Malang (beritajatim.com) – Salah satu ruangan di SMP Islam Al Amin, Kedungkandang, Kota Malang, ambruk pada Rabu (19/2/2025) dini hari. Bangunan yang masih berusia 13 tahun itu diduga ambruk akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, telah meninjau langsung kondisi sekolah pada Minggu (23/2/2025). Ia meminta agar permasalahan ini segera ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Target perbaikan diharapkan rampung dalam dua pekan, namun ia ingin dipercepat agar tidak mengganggu konsentrasi para siswa.
“Saya harap tidak lebih. Karena teknis yang diberikan tugas (sekolah) karena force majeure wlsecara kesiapan memang belum ada. Berkaitan proses belajar mengajar yang biasa di sekolah kini di rumah (karena bangunan ambruk),” ujar Amithya, Senin (24/2/2025).
Amithya menuturkan bahwa proses pembelajaran di rumah tidak akan seefektif di sekolah. Apalagi, siswa kelas 9 akan menghadapi ujian, sehingga renovasi sekolah harus segera dilakukan agar tidak mengganggu persiapan mereka.
“Kalau ada problem kekurangan kelas bagi siswa kelas 9 yang akan menghadapi ujian bisa dilakukan on time. Karena persiapan ujian itu kan luar biasa jangan kemudian musibah ini tidak diselesaikan anak-anak yang menjadi korban,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan opsi untuk memindahkan sementara proses belajar mengajar ke bangunan lain yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah, seperti Rumah Dinas Kesehatan dan Kantor Kelurahan Kedungkandang yang berlokasi dekat dengan sekolah.
“Solusi memindahkan (proses belajar mengajar) sementara. Ada rumah Dinas Kesehatan apa bisa digunakan sementara. Ada kelurahan, nanti kita rembuk bareng,” tambahnya.
Diketahui, ruangan yang ambruk merupakan kelas yang digunakan sebagai ruang komputer atau multimedia. Secara fisik, bangunan terlihat kokoh, kayu-kayu masih utuh, dan tidak ada indikasi kerusakan struktural sebelumnya. Namun, musibah ini terjadi secara tak terduga.
“Untuk musibah ini ruangan itu semula untuk multimedia untuk komputer. Sebelum musibah komputer kami pindah ke bawah. Karena tangganya itu kan licin anak MI sering menggunakan juga ruang multimedia. Lalu pada Rabu, 19 Februari 2025 dini hari bangunan ambruk,” ujar Wakil Kepala SMP Islam Al Amin, Suprawito. [luc/beq]
