Ruang Kelas dan Kantor MI Nurul Huda 2 Kota Mojokerto Terendam Banjir

Ruang Kelas dan Kantor MI Nurul Huda 2 Kota Mojokerto Terendam Banjir

Mojokerto (beritajatim.com) – Sedikitnya 10 ruang kelas dan kantor milik Madrasah Ibtudaiyah (MI) Nurul Huda 2 di Jalan Raya Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto terendam banjir, Sabtu (9/3/2024) malam. Pihak sekolah sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengemas buku dan dokumen ke tempat aman.

“Sekitar jam 5, ada informasi dari kampung sebelah (Desa Wringinrejo). Tanggulnya belum jebol tapi airnya sudah naik, pas magrib infonya ada tanggul jebol. Larinya air ke selatan (selatan MI Nurul Huda 2),” ungkap satpam MI Nurul Huda 2, Siswantoro.

Masih kata satpam, air masuk ke perumahan dan ke permukiman warga di Kelurahan Pekuncen depan RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo. Air masuk ke MI Nurul Huda 2 dari gorong-gorong yang ada di sebelah barat sekolah ditambah luapan air yang ada di Jalan Raya Surodinawan.

“Masuknya air itu ke sekolah, awal dari gorong-gorong dan jalan saking tingginya air. Ada sekitar 10 kelas, ruang kantor, yang TK ada empat ruangan dan kantor TK terendam air banjir. Air sudah surut, sebelumnya ketinggian di luar gedung sekitar 50 cm. Ini tadi kan libur, jadi tidak aktivitas di sekolah,” ujarnya.

Satpam menjelaskan, saat mengetahui air masuk ke halaman sekolah langsung dilakukan langkah antisipasi. Pihak sekolah langsung mengevakuasi buku dan dokumen dengan cara meletakkan di atas meja. Namun barang-barang di koperasi yang belum sempat dievakuasi banyak yang teredam air banjir.

“Dinaikkan di atas meja. Siaga tadi menjelang magrip, melihat air dari gorong-gorong masuk ke dalam (sekolah) langsung siaga. Air masuk tidak lagi tinggi tapi perlahan-lahan sampai sekitar tiga jam baru tinggi,” tegasnya selaku Ketua RT 18 RW 05, Lingkungan Murukan.

Menurutnya di Lingkungan Murukan, Kelurahan Surodinawan masih aman lantaran warga sudah siaga dan melakukan langkah antisipasi. Menurutnya, hal tersebut dilakukan lantaran pengalaman sebelumnya. Banjir bandang terjadi di Lingkungan Murukan pada 2004 lalu.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) MI Nurul Huda 2, Ainur Rofik menjelaskan, air masuk halaman MI Nurul Huda 2 sekitar 50 cm. “Air masuk ke beberapa kelas yang ada di lantai 1 dan ruangan kantor juga. Untungnya kantor baru, kurang 5 cm lagi masuk jadi tidak masuk ke kantor yang baru,” jelasnya.

Masih kata Kepsek, para siswa kebetulan libur awal bulan puasa dan baru masuk pada, Rabu (13/3/2024) pekan depan. Namun jika air banjir masih merendam sekolah maka pihak sekolah akan memberikan libur tambahan untuk para siswa hingga ruang kelas dan kantor yang terendam bersih dan bisa digunakan lagi.

“Kalau memang perlu waktu untuk membersihkan mungkin untuk sementara diliburkan, tambahan libur lah. Kebetulan anak-anak pas libur, kita mulai libur hari Kamis kemarin. Alhamdulilah sudah kita amankan (barang-barang), sebelum jalan raya (Jalan Raya Surodinawan) terendam,” urainya.

Menurutnya, langkah antisipasi tersebut dilakukan lantaran ada rekannya yang rumahnya ada di lokasi tanggul Sungai Brangkal Jebol menginformasikan kondisi Sungai Brangkal. Sehingga saat tanggul Sungai Brangkal di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pihak sekolah sudah mengantisipasi.

“Sudah dapat informasi, kebetulan rumahnya belakang tanggul jebol. Air masuk sekolah sekitar 20.30 WIB lewat gorong-gorong, gang sebelah dibendung kayaknya air di halaman sekolah bisa surut kalau bendungan di gang sebelah kampung dibuka. Warga khawatir, kita juga bisa pahami karena di sini juga pernah jebol,” lanjutnya.

Sebelumnya, Tanggul Sungai Brangkal di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (9/3/2024) malam jebol. Akibatnya, ratusan rumah di Desa Sambirejo terendam hingga meluas ke Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. [tin/suf]