Data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 versi BPS juga dikritisi, karena sudah melewati momentum Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Seperti diketahui, Ramadhan dan Idul Fitri kerap jadi patokan pertumbuhan ekonomi tinggi, lantaran konsumsi masyarakat meningkat pesat.
Adapun pada dua momen suci umat Islam yang terjadi di kuartal I 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya menyentuh 4,87 persen.
“Apakah memang pertumbuhan di triwulan II bisa diindikasikan semacam anomali, atau ada semacam window dressing? Data konsensus ekonom, perbankan, semua memperkirakan (pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025) di bawah 5 persen, semua salah,” ungkapnya.
“Ini beberapa hal yang tentunya kita perlu pertanyakan kembali kepada BPS, apakah sebetulnya data-data ini adalah data yang sebetulnya valid yang mencerminkan kondisi di lapangan,” tegas Andry.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4393975/original/038430400_1681382921-Jelang-Lebaran_-Pusat-Perbelanjaan-di-Jakarta-Mulai-Beri-Diskon-Faizal-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)