Bisnis.com, JAKARTA — Badan Usaha Pelaksana (BUP) PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) mengungkap kesiapannya dalam mengimplementasikan sistem bayar tol nirhenti nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pematangan kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait rencana implementasi sistem MLFF tersebut.
“Sistem kompleks seperti milik kami tidak dapat diimplementasikan tanpa ekosistem bisnis yang sangat aktif dan terhubung. Dan inilah yang kami sangat terbuka untuk itu,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Dia juga menyebut pihaknya sangat terbuka dalam melaksanakan sejumlah penyesuaian sistem yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia.
Dalam perkembangannya, Attila menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan 1.900 uji coba di Tol Balimandara. Atas dasar hal itu, dia memastikan bahwa implementasi MLFF telah matang untuk dapat dilaksanakan.
Mendukung implementasi MLFF itu, PT RITS juga telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana mulai dari pengadaan sistem hingga pendirian command center. Setidaknya, terdapat 4.000 kamera pengawas yang diklaim telah siap dipasang.
“Sistem kami sangat akurat, dengan akurasi [melacak kendaraan] sampai satu meter. Dan karena ini menggunakan satelit, satelit-satelit tersebut mencakup seluruh wilayah negara. Hingga dipastikan sistem ini tanpa hambatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, proyek sistem MLFF yang digarap Roatex Indonesia Toll System (RITS) dilaporkan telah menelan biaya investasi mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Direktur RITS, Renaldi Utomo menjelaskan nilai tersebut merupakan angka yang telah terserap untuk pengembangan sistem MLFF sejak pemerintah Hungaria resmi bekerja sama dengan pemerintah Indonesia pada Maret 2021.
“Investasinya [MLFF dari US$300 juta atau sekitar Rp4,75 triliun] sudah terpakai berapa, mungkin sampai saat ini sudah terpakai setengah lebih sedikit kali ya [Rp2 triliun lebih] yang sudah terpakai,” kata Renaldi dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa realisasi investasi tersebut utamanya digunakan untuk pengembangan lanjutan sesuai arahan yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia, yakni menambah keamanan sistem dari potensi kerugian dengan mengimplementasikan barrier.
