Risiko Cedera Bermain Padel yang Harus Diwaspadai

Risiko Cedera Bermain Padel yang Harus Diwaspadai

YOGYAKARTA – Akhir-akhir ini banyak orang yang melakukan olahraga padel, mulai dari selebriti, influencer, hingga masyarakat awam. Dari namanya, kita sudah bisa mengira olahraga ini masih ‘berkerabat’ dengan tenis. Namun, ternyata tetap ada perbedaan dari kedua jenis olahraga ini. Selain itu, ada pula risiko cedera bermain padel yang harus kita waspadai.

Sejarah Olahraga Padel

Padel atau paddle tennis ialah olahraga menggunakan raket yang pertama kali dimainkan di Amerika Selatan sekitar tahun 1970-an. Tingkat minat terhadap olahraga ini berkali-kali lipat mengalami pertumbuhan dan menjadi olahraga yang paling banyak dimainkan di Spanyol. Olahraga ini kerap kali digambarkan sebagai perpaduan antara tenis dan squash.

Ciri khas dari permainan olahraga ini adalah bola dapat memantul kembali saat mengenai dinding lapangan yang dibuat dari kaca sintetis dan logam. Sehingga, ritme permainan jadi lebih cepat dan lebih dinamis karena pemain lebih sering memukul bola. Inilah yang membedakannya dengan tenis.

Persamaan dan Perbedaan Padel dengan Tenis

Meskipun sama-sama menggunakan raket, ada sejumlah perbedaan antara olahraga padel dan tenis.

Lapangan

Tenis dimainkan di lapangan dengan ukuran yang besar, yakni 23,77m x 10,97m. Sebaliknya, lapangan padel kecil, yaitu 20m x 10m. Lapangan tenis cenderung terbuka tanpa dinding, sedangkan padel memiliki lapangan tertutup yang terbuat dari kaca sintesis dan logam, yang menjadikan bola kembali memantul ketika menabrak dinding.

Jumlah Pemain

Jika tenis dapat dimainkan secara single (satu lawan satu) dan double (dua lawan dua), padel hanya bisa dimainkan double atau berpasangan.

Bola dan Raket

Meski terlihat sama, bola tenis dengan padel sangat berbeda. Bola padel mempunyai tekanan lebih rendah sehingga tidak menjadikannya memantul sangat tinggi dan cepat seperti bola tenis. Jika raket tenis bersenar, raket padel justru disusun dengan lubang berpola dan terbuat dari serat karbon atau fiberglass. Raket padel juga lebih pendek dibandingkan raket tenis, tapi kepalanya lebih tebal.

Taktik dan Teknik

Dalam permainan tenis, Anda mengandalkan kekuatan. Jika pukulan yang diberikan sangat kuat seperti smash, Anda sangat mungkin menang telak. Sebaliknya, padel fokus pada kontrol dan ketepatan. Usahakan Anda menjaga bola tetap rendah saat dipantulkan sehingga lawan Anda sulit mengembalikannya.

Aturan servis

Dalam permainan padel, pemain harus mengawali servis dari bawah lengan yang harus dipukul setelah satu pantulan. Adapun dalam permainan tenis, servis dilakukan di atas kepala dan tanpa terlebih dahulu memantulkan bola ke lantai lapangan.

Manfaat Bermain Padel

Ada beberapa manfaat kesehatan dari bermain padel jika rutin Anda lakukan:

Kebugaran dan stamina tubuh yang lebih baik

Dilansir dari Healthy, perempuan dewasa yang rutin bermain padel mempunyai tingkat kebugaran lebih baik (dinilai dari daya tahan perut, keseimbangan satu kaki, lompatan, dan kapasitas kardiovaskular), dan mempunyai lingkar pinggang, lingkar pinggul, serta lipatan kulit paha yang lebih rendah.

Kebugaran Kardiovaskular

Tinjauan terhadap sejumlah penelitian di Spanyol (2021) menjelaskan bahwa pemain padel pria nonprofesional terbukti mempunyai tingkat kebugaran kardiorespirasi, kekuatan genggaman, kekuatan tubuh bagian atas, kecepatan, dan kelincahan yang baik.

Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Penelitian yang dilakukan oleh Bartolome dkk. (2015) menyimpulkan bahwa selama pertandingan padel, tubuh lebih aktif dan meningkat dalam membuang logam-logam tertentu melalui urine, juga ada perubahan yang berhubungan dengan kerusakan otot dan pemecahan protein. Ini menunjukkan aktivitas metabolisme tubuh meningkat saat bermain padel.

Menghilangkan Stres

Bermain padel dengan teman, pasangan, atau keluarga akan meningkatkan suasana hati sehingga menjadikan Anda merasa lebih bahagia. Hal ini karena saat bermain padel tubuh melepaskan berbagai hormon seperti endorfin, dopamin, dan serotonin, yaitu hormon yang menghasilkan perasaan bahagia.

Risiko Cedera Bermain Padel

Risiko cedera yang umum dialami pemain olahraga raket, termasuk padel, antara lain:

Cedera otot anggota tubuh bagian bawah, cedera otot, serta cedera tendon anggota tubuh bagian atas

Peradangan tendon pada siku (epikondilitis) kerap kali terjadi pada pemain olahraga jenis raket, khususnya di tenis. Risiko ini dikarenakan adanya gerakan bahu yang berulang-ulang.

Paget-schroetter Syndrome

Terjadinya pembekuan darah karena vena utama dekat bahu mengalami tekanan secara kontinu. Ini dikarenakan adanya pengulangan gerakan bahu.

Cedera Mata

Pantulan bola yang tidak terduga dan kecepatannya dapat mencapai 190 km/jam berisiko mencederai mata sehingga pemain disarankan mengenakan kacamata pelindung.

Nyeri Pergelangan Tangan

Jenis cedera ini merupakan cedera paling umum yang banyak dialami pemain padel. Hal ini dikarenakan adanya beban yang berulang menekan area triangular fibrocartilage complex (TFCC) yang merupakan struktur ligamen penahan beban di pergelangan tangan. Beban tersebut misalnya aktivitas mengayunkan raket dan bet (raket tenis meja).

Demikianlah ulasan mengenai risiko cedera bermain padel​. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendap​​atkan informasi menarik lainnya.