Tarif perdagangan juga menjadi poin penting dalam diskusi, dengan sebagian besar peserta menilai kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, tidak akan menjadi sumber utama inflasi jangka panjang, meskipun telah mendorong kenaikan harga tahun ini.
Sentimen komite terhadap arah suku bunga juga sejalan dengan survei yang dikirim The Fed kepada pelaku pasar keuangan utama.
“Hampir semua responden memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat ini, dan sekitar setengahnya memperkirakan satu penurunan tambahan pada rapat Oktober,” tulis risalah.
“Sebagian besar responden memperkirakan akan ada setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun, dan sekitar setengahnya memperkirakan tiga kali penurunan dalam periode tersebut.”
Sebagai catatan, satu basis poin setara dengan 0,01 persen, sehingga 25 basis poin berarti seperempat poin persentase.
Selain perbedaan pandangan yang tidak biasa, The Fed kini menghadapi dampak dari shutdown (penutupan sementara operasional) pemerintah. Beberapa lembaga penting seperti Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Perdagangan menutup operasi mereka akibat kebuntuan politik, sehingga tidak lagi mengumpulkan atau merilis data ekonomi.
Jika shutdown belum berakhir sebelum rapat FOMC berikutnya pada 28–29 Oktober, para pembuat kebijakan akan kehilangan akses pada data utama, seperti inflasi, pengangguran, dan belanja konsumen.
Pasar saat ini memperkirakan hampir pasti akan ada dua pemangkasan tambahan, satu pada rapat Oktober dan satu lagi pada Desember. Namun, keputusan tersebut bisa dipengaruhi oleh kurangnya data ekonomi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3400649/original/097410600_1615688966-brandon-mowinkel-H2b1a5WNSW0-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)