Ribuan Sapi Perah Impor Tiba di Indonesia, Harapan Baru untuk Peternak Lokal

Ribuan Sapi Perah Impor Tiba di Indonesia, Harapan Baru untuk Peternak Lokal

JAKARTA – Sebanyak 1.573 ekor sapi perah bunting asal Australia tiba di Indonesia dalam dua hari terakhir. Kehadiran ribuan sapi tersebut menjadi angin segar bagi peternak lokal sekaligus langkah strategis untuk memperkuat produksi susu nasional.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, menyampaikan bahwa kedatangan sapi impor ini merupakan bagian dari upaya percepatan peningkatan populasi sapi perah dalam negeri.

“Dalam dua hari, 1.573 ekor sapi perah bunting didatangkan dari Australia untuk memperkuat populasi dan mendukung produktivitas peternak lokal secara berkelanjutan,” kata Agung saat dikonfirmasi di Jakarta, Antara, Minggu, 29 Juni.

Dari total sapi yang masuk, sebanyak 1.088 ekor tiba di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, pada Sabtu kemarin, difasilitasi oleh PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak perusahaan JAPFA. 

Proses ini juga melibatkan sejumlah perusahaan lain seperti PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, PT Arla Food, serta Koperasi Suka Makmur.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Jumat (27/6), sebanyak 485 ekor sapi perah telah lebih dulu masuk melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, oleh PT Kironggo Joyo.

“Ini bagian dari Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN), yang menargetkan peningkatan populasi sapi perah hingga 1 juta ekor pada 2029,” ujar Agung.

Langkah ini, lanjut Agung, juga mendukung program prioritas pemerintah, salah satunya Makan Bergizi Gratis, yang membutuhkan suplai susu dalam jumlah besar.

Saat ini, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) baru mampu memenuhi sekitar 21 persen dari kebutuhan nasional sebesar 4,6 juta ton per tahun.

“Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu dalam negeri,” tambahnya.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH, Imron Suandy, menegaskan bahwa seluruh sapi telah melalui pemeriksaan ketat sejak sebelum diberangkatkan dari Australia hingga tiba di Indonesia.

“Kami bekerja sama dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan tindakan karantina dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Ini bagian dari komitmen menjaga kesehatan hewan dan menjamin keamanan pangan,” kata Imron.

Ia menambahkan, pengawasan akan tetap dilakukan selama proses distribusi sapi ke para perusahaan joint shipment dan peternak mitra, khususnya di wilayah Jawa Timur.