Jakarta –
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia akan menjadikan pasir kuarsa sebagai salah satu mineral kritis yang dikebut dalam rencana besar hilirisasi. Pasir kuarsa selama ini menjadi bahan baku panel surya.
Pria yang menjadi Ketua Satgas Hilirisasi Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional ini mengatakan pasir kuarsa sudah ditarik sebagai salah satu mineral kritis milik Indonesia.
Hal ini diungkapkan Bahlil usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Kita akan bangun (industri) solar panel. Pasir kuarsa ini kita akan tarik sebagai mineral kritikal menjadi potensi keunggulan komparatif bagi bangsa kita,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3/2025).
Pasir kuarsa masuk dalam salah satu dari 22 komoditas hasil pertambangan yang masuk dalam klasifikasi mineral strategis oleh Kementerian ESDM.
Ini tercantum dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 69.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Penetapan Jenis Komoditas yang Tergolong Dalam Klasifikasi Mineral Strategis, yang diteken pada 1 April 2024. Pasir kuarsa masuk dalam golongan komoditas silika yang terdiri dari dua bahan tambang lain, yaitu kuarsit dan kristal kuarsa.
Berdasarkan data Kementerian ESDM 2021, Indonesia memiliki potensi sumber daya pasir kuarsa yang cukup besar sampai dengan 25 miliar ton dengan jumlah cadangan mencapai 330 juta ton. Sumber daya dan cadangan pasir kuarsa Indonesia tersebar di 23 provinsi dari Aceh sampai dengan Papua Barat.
(hal/hns)