Resmikan Pabrik Lotte Chemical, Prabowo Nostalgia Dilatih Pasukan Korea Selatan

Resmikan Pabrik Lotte Chemical, Prabowo Nostalgia Dilatih Pasukan Korea Selatan

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kekagumannya terhadap ketangguhan dan etos kerja bangsa Korea Selatan. Hal itu disampaikan dalam pidato saat meresmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).

Dalam sambutannya, Presiden Ke-8 RI itu memberikan apresiasi kepada jajaran Lotte Group serta pemerintah Korea Selatan atas kerja sama yang telah terjalin erat dengan Indonesia, khususnya dalam pengembangan sektor industri kimia nasional.

“Saya termasuk yang kagum sama bangsa Korea, saya kagum dengan budaya mereka, saya kagum dengan kerja keras mereka, mereka bangsa yang kerja keras, mereka bangsa yang mampu mendirikan suatu bangsa modern dari puing-puing perang, dari kancah peperangan,” ujarnya dalam forum itu.

Prabowo mengungkapkan kekagumannya terhadap sejarah perjuangan Korea yang berhasil bangkit dari masa penjajahan dan kehancuran perang untuk menjadi salah satu negara maju di dunia.

“Korea adalah bangsa yang sangat sering diinvasi oleh bangsa lain, mereka juga sama dengan kita pernah dijajah, tetapi mereka tegar, teguh, disiplin, mungkin dari sumber alam mereka tidak begitu banyak hanya sumber daya manusianya, pemimpin-pemimpinnya tangguh,” katanya.

Kepala negara juga membagikan pengalaman pribadinya saat berkarier di dunia militer, ketika dia bekerja bersama pelatih asal Korea Selatan di lingkungan Kopassus.

“Kenapa saya sampaikan ini? Karena saya punya pengalaman baik. Banyak pengalaman dengan pihak Korea, waktu saya di tentara, saya dibantu pelatih-pelatih dari Korea, mereka sangat keras, melatih dari depan,” tutur Prabowo.

Dia kemudian menceritakan salah satu pengalaman yang berkesan bersama pelatih asal Korea yang juga beragama Kristen, namun tetap menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap disiplin latihan.

“Saya ingat salah satu pelatih dari Korea itu, dia dari Korea, dia pelatih judo, melatih tim saya di Koppasus dulu, menjelang hari natal saya panggil dia. Saya bilang, ‘Professor, ini besok adalah hari natal. Saya minta para anggota diliburkan.’ Dia bilang, ‘tidak bisa, jenderal harus latihan,’,” cerita Prabowo.

Dia menjelaskan bahwa ternyata pelatih tersebut pun merupakan penganut Kristiani yang akan beribadah di gereja pada pukul 10.00 WS dan melaksanakan kebaktian Misa pada 13.00 WS dan langsung kembali melaksanakan latihan setelah beribadah.

Menurut Prabowo, semangat dan kedisiplinan tersebut mencerminkan karakter bangsa Korea yang tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.

“Saya lihat dia, hebat juga orang ini, habis itu beberapa minggu kemudian. Lebaran, idul fitri, saya panggil dia lagi. ‘Professor, besok hari besar untuk umat Islam, harus libur,’ ‘Jendral saya sudah tanya, kepada ahli-ahli agama, yang wajib itu Idulfitri itu sembayang solat berjamaah di masjid jam 07.00 pagi,’ begitu,” kata Prabowo.

Prabowo berdecak kagum ketika pelatih asal Negeri Gingseng itu mengetahui peraturan ibadah dari kepercayaan agama lain, yakni untuk salat Id pada pukul 07.00 WS dan setelahnya agar kembali melaksanakan latihan.

“Habis itu dia tanya ‘Jenderal, jenderal mau tim jenderal juara atau tidak? Kalau mau juara tidak ada jalan lain, harus latihan. Hanya ada satu rumus untuk menang, rumusnya tiga. Nomor satu latihan, training, kedua latihan training, nomor tiga latihan, training,’” ujar Prabowo menirukan ucapan pelatihnya.

Prabowo menegaskan, keteguhan dan semangat bangsa Korea patut dijadikan teladan bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal kedisiplinan dan etos kerja.

“Nah, ini, ini pengalaman saya dengan orang-orang Korea, jadi orang Korea ini bangsa yang tangguh. Bangsa yang tangguh. Jadi, kalau negosiasi sama orang Korea tidak gampang, jadi boleh juga kalau orang Korea kita kirim orang Papua. Jadi, mereka bangsa yang tangguh,” pungkas Prabowo disambut tawa hadirin.