JABAR EKSPRES – Usai resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Farhan – Erwin langsung tancap gas realisasi janji kampanye soal penanggulangan sampah di kota kembang.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, fokus penyelesaian permasalahan sampah bakal dilakukan melalui mekanisme pemusnahan. Hal ini sehubungan dengan banyaknya titik kumpul sampah di median jalan Kota Kembang.
“Secara ideal sampah yang pertama itu harusnya pemilahan dari hulu. Pemilahan dulu ya, terus pengolahan, baru pemusnahan,” kata Farhan saat sertijab di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2).
“Tapi karena sekarang sedang darurat banyak titik kumpul sampah di pinggir jalan di kota bandung dan penumpukan di TPS maka yang pertama kita lakukan adalah pemusnahan,” tambahnya.
BACA JUGA: Agenda Farhan-Erwin Setelah Dilantik, Langsung Gelar Rapat Pimpinan!
Diakui Farhan, pengemban tugas sementara bakal dipegang penuh oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin.
Pasalnya, seluruh pemimpin terpilih bakal mengikuti retret di Magelang pada, Jumat 21 Februari 2025.
“Kami memberikan penugasan kepada Pak Wakil selama saya berada di Magelang untuk fokus terutama untuk dua hal tadi,” ujarnya.
Dirinya menyebut, pemusnahan sampah bakal dilakukan melalui metode thermal. Pihaknya pun bakal membersamai dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program-program pengolahan sampah di Kota Bandung.
“Teknologi yang digunakan teknologi thermal. Jadi pada saat bersamaan semua teknologi pengolahan kita gunakan dan juga edukasi untuk pemilahan sampah dari rumah, dari tempat-tempat kerja tidak akan berhenti, Sehingga Kang Pisman tetap berjalan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Soal Efisiense Anggaran, Farhan: Ikut Arahan Gubernur
Produk jadi dari metode tersebut, kata dia, nantinya bakal menjadi batako. Hal ini sesuai percontohan insinerator di wilayah Sesko AD, Gatot Subroto.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung rencananya bakal menambah tempat pengelohan serupa menjadi 12 titik. Diketahui, Kota Kembang saat ini baru memiliki 3 titik pengolahan sampah yang menggunakan metode pemusnahan melalui insinerator.
“Residunya seperti yang dicontohkan oleh insenerator yang ada di SESKO AD Dan Gatot Subroto itu ternyata bisa menjadi bahan untuk bikin batako. Target pertama sudah ada 3 titik Kita akan tambahkan 12 titik lagi. Sehingga paling tidak Tidak akan ada titik kumpul di kota Bandung,” pungkasnya. (Dam)