JABAR EKSPRES — Warga Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, masih hidup dalam bayang-bayang intimidasi akibat sengketa lahan yang belum menemui titik terang. Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu dan memunculkan kekhawatiran akan keselamatan mereka.
Rundiati (52), salah satu warga yang telah menetap di wilayah tersebut sejak lebih dari dua dekade lalu, menyampaikan keresahannya. Ia mengaku mengalami tekanan dari pihak yang mengklaim lahan yang mereka tempati.
“Kami sering diintimidasi. Sekarang jadi waswas dan ketakutan. Kalau tidak mau ambil (uang kerahiman), kami diancam, bahkan ada ancaman pembakaran,” ujar Rundiati kepada awak media, belum lama ini.
“Kami jadi takut bekerja, takut ninggalin rumah. Anak-anak pun diminta tetap di rumah, jangan sampai rumah kosong,” lanjutnya.
BACA JUGA: Warga Sukahaji Terancam Digusur Sepihak, Kuasa Hukum Warga Minta Bantuan IKADIN
Rundiati menambahkan, proses pengambilan uang kerahiman bagi warga yang bersedia meninggalkan rumah sering kali diwarnai kehadiran aparat. Menurutnya menambah tekanan psikologis. Ia menyesalkan sikap aparatur lingkungan yang dinilainya tidak berpihak pada warga.
“RT RW seolah tidak bersama masyarakat. Kami hanya berharap suasana tetap aman dan proses persidangan cepat selesai,” katanya.
Hal senada disampaikan Ratna Nababan (47), warga lainnya. Ia menuturkan, ketakutan akibat intimidasi membuat aktivitas keluarga menjadi sangat terbatas, bahkan selama momen Lebaran.
“Kemarin tidak ada yang mudik. Anak-anak juga jarang keluar karena takut. Sebagai orang tua, kami harus terus mengawasi, karena khawatir terjadi sesuatu,” pungkasnya.
Sementara itu, Jabar Ekspres sempat menghubungi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung untuk dimintai konfirmasi terkait sengketa lahan tersebut. Namun hingga berita ini selesai ditulis, belum ada balasan.
