Washington DC –
Donald Trump sudah terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan tinggal menunggu waktu untuk kembali menduduki kursi kepresidenan setelah tahun baru nanti. Dia ingin mengembalikan nama bule untuk gunung yang sudah sempat dikembalikan namanya oleh Barack Obama sesuai bahasa masyarakat pribumi setempat.
Gunung yang dimaksud terletak di Alaska, wilayah AS yang terletak jauh di utara melintasi Kanada. Wilayah Alaska sudah sejak puluhan ribu tahun lalu dihuni oleh orang-orang Althabascan. Pribumi Alaska tersebut menyebut gunung itu sebagai Denali.
Ada suatu masa orang-orang Eropa datang ke Benua Amerika, Alaska-pun kena jangkauan orang-orang Eropa ini. Nama-nama tempat diubah seenak pendatang ini.
Pada momentum perubahan saat pria kulit hitam menjadi Presiden AS, pria itu adalah Barack Obama, nama gunung itu dikembalikan ke bahasa aslinya. Tapi nampaknya, nama pribumi itu akan kembali diganti oleh nama Eropa.
Adalah Donald Trump yang sudah meniatkan diri hendak mengganti nama gunung itu, meski Trump belum lagi menjabat. Bagaimana ya nasib toponimi gunung itu nantinya?
Simak halaman selanjutnya:
Nama Denali dan McKinley
Foto: AP Photo
Dilansir Reuters, Senin (23/12/2024), Denali merupakan nama gunung itu dari bahasa pribumi Alaska. Gunung itu bukan gunung yang pendek lho. Bandingkan dengan tinggi Gunung Merapi 2.910 meter.
Gunung Denali di Alaska memiliki ketinggian lebih dari 20.000 kaki atau 6.100 meter. Kata ‘Denali’ dalam bahasa orang Athabascan berarti ‘Yang Tinggi’.
Tapi pada 1896, ada seorang penampang emas yang menjelajahi wilayah tersebut mendengar McKinley, seorang pejuang standar emas, telah memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik.
McKinley benar-benar jadi Presiden AS. Presiden ke-25 itu sebelumnya menjabat dua periode sebagai gubernur Ohio sebelum menjadi presiden pada tahun 1897, memimpin negara tersebut menuju kemenangan dalam Perang Spanyol-Amerika dan menaikkan tarif protektif untuk mempromosikan industri AS. McKinley tewas dibunuh pada 1901.
Singkat cerita, puncak gunung itu resmi disebut sebagai Gunung McKinley sejak tahun 1917.
Dipercepat ke milenium ke-2. Presiden AS Barack Obama pada 2015 membuat perubahan. Departemen Dalam Negeri AS, dalam perintah tahun 2015, yang ditandatangani oleh Obama dengan mengubah nama menjadi Denali. Pemerintahan Obama saat itu mencatat McKinley tidak pernah mengunjungi gunung tersebut dan tidak memiliki ‘hubungan historis yang signifikan dengan gunung tersebut atau Alaska’. Sebenarnya, nama Dienali sudah ditetapkans ebagai nama puncak gunung itu pada 1975 oleh negara bagian Alaska.
Sejak saat itu, anggota parlemen Alaska telah mengajukan petisi kepada Dewan Nama Geografis AS untuk mengubah nama tersebut menjadi Denali secara resmi, tetapi telah diblokir selama beberapa dekade. Senator Alaska Lisa Murkowski, seorang Republikan, menolak janji Trump untuk mengganti nama gunung tersebut.
“Hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali – yang Agung,” tulis Murkowski dalam sebuah posting di X.
Halaman selanjutnya, Trump ingin ubah nama gunung itu:
Trump ingin ubah nama
Foto: Gunung Denali (AFP/MANDEL NGAN)
Donald Trump tidak rela Obama mengganti nama puncak Gunung McKinley menjadi puncak Gunung Denali. Menurut Trump, nama yang cocok ya Gunung McKinley.
“Mereka mencopot namanya dari Gunung McKinley,” kata Trump dalam pidatonya kepada para pendukungnya di Phoenix, dilansir Reuters.
“Ia adalah presiden yang hebat,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan “mengembalikan nama Gunung McKinley karena menurut saya ia pantas mendapatkannya”.
Agaknya, ada kesamaan Trump dengan McKinley. Keduanya sama-sama pernah mengalami upaya percobaan pembunuhan. Hanya saja bedanya, Trump selamat dan McKinley tidak.
William McKinley ditembak pada bulan September 1901 di Buffalo, New York, oleh Leon Czolgosz, seorang anarkis. McKinley saat itu sedang tampil di Pameran Pan-Amerika. Dia bertahan selama berhari-hari di Buffalo sebelum meninggal karena luka-lukanya.
Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)