Batu (beritajatim.com) – Sebuah video viral memperlihatkan momen dramatis dan mengerikan ketika seorang pengunjung terhempas dari wahana Pendulum di Jatim Park 1, Kota Batu. Insiden ini diketahui terjadi pada 8 April 2025, namun baru ramai diperbincangkan publik setelah rekamannya menyebar luas melalui media sosial.
Korban dalam video tersebut diketahui merupakan seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Malang. Ia mengalami luka berat dan patah pada bagian kaki kanan. Dalam tayangan video, korban terlihat terlepas dari sabuk pengaman dan sempat bergelantungan di udara sebelum akhirnya terjatuh. Kejadian ini pun sontak memicu kepanikan di antara pengunjung lainnya yang menyaksikan langsung di lokasi.
Pihak Jatim Park Group, melalui Manajer Pemasaran dan Humasnya, Titik Ariyanto, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menuturkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan peristiwa ini dan menyebut bahwa hal tersebut murni terjadi karena alasan teknis, meskipun sebelumnya semua wahana telah menjalani perawatan rutin.
“Ini murni alasan teknis, kami sudah berupaya melakukan maintenance terhadap semua wahana. Kami sangat menyesali insiden ini,” ujar Titik, Jumat (18/4/2025).
Lebih lanjut, Titik menegaskan bahwa pihak JTP Group telah bertanggung jawab penuh terhadap korban. Segala biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya melalui asuransi, dan keluarga korban diberikan keleluasaan untuk menentukan fasilitas kesehatan yang diinginkan.
“Kami beri kebebasan pada keluarga korban untuk memilih sendiri rumah sakit dan jenis perawatan yang dibutuhkan. Kami bertanggung jawab penuh hingga korban sembuh,” tegasnya.
Pasca kejadian, wahana Pendulum langsung ditutup dan hingga saat ini masih dalam status nonaktif. Titik juga memastikan bahwa JTP Group bersikap kooperatif dan tunduk terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.
“Wahana tersebut langsung kami tutup setelah kejadian dan sampai hari ini masih belum beroperasi,” jelasnya.
Menjawab kekhawatiran publik terkait standar keamanan dan sistem perawatan wahana, pihak Jatim Park menyampaikan bahwa pengecekan dilakukan setiap hari, sedangkan perawatan menyeluruh dilaksanakan secara berkala.
“Seperti kendaraan bermotor, wahana harus dipanaskan, dicek, dan dirawat setiap hari. Maintenance berkala juga kami lakukan,” ungkap Titik.
Titik juga menyayangkan adanya penyebaran informasi yang tidak akurat di media sosial. Ia menegaskan bahwa Jatim Park telah mengambil langkah-langkah tanggung jawab yang maksimal dan meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang belum jelas kebenarannya.
“Kami harap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar. Kami sudah berusaha menyelesaikan semuanya secara kekeluargaan dan profesional,” pungkas Titik. [dan/suf]
