Jakarta (ANTARA) – Kolonel (Inf) Donny Pramono resmi menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) menggantikan Brigjen TNI Wahyu Yudhayana yang saat ini masuk ke lingkungan Istana Negara sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Darat, yang memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengemban amanah jabatan menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat,” kata Donny usia menjalani upacara serah terima jabatan di Mabes AD, Jakarta Pusat, Jumat.
Kepada awak media sesaat setelah upacara serah terima jabatan, Donny sedikit bercerita tentang rekam jejaknya selama berkarir di TNI AD.
Donny mengatakan, dirinya lama berkecimpung di Baret Merah satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
“Jadi saya cukup lama di Korps Baret Merah kurang lebihnya 19 tahun saya di sana, Mulai dari pangkat Letnan 2 sampai pangkat Kolonel, saya dapatnya di Kopassus,” kata Donny kepada awak media.
Jabatan terakhir Donny di satuan Kopassus yakni Komandan Grup 3/ Sandi Yudha Kopassus yang saat ini berubah menjadi Satuan 71 Kopassus.
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) 1999 ini juga pernah mencicipi beberapa jabatan di luar Korps Kopassus diantaranya jabatan teritorial seperti Dandim Banten dan Dandim Cilegon.
“Sebelumnya saya juga berdinas di Kodam 4 Diponegoro sebagai Asintel. Kemudian sebelumnya lagi saya sekolah Sesko TNI,” kata Donny.
“Jabatan selanjutnya semuanya berada di Kopassus mulai dari Danyon, Wadanyon, kasi-kasi, dan unit dan tim semuanya ada di Kopassus. Semua satuan Kopassus Saya pernah, sudah pernah berada di dalam,” jelas Donny.
Sebelum resmi menjabat sebagai Kadispenad, Donny juga sempat berkantor di Mabes AD sebagai Paban VI/Inteltek Sintelad.
Kini, Donny akan menjadi corong utama arus informasi yang berkaitan dengan aktivitas TNI AD. Donny berharap tugas ini dapat diemban dengan baik demi terciptanya keterbukaan informasi dari TNI AD untuk masyarakat.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
