Reintegrasi Sosial Kunci Pencegahan Eks Napiter Kembali ke Jaringan Lama
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Densus 88 Anti-Teror Bali,
Kombes Didik Novi Rahmanto
, mengungkapkan bahwa program
deradikalisasi
merupakan upaya yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkelanjutan.
Salah satu tahapan krusial dalam program ini adalah
reintegrasi sosial
.
Menurut Didik, reintegrasi sosial memiliki peran vital dalam mempersiapkan lingkungan masyarakat untuk menerima kembali para
eks napiter
.
“Di dalam reintegrasi sosial itu yang paling penting adalah menyiapkan tempat masyarakat di mana para eks napiter tadi kembali ke masyarakat. Jadi tidak bisa serta-merta mereka, oh saatnya bebas, langsung dipulangkan begitu saja,” kata Didik dalam acara peluncuran buku karya Leebarty Taskarina berjudul “Keluar dari Jerat Kekerasan”, di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Jumat (4/7/2025) sore.
Ia menjelaskan bahwa tanpa persiapan yang matang, eks napiter akan rentan mengalami stigmatisasi atau merasa terzalimi oleh masyarakat.
Didik mencontohkan sebuah kasus di mana seorang eks napiter yang telah menjalani hukuman dipersiapkan kepulangannya dengan pemberitahuan kepada masyarakat sekitar, bahkan disambut dengan acara tradisi seperti mandi kembang.
Persiapan ini dilakukan jauh hari, dan masyarakat diberi pemahaman bahwa individu tersebut adalah eks napiter yang telah menyelesaikan masa hukumannya.
“Mempersiapkan masyarakat terkait dengan keberadaan kembalinya mantan napi ini maka itu menjadi penting,” tegas Didik.
Ia membandingkan dengan kondisi di mana eks napiter pulang tanpa persiapan.
Masyarakat yang tadinya tidak mengetahui statusnya sebagai napiter, begitu tahu, akan mengucilkan mereka.
“Yang tadinya mereka bisa bergaul, tiba-tiba mereka dikucilkan. Akhirnya dia pindah,” imbuhnya.
Didik menegaskan bahwa dua fakta tersebut menjadi bukti nyata betapa pentingnya reintegrasi sosial dipersiapkan sebelum seorang eks napiter kembali ke tengah masyarakat.
Tujuannya agar masyarakat dapat menerima mereka dan negara hadir dalam kehidupan mereka.
“Karena kalau tidak dilakukan, maka yang akan menampung siapa lagi? Jaringannya dia,” pungkas Didik.
Ia berharap proses reintegrasi dan kesinambungan program deradikalisasi dapat terus dilaksanakan guna mencegah eks napiter kembali terjerumus ke dalam lingkaran terorisme.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Reintegrasi Sosial Kunci Pencegahan Eks Napiter Kembali ke Jaringan Lama
/data/photo/2025/07/04/6867dd01bd186.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)