Reformasi Polisi, Kapolri Listyo Sigit Siap Ikuti Masukan Komite dan Penasihat Presiden

Reformasi Polisi, Kapolri Listyo Sigit Siap Ikuti Masukan Komite dan Penasihat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa institusi Polri selalu terbuka terhadap masukan, saat ditanyai wartawan terkait reformasi polisi.

Menurutnya, hal ini termasuk dari penasihat khusus presiden maupun komite yang akan dibentuk untuk reformasi kepolisian.

“Dari dulu kan kita selalu terbuka, apalagi dengan komite, dengan penasihat presiden. Tentunya kita akan membuka ruang untuk mendapatkan masukan dan perbaikan. Karena berkaitan dengan hal tersebut terus kita lakukan,” ujar Listyo saat menghadiri pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan 2024–2029 di Istana Negara, Rabu (17/9/2025).

Ketika ditanya soal kemungkinan adanya rekomendasi dari tim reformasi yang mencakup pemberhentian pejabat di tubuh Polri, Listyo menegaskan bahwa institusinya siap tunduk pada keputusan yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo. 

“Saya kira Polri ini kan prajurit, tegak lurus,” tegas Listyo Sigit.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah berjanji untuk melakukan reformasi polisi saat bertemu tim Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dan tokoh-tokoh masyarakat sekaligus keagamaan.

Menanti Sinyal Reformasi Polisi dari Prabowo

Dalam kesempatan yang sama, Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan dan Ketertiban Nasional (Kamtibnas) serta Reformasi Kepolisian, Ahmad Dofiri, menegaskan bahwa langkah awal pembentukan tim reformasi kepolisian masih menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Usai menghadiri pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Rabu (17/9/2025), Dofiri menyampaikan bahwa dirinya belum menghadap Presiden untuk membicarakan detail langkah maupun struktur tim reformasi polisi.

“Belum, masih belum. Baru mau menghadap beliau,” kata Dofiri kepada wartawan.

Ketika ditanya soal kemungkinan pelibatan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam tim, Dofiri menyatakan hal itu belum dapat dipastikan karena timnya sendiri belum resmi terbentuk.

“Kan belum terbentuk,” ujarnya singkat saat ditanyai tentang reformasi polisi.

Mengenai fokus reformasi yang akan dijalankan, Dofiri juga menekankan pentingnya menunggu instruksi resmi dari Presiden.

“Kita kan masih nunggu biar beliau dulu, baru nanti langkah-langkahnya,” jelas mantan Kapolda DIY itu.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo sebelumnya telah memberi sinyal akan membentuk tim khusus reformasi polisi dalam beberapa pekan ke depan. Dofiri ditunjuk sebagai penasihat khusus presiden untuk ikut merumuskan arah perbaikan di tubuh Polri.