Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat, sejak mulai disalurkan per 1 Januari 2025, realisasi penyaluran pupuk subsidi selama 6 hari pertama hingga 6 Januari 2025 mencapai hampir 25 ribu ton. Dengan rincian, 14.632 ribu ton pupuk urea, 9.960 ton pupuk NPK, 60 ton NPK kakao, dan 130 ton pupuk organik.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan, antusiasme petani dalam menebus pupuk subsidi sangat luar biasa. Bahkan ada petani yang sudah melakukan penebusan pupuk pada dini hari pada 1 Januari 2025.
“Pada tanggal 1 Januari, kami mencatat terdapat 6.693 transaksi penebusan pupuk,” terang Rahmad, Kamis (9/1/2025).
Kinerja penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih baik juga dapat terlihat dari data realisasi penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia hingga 6 Januari 2025.
Jumlah Penebusan Pupuk
Berdasarkan data Pupuk Indonesia, hingga 6 Januari 2025 sudah ada 91.913 transaksi penebusan pupuk bersubsidi di distributor resmi maupun kios di seluruh Indonesia. Jumlah petani yang melakukan penebusan mencapai 80.337 orang.
Untuk itu, Rahmad menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan stakeholder terkait. Lantaran penyaluran pupuk bersubsidi mulai 1 Januari tahun 2025 dapat berjalan tepat waktu.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, baik Pak Menko Pangan, Kementerian BUMN, dan khususnya Bapak Mentan Andi Amran Sulaiman yang telah mendukung dari sisi regulasi dalam distribusi dan penyaluran pupuk bersubsidi,” kata Rahmad.
Proses distribusi pupuk bersubsidi 2025 mencatatkan sejarah baru. Yakni, melalui surat keputusan penyaluran dari seluruh pemerintah daerah sudah selesai ditandatangani sebelum pergantian tahun 2025. Karena surat keputusan yang sudah keluar itu, maka penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan tepat pada 1 Januari 2025.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah yang telah ikut mendukung proses penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025. Dengan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih baik, kami berharap petani bisa mendapatkan pupuk yang cukup untuk kebutuhan musim tanam pertama di tahun 2025,” tuturnya.