Rawan Geng Bersenjata, Pemerintah Bujuk Tujuh WNI di Haiti untuk Pulang

5 March 2024, 14:20

Warga Kota Port-au-Prince, Haiti, mengungsi karena tingkat kerawanan serangan geng yang meningkat, 4 Maret 2024.(Dok. AFP/Siffroy)

AKSI kekerasan di Haiti terus memburuk usai terjadinya penyerbuan penjara oleh geng bersenjata pada akhir pekan kemarin. Serangan tersebut membuat ratusan narapidana melarikan diri.
Duta Besar Indonesia untuk Kuba yang merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti dan Jamaika Nana Yuliana, meminta tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang masih ada di ibu kota Port-au-Prince untuk segera meninggalkan Haiti.
“Kami sudah meminta tujuh WNI yang bekerja sebagai spa therapist di Port-au-Prince agar keluar dari Haiti dan bekerja di tempat yang lebih aman. Meski mereka belum mau meninggalkan Haiti dengan alasan lokasi mereka bekerja jauh dari tempat kerusuhan, tetapi saya tetap mendorong mereka untuk keluar dulu, pindah ke negara lain, hingga situasi aman,” katanya.
Baca juga : Geng Bersenjata Serang Penjara di Haiti, Belasan Orang Tewas
Ketujuh WNI, yang semuanya adalah perempuan, bekerja di dua lokasi spa yang letaknya sekitar 40 menit dari lokasi aksi kekerasan di Port-au-Prince. Selain karena faktor lokasi, hal lain yang membuat mereka bertahan adalah faktor gaji dan penghasilan.
Rencana Evakuasi WNI
“Mereka bilang gaji dan kesejahteraan di sana masih menjanjikan, jadi mereka memutuskan tetap bekerja,” tutur Nana.
Dia mengaku sedih dengan ketujuhnya tidak ingin dievakuasi karena alasan uang. Itu seolah-olah negara mereka tidak bisa memberi pekerjaan layak sehingga harus jauh-jauh menjadi spa therapist di Haiti dengan mempertaruhkan kondisi keamanan. Baca juga : Presiden Bukele Memimpin Pemilihan El Salvador
“Demi keluarga, mereka tetap ingin bekerja agar mendapat penghasilan besar yang dapat membantu keluarga di Indonesia,” lanjutnya.
Nana menambahkan bahwa setelah setiap hari menelepon ketujuh WNI di Port-au-Prince, salah satu di antaranya akan pergi dan bekerja di Barbados. Sementara enam lainnya mengaku masih betah dan akan terus bekerja di Haiti.
Pihak KBRI Havana telah menyiapkan beberapa alternatif evakuasi WNI jika situasi semakin berbahaya, antara lain lewat jalan darat dari Port-au-Prince ke Republik Dominika, yang berbatasan langsung dengan Kuba. Evakuasi darat menjadi satu-satunya alternatif saat ini setelah sepekan terakhir ini tidak adanya pesawat yang masuk ke Haiti.
(VoA/Z-9)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi