Ratusan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, BGN Bakal Bentuk Tim Investigasi Nasional 22 September 2025

Ratusan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, BGN Bakal Bentuk Tim Investigasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 September 2025

Ratusan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, BGN Bakal Bentuk Tim Investigasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Badan Gizi Nasional (BGN) akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan yang menimpa ratusan siswa usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Rencana pembentukan tim investigasi tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang, pada Minggu (21/9/2025).
“Kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omon-omon,” ujar Nanik saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/9/2025).
Tim investigasi itu, kata Nanik, akan beranggotakan dirinya dan ahli kimia yang diterjunkan langsung ke lapangan.
“Saya akan membuat Tim Investigasi Keracunan yang dipimpin oleh ahli kimia dan kita akan langsung turun,” ujar Nanik.
Tegasnya, kehadiran tim investigasi tersebut merupakan komitmen BGN dalam menyelidiki penyebab keracunan MBG yang terjadi di sejumlah daerah.
Selain tim investigasi, BGN akan membentuk kontak hotline agar masyarakat bisa langsung melapor jika ada temuan kasus keracunan.
“Kami akan bikin hotline, hotline untuk orang mengadu kalau ada keracunan,” tegas Nanik.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus keracunan MBG terjadi di sejumlah daerah. Mulai dari Garut, Jawa Barat, di mana 569 siswa mengalami gejala muntah, mual, dan diare usai menyantap menu MBG, per Jumat (19/9/2025).
Selain di Garut, 230 siswa juga mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Belasan siswa SD Negeri19 Kota Tual, Maluku menjalani perawatan di Rumah Sakit Maren karena diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah mereka, Kamis (18/9/2025)
Sebanyak 44 dari 230 siswa tersebut masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan.
Sebanyak 44 dari 230 siswa tersebut masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.
Pasalnya, kasus keracunan makanan yang dialami anak-anak di berbagai daerah akibat program tersebut sudah tidak bisa ditolerir.
Terbaru, terjadi kasus keracunan yang menimpa siswa di kelompok Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Saya kira pertahanan anak sekecil itu, sangat berbeda dengan orang dewasa. Apalagi kita tahu, kebijakan negara yang mengetahui kondisi dari dalam keluarga (masih sulit ditembus),” kata Jasra dalam keterangan resmi, Sabtu (20/9/2025).
KPAI menyoroti berbagai peristiwa keracunan makanan yang terus meningkat. Hal ini menurutnya perlu evaluasi secara menyeluruh dari pemerintah, termasuk oleh BGN selaku penyelenggaranya.
“Pemerintah perlu evaluasi menyeluruh program MBG. KPAI usul hentikan sementara, sampai benar benar instrumen panduan dan pengawasan yang sudah dibuat BGN benar-benar dilaksanakan dengan baik,” ujar Jasra.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.