Mojokerto (beritajatim.com) – Ratusan pohon ditanam di lokasi bekas longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Selain itu, juga dipasang permanen satu alat Early Warning System (EWS).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah potensi longsor susulan dan memulihkan kondisi hutan yang terdampak akibat bencana longsor yang terjadi pada, Kamis (3/4/2025) lalu. Penanaman pohon dan pemasangan alat pendeteksi longsor tersebut melibatkan sejumlah petugas gabungan.
Yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, Tahura R Soerjo, Perhutani, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto. Kegiatan tersebut telah dilakukan pada, Sabtu (26/4/2025) pekan lalu.
“Ratusan bibit pohon yang ditanam berasal dari BPBD Provinsi Jatim, Tahura R Soerjo, dan Perhutani. Ada sejumlah jenis bibit pohon yang ditanam,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Senin (28/4/2025).
Dengan rincian, sebanyak 300 bibit rumput vetiver, 25 pohon matoa, 25 pohon petai, 50 pohon trembesi, 100 pohon asam londo, 50 pohon flamboyan, 30 pohon gmelina, 20 pohon pulai, 10 pohon mahoni, 50 pohon kedawung, 50 pohon cemara, dan 50 pohon ekopilitus pelita.
“Sebelum penanaman, tim gabungan telah melakukan kajian untuk memastikan metode yang tepat dalam memulihkan vegetasi hutan. Area penanaman juga telah dibangun sistem terasering bambu dengan metode biosoil engineering guna menahan air dan mengurangi risiko longsor,” katanya.
Selain itu, satu alat EWS dipasang permanen di lokasi longsor untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika terdeteksi potensi bencana. Nantinya satu alat EWS lagi akan dipasang di area Gajah Mungkur. Sementara itu, proses penataan sungai yang berada di atas jalur longsoran juga masih berlangsung.
“Sungai sebelumnya berbelok ke timur kini diluruskan ke arah barat sepanjang sekitar 50 meter dengan pemasangan pipa berukuran 16 dim. Pengerjaan ini dilakukan oleh masyarakat dan relawan sebagai upaya untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko bencana di masa mendatang,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/but]
