Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan rapor pendidikan 2025 dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Rapor ini merangkum potret pendidikan dari 2022 hingga 2024 untuk membantu pemda memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Taklimat Rapor Pendidikan 2025 yang digelar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, Senin (18/3/2025).
“Rapor pendidikan 2025 memberikan peta pendidikan yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang,” ujar Abdul Mu’ti.
Sumber Data Akurat untuk Evaluasi dan Perbaikan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Toni Toharudin menyatakan, rapor pendidikan 2025 merupakan sumber data terpercaya yang dapat dimanfaatkan satuan pendidikan, pemda, dan publik untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan.
“Rapor ini telah menjadi bagian dari rumah pendidikan dan dapat digunakan untuk perencanaan program, penganggaran, refleksi guru, hingga perbaikan kualitas pembelajaran,” jelas Toni.
Selain itu, rapor pendidikan juga dapat diakses di ruang sekolah, memperkuat data mutu hasil satuan pendidikan, serta membantu pemerintah dalam membuat kebijakan berbasis data.
Bagian dari Platform Rumah Pendidikan
Rapor pendidikan merupakan bagian dari platform rumah pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Platform ini menggunakan data dari asesmen nasional, yang mencakup, asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Dengan adanya rapor pendidikan 2025, diharapkan pemda dan sekolah dapat lebih efektif dalam menyusun kebijakan pendidikan, meningkatkan kualitas pengajaran, serta memastikan pendidikan yang lebih inklusif dan bermutu di seluruh Indonesia.