Liputan6.com, Jakarta – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menyatakan, masalah sampah adalah persoalan serius yang harus dikelola secara baik dan terintegrasi dari hulu ke hilir. Salah satunya, dengan mengedepankan teknologi canggih yang ramah lingkungan.
Menurut Rano, selain pengelolaan dengan teknologi, pencanangan pembentukan 870 bank sampah baru serta reaktivasi 852 bank sampah yang tidak aktif juga menjadi catatan tambahannya.
“Pentingnya upaya inovatif dalam pengelolaan sampah agar Jakarta tidak tenggelam dalam gunungan sampah,” kata pria karib disapa Doel saat meresmikan 4 Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Semper Barat, Jakarta Utara, Jumat (21/3/2025).
Rano mengaku, Jakarta beruntung ada Bantar Gebang di Bekasi yang menjadi tempat menerima sampah dari warga kotanya. Namun jika suatu saat Bantar Gebang tidak lagi sanggup menampung sampah kotanya, maka problem itu harus mulai dipikirkan dari sekarang.
“Maka ini salah satu usaha kita, tentu kita semua berkorban. Kalau tidak, suatu saat kita akan tenggelam dalam gunungan sampah,” wanti Rano.
Merespons hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Asep Kuswanto, dalam kesempatan yang sama menegaskan kehadiran TPS 3R merupakan bentuk keseriusan dalam mendukung upaya pengelolaan sampah dari sumbernya.
Dia mencatat, pada tahun 2024 telah dibangun 4 TPS 3R, yaitu TPS 3R Semper dengan kapasitas 25 ton/hari, TPS 3R Sunter 50 ton/hari, TPS 3R Rawa Terate 50 ton/hari, dan TPS 3R Bambu Larangan 25 ton/hari.
“Dengan tambahan saat ini terdapat 16 TPS 3R yang telah beroperasi di Jakarta, ditambah satu TPS 3R yang dibangun oleh pihak swasta dengan total kapasitas pengolahan sampah mencapai 515 ton/hari,” jelas Asep.