Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rampungkan Rencana Ketenagalistrikan 2024-2034, Pemerintah Fokus pada Energi Baru dan Terbarukan

Rampungkan Rencana Ketenagalistrikan 2024-2034, Pemerintah Fokus pada Energi Baru dan Terbarukan

Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menyelesaikan penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2024-2034. Rencana ini menargetkan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 71 gigawatt (GW), dengan mayoritas berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko, mengungkapkan keputusan final RUPTL akan dilakukan pada Januari 2025. Tiga kementerian terkait, yakni Kementerian BUMN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Kementerian Keuangan, akan memutuskan rancangan tersebut.

“Kami diskusi sedikit mengenai RUPTL 2024-2034 yang saat ini dalam proses persetujuan. Menteri BUMN, menteri ESDM, dan menteri keuangan akan melakukan rapat final pada Januari untuk memutuskan,” ujar Tiko saat meninjau sistem ketenagalistrikan di PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jamali, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

Dalam RUPTL 2024-2034, pemerintah menargetkan sebagian besar pembangkit baru berbasis EBT. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah.

“PLN akan secara masif membangun pembangkit berbasis EBT mulai 2025. Dari total tambahan kapasitas 71 GW hingga 2034, mayoritasnya akan berasal dari EBT,” jelas Tiko terkait rencana ketenagalistrikan 2024-2034 dengan fokus energi baru dan terbarukan.

Selain itu, PLN akan mengembangkan teknologi smart grid dan membangun jaringan transmisi antarpulau. Langkah ini bertujuan untuk menyalurkan potensi energi dari Sumatera dan Kalimantan ke pulau-pulau dengan permintaan tinggi, seperti Jawa.

“Rencana ini mencakup pembangunan inter island grid antara Sumatera, Kalimantan, dan Jawa sehingga kapasitas EBT dari wilayah Sumatera dan Kalimantan dapat dimanfaatkan secara optimal di Jawa,” tambahnya.

Pembangunan pembangkit baru berbasis EBT menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional. Pemerintah juga berupaya mengintegrasikan potensi sumber daya alam ke dalam sistem ketenagalistrikan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

“Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia harus memaksimalkan peluang ini untuk mendukung kebutuhan energi nasional yang terus meningkat,” kata Tiko terkait rencana ketenagalistrikan 2024-2034 dengan fokus energi baru dan terbarukan.