loading…
Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengajak semua pihak untuk menjaga ketenangan dan ketertiban selama Ramadan. Foto/Istimewa
JAKARTA – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan , organisasi masyarakat Rampai Nusantara menggelar silaturahmiyang dihadiri lintas aktivis di kantornya, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengajak semua pihak untuk menjaga ketenangan dan ketertiban selama Ramadan.
Tujuannya, supaya masyarakat yang menjalankan ibadah puasa lebih khidmat dalam melaksanakannya. “Silaturahmi Nusantara ini merupakan ajang untuk menyambung nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan dengan seluruh teman-teman aktivis dan jejaring Rampai Nusantara menjelang bulan suci Ramadan, momentum ini juga kami jadikan ajang diskusi banyak hal termasuk situasi nasional saat ini,” kata Semar.
Semar menyampaikan beberapa hal terkait dengan situasi nasional yang sedang berkembang saat ini. Dia menuturkan, Pemerintah Prabowo-Gibran sangat serius dalam pemberantasan korupsi.
“Di awal pemerintahan kasus-kasus besar terungkap dan tidak pandang bulu, ini merupakan tren positif saya kira yang bisa mengembalikan kepercayaan publik dalam hal pemberantasan korupsi,” kata aktivis 98 ini.
Menurut dia, pemberantasan korupsi mutlak harus dilakukan agar pembangunan dan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah saat ini bisa tercapai. Dia melanjutkan, penegakan hukum yang baik dan political will dari pemerintah untuk melakukan pemberantasan korupsi menjadi salah satu modal untuk mendorong sektor ekonomi.
“Itu yang kami lihat saat ini dan semoga selama kepemimpinan beliau (Presiden Prabowo Subianto, red) akan terus konsisten dilakukan ke depannya. Rampai Nusantara mendukung penuh dan akan ikut mengawal kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kepentingan rakyat yang sesungguhnya,” ujarnya.
Semar menyinggung pihak-pihak yang tidak terima dengan upaya pemberantasan korupsi gencar dilakukan pemerintah saat ini sebagai pihak yang selama ini merasa kebal hukum karena memiliki akses kekuasaan dan jabatan tertentu.
“Lho di negara kita ini sudah pernah juga ketua umum partai ditangkap dalam kasus korupsi, diadili, dan terbukti secara hukum ternyata bersalah, kalau menteri tentu lebih banyak lagi, apalagi sekjen partai juga pernah beberapa kali tersangkut masalah korupsi,” imbuhnya.
“Jadi, kalau ramai dikaitkan seolah-olah penegakan hukum dijadikan sebagai alat politik ya mungkin karena lagi terkejut saja atas status barunya, jadi kurang jernih dalam berpikir, lagipula enggak usahlah didramatisir seolah ini peristiwa yang sangat luar biasa karena ini sesungguhnya biasa saja seperti sebelumnya,” tambahnya.
Maka itu, dia menyarankan jalani saja proses hukumnya dengan baik. “Enggak usah bikin gaduh yang tidak penting apalagi menjelang Ramadan, masyarakat butuh kondusifitas dan ketenangan,” ujar Semar.
Ia mengingatkan semua pihak harus mendukung Pemerintahan Prabowo karena yang dilakukan merupakan kerja-kerja untuk Indonesia lebih maju ke depan, termasuk dalam hal pemberantasan korupsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik.
“Harus fair yang baik seperti pembentukan Danantara, Bank Emas, makan bergizi gratis ya harus diapresiasi sebagai langkah tepat Pak Prabowo dalam mendongkrak perbaikan kualitas SDM, serta meningkatkan perekonomian negara yang diharapkan berdampak pada kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
(rca)