Jakarta –
Tiga perusahaan teknologi asal China berburu talenta baru di ajang Annual Conference on Neural Information Processing Systems (NeurIPS), atau yang sering disebut sebagai Olimpiade AI.
Ketiga perusahaan itu adalah ByteDance, Alibaba Group Holdings, dan Tencent Holdings. NeurIPS tahun 2024 digelar Vancouver, Kanada, dari 10-15 Desember, dan ketiga perusahaan itu sama-sama punya bermacam acara sampingan di konferensi tahunan tersebut.
Mereka pun belakangan ini bersaing untuk bisa merekrut talenta-talenta baru di bidang AI. Sektor AI di China saat ini diketahui sedang tumbuh sangat cepat dan menjadi sektor yang sangat kompetitif.
Laporan McKinsey pada 2023 menyebutkan pada 2030, China diperkirakan membutuhkan enam juta talenta baru yang punya spesialisasi di sektor AI. Lalu menurut studi dari Maimai, platform jejaring karir, dari setiap lima lowongan kerja AI, hanya ada dua orang yang bisa memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
Untuk itulah ketiga perusahaan teknologi China itu mengadakan berbagai acara di Olimpiade AI untuk bisa mendapatkan talenta baru di sektor AI. Salah satunya adalah ByteDance, di mana tim large language model (LLM) Doubao-nya mengadakan acara makan malam untuk mempertemukan peneliti dan bos-bos teknologi untuk mencari masukan dalam menggaet pekerja, akademisi, dan mahasiswa di sektor AI.
“ByteDance meningkatkan investasinya di talenta terbaik dan teknologi mutakhir. Ayo bergabung dengan kami, anda akan bekerja dengan peneliti dan engineer terbaik untuk menyelesaikan tantangan teknologi,” tulis ByteDance dalam pengumumannya.
Sementara itu Alibaba, lewat divisi Alimama, menggelar kontes terkait AI di Olimpiade AI itu. Kemudian Tencent memilih mengadakan ‘Starlit Tech Gala’ di tempat yang lokasinya berdekatan dengan Vancouver Convention Centre — tempat digelarnya Olimpiade AI –.
Dalam gala tersebut, Tencent menyebut akan ada sesi spesial dengan tim perekrut mereka, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Selasa (10/12/2024).
(asj/fay)