Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Raja Ecommerce China Diblokir RI, Nasibnya Sekarang Miris

Raja Ecommerce China Diblokir RI, Nasibnya Sekarang Miris

Jakarta, CNBC Indonesia – PDD Holdings, induk platform e-commerce Pinduoduo dan Temu, gagal memenuhi target pendapatan yang diharapkan oleh pasar.

Ini karena permintaan tetap lemah di China meskipun ada diskon besar-besaran dan stimulus pemerintah untuk mendorong belanja konsumen.

Laporan penjualan PDD mengindikasikan pelemahan yang terus-menerus dalam ekonomi China yang memaksa konsumen untuk membatasi pengeluaran mereka.

Perusahaan ini juga menghadapi persaingan ketat dari pemimpin industri e-commerce lain seperti Alibaba dan JD.com. Keduanya melaporkan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan dalam beberapa minggu terakhir.

PDD mengoperasikan Pinduoduo hanya di China dan Temu di pasar global. Temu pernah mau masuk RI namun diblokir pemerintah karena ditakutkan akan membunuh UMKM lokal.

“Kami memperkirakan akan ada kerugian karena kinerja Alibaba yang lebih baik mengindikasikan kenaikan saham dibandingkan PDD. Alibaba berinvestasi dalam retensi pedagang, sehingga secara alami merugikan PDD karena mereka memiliki pedagang dan kategori yang tumpang tindih,” kata analis M Science, Vinci Zhang, dikutip dari Reuters, Jumat (21/3/2025).

Selain itu, kekuatan JD.com di bidang elektronik dan peralatan memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan PDD untuk memanfaatkan peningkatan belanja, karena subsidi pemerintah diberikan untuk produk-produk tersebut.

Perusahaan melaporkan pendapatan 110,61 miliar yuan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember, dibandingkan dengan rata-rata perkiraan analis sebesar 115,38 miliar yuan menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

Namun, perusahaan ini melaporkan laba yang disesuaikan sebesar 20,15 yuan per American Depository Share, mengalahkan prediksi dari analis 19,81 yuan. Ini karena perusahaan diuntungkan oleh pendapatan bunga dan investasi yang lebih tinggi dan nilai tukar mata uang.

Tantangan Temu di Pasar Global

PDD telah diuntungkan dengan melonjaknya popularitas Temu di pasar internasional. Temu menawarkan harga yang sangat murah untuk semua produk, mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, hingga barang elektronik, dan telah menarik minat para pembeli yang sadar akan harga di pasar-pasar utama seperti AS dan Eropa.

Namun, Temu menghadapi ancaman perubahan kebijakan de minimis AS, yaitu sebuah fasilitas perdagangan yang membebaskan barang-barang impor senilai kurang dari US$800 dari tarif dan prosedur bea cukai.

Pengecualian tersebut sejauh ini telah membantu peritel China seperti Temu dan Shein untuk menjaga harga tetap rendah dan meraih pangsa pasar.

“Untuk bisnis global kami, seperti yang telah kami bahas dalam beberapa kuartal terakhir, perubahan dalam lingkungan eksternal semakin cepat dan persaingan semakin ketat,” kata co-CEO Chen Lei.

“Perubahan eksternal ini jika digabungkan pasti akan membawa beberapa tantangan pada bisnis global kami,” ujarnya.

(fab/fab)

Merangkum Semua Peristiwa