Jakarta –
Raja Charles III dan Ratu Camilla melakukan kunjungan mendadak kepada Paus Fransiskus di Vatikan. Pertemuan ini sempat ditunda karena kesehatan Paus.
Dilansir AFP, pertemuan ini dikonfirmasi oleh Vatikan dan Istana Buckingham. Ini adalah pertama kalinya Charles yang berusia bertemu dengan pemimpin Katolik tersebut sejak menjadi raja dan juga kepala Gereja Inggris pada tahun 2022.
Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun, sedang memulihkan diri di rumah di Vatikan setelah meninggalkan rumah sakit pada tanggal 23 Maret. Dia sempat dirawat selama lima minggu karena pneumonia.
Ia seharusnya menghindari aktivitas berat tetapi muncul secara mengejutkan pada hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di akhir misa.
“Yang Mulia sangat senang Paus cukup sehat untuk menjamu mereka, dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan harapan terbaik mereka secara langsung,” demikian bunyi pernyataan dari Istana Buckingham.
Vatikan mengatakan Paus telah “menyampaikan harapan terbaiknya kepada Yang Mulia pada kesempatan ulang tahun pernikahan mereka”, sembari juga mendoakan agar raja “segera pulih kesehatannya”.
Perjalanan empat hari pasangan kerajaan tersebut ke Italia sendiri sempat diragukan karena masalah kesehatan sang raja sendiri.
Gereja Inggris didirikan pada abad ke-16 oleh Henry VIII, raja yang memutuskan hubungan dengan Vatikan karena penolakannya untuk memberikan pembatalan pernikahannya dengan Catherine dari Aragon.
Perpecahan tersebut memicu konflik selama berabad-abad, tetapi di zaman modern hubungan antara gereja Katolik dan Gereja Inggris, yang sering disebut sebagai Gereja Anglikan, telah bersahabat.
Charles sebelumnya telah mengunjungi Vatikan sebanyak lima kali sebagai Pangeran Wales, dan telah bertemu dengan tiga paus.
Ia diterima oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Vatikan pada tahun 2017 dan 2019, dan oleh Benediktus XVI pada tahun 2009. Ia bertemu dengan Yohanes Paulus II selama kunjungan Paus ke Inggris pada tahun 1982 dan menghadiri pemakaman Paus asal Polandia di Vatikan pada tahun 2005.
Selain peran keagamaan mereka, Charles dan Paus Fransiskus memiliki hasrat yang sama untuk melindungi lingkungan.
Selama beberapa dekade, Charles telah menggunakan posisinya untuk menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan mempromosikan keanekaragaman hayati dan keberlanjutan.
Paus Fransiskus juga telah menjadikan isu tersebut sebagai prioritas dalam 12 tahun masa kepausannya.
Ia dianggap telah mempengaruhi perjanjian iklim Paris 2015 yang bersejarah dengan ensikliknya ‘Laudato Si’, sebuah seruan untuk tindakan yang didasarkan pada sains.
Tidak seperti Gereja Katolik Roma, gereja Anglikan mengizinkan pendeta untuk menikah dan cabangnya di Inggris telah membuka imamat bagi wanita sejak tahun 1990-an.
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini