Putin Minta Pasukan Ukraina Mundur, Bila Tidak akan Dilenyapkan

Putin Minta Pasukan Ukraina Mundur, Bila Tidak akan Dilenyapkan

JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan proposal AS untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina menawarkan titik awal perundingan. Tapi Putin mendesak Ukraina untuk mundur atau akan diserbu oleh pasukan Rusia yang lebih besar.

“Kita perlu duduk dan membahas ini dengan serius,” ujar Putin kepada wartawan di akhir kunjungan tiga hari ke Kirgistan.

Ia menggambarkan rencana Presiden AS Donald Trump sebagai “serangkaian isu yang diajukan untuk dibahas” alih-alih sebuah rancangan perjanjian.

“Jika pasukan Ukraina mundur dari wilayah yang mereka duduki, permusuhan akan berhenti. Jika mereka tidak mundur, kami akan mencapainya dengan paksa,” kata Putin.

Sejauh ini, para pejabat Kremlin belum banyak berkomentar tentang rencana perdamaian yang diajukan Trump pekan lalu. Sejak invasi Rusia ke negara tetangganya, Putin tidak menunjukkan keinginan untuk mengalah dari tujuannya di Ukraina meskipun Trump mendesak penyelesaian.

Putin sebelumnya menuntut agar Ukraina sepenuhnya menarik diri dari seluruh wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia sebelum Rusia mempertimbangkan segala bentuk “negosiasi damai” — terutama mencakup wilayah-wilayah di masing-masing oblast yang tidak diduduki Rusia. Ia juga ingin mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menampung pasukan Barat, sehingga Moskow dapat secara bertahap menarik negara itu kembali ke orbitnya.

Utusan khusus AS Steve Witkoff dijadwalkan mengunjungi Moskow minggu depan, menurut Kremlin, sementara Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll, yang dalam beberapa pekan terakhir telah memainkan peran penting dalam upaya perdamaian, kemungkinan akan menuju Kyiv.

Proposal perdamaian awal AS tampak sangat condong ke arah tuntutan Rusia, tetapi versi amandemen muncul dari perundingan di Jenewa pada hari Minggu antara pejabat Amerika dan Ukraina.

Para pemimpin Eropa yang ‘tersisihkan’, karena khawatir akan keamanan mereka sendiri di tengah agresi Rusia, sedang mencari keterlibatan yang lebih dalam dalam proses tersebut.