Putin Disinggung Trump Omong Kosong, Bagaimana Nasib Perundingan Damai Rusia-Ukraina?

Putin Disinggung Trump Omong Kosong, Bagaimana Nasib Perundingan Damai Rusia-Ukraina?

JAKARTA – Kremlin mengklaim Rusia tidak merasa perundingan damai Ukraina terhenti meskipun Donald Trump menyinggung Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk soal pasokan senjata Washington ke Ukraina.

Trump mengatakan pada Selasa mengaku tidak puas dengan Putin dan menuduh pemimpin Kremlin tersebut “berbicara omong kosong”.

Amerika Serikat mengirimkan peluru artileri dan rudal artileri roket bergerak ke Ukraina, dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters.

Ketika ditanya oleh Reuters apakah proses perdamaian Ukraina terhenti akibat pernyataan Trump juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: “Tidak, saya rasa tidak. Anda tidak bisa mengatakan itu.”

Rusia, kata Peskov, sedang menunggu sinyal dari Kyiv mengenai apakah akan bergabung dengan putaran perundingan ketiga, yang pertama kali dimulai pada bulan Mei di Istanbul.

“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa akan lebih baik bagi kami untuk mencapai tujuan kami melalui cara-cara politik dan diplomatik yang damai, tetapi selama ini tidak terjadi, operasi militer khusus akan terus berlanjut, dan realitas di lapangan terus berubah setiap hari,” kata Peskov dilansir Reuters, Kamis, 10 Juli.

Putin memerintahkan puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022 setelah delapan tahun pertempuran di Ukraina timur antara separatis yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina. Amerika Serikat mengatakan lebih dari 1,2 juta orang telah tewas dan terluka dalam perang tersebut sejak 2022.

Trump yang mengaku ingin dikenang sebagai pembawa damai, telah berulang kali menyerukan diakhirinya “pertumpahan darah” di Ukraina, yang oleh pemerintahannya digambarkan sebagai perang proksi antara Amerika Serikat dan Rusia.

Putin yang pasukannya menguasai seperlima wilayah Ukraina dan terus bergerak maju, tetap teguh pada persyaratannya untuk mengakhiri perang, meskipun ada tekanan publik dan privat dari Trump dan peringatan berulang kali dari kekuatan Eropa.

Pada Juni 2024, Putin mengatakan Ukraina harus secara resmi membatalkan ambisi NATO-nya dan menarik pasukannya dari seluruh wilayah empat wilayah Ukraina yang diklaim Rusia.