Program ini difokuskan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Sebanyak 30 purna pekerja migran mengikuti pelatihan intensif yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan usaha dan kreativitas mereka.
Materi pelatihan meliputi pengembangan produk bambu berbasis tren pasar dan preferensi konsumen, teknik anyaman lanjutan, diversifikasi produk berkualitas ekspor, pengelolaan keuangan, perhitungan harga pokok penjualan, strategi pemasaran, branding, dan inovasi desain produk.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BRI dalam meningkatkan kapasitas purna PMI agar lebih siap menghadapi dunia kerja atau membuka usaha sendiri.
“Dengan dukungan mentor yang berpengalaman, purna PMI akan memiliki kesempatan dalam mengembangkan usahanya secara mandiri atau memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang atau keterampilan mereka. Hal ini nantinya dapat mendorong kemandirian dan kesejahteraan serta diharapkan dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat,” jelas Dhanny.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372904/original/067023400_1759804067-15742e59-f2df-453c-ac49-10ba46948672.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)