SEMARANG, suaramerdeka.com – Syuriah PBNU sekaligus Ketua Yarsis, Prof. Dr. Ir. H Muhammad Nuh DEA menyampaikan bahwa organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) sekarang ini sedang mengalami fenomena yang disebut mobilisasi vertikal. Yaitu NU sedang naik ke atas menguasai 4 sektor strategis yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan dakwah. Bahkan hal ini pernah disampaikan oleh almarhum Nur Cholis Majid atau Cak Nur. Pada tahun 1980an, Cak Nur pernah menyampaikan ke depan bukan Muhammadiyah yang menguasai kampus-kampus atau intelektual, tapi 20 tahun lagi NU akan mengalami mobilitas vertikal.
Baca Juga: Surga Wisata Alam di Kabupaten Demak, Hanya Satu Jam dari Kota Semarang, Ini Rekomendasi Buat Anda “Hal ini terbukti. Dulu yang jadi dokter dari NU masih sedikit tapi sekarang dokter NU banyak. Bahkan di seluruh rumah sakit dokternya NU semua. Termasuk di rumah sakit Islam Surabaya juga NU semua,” ujarnya saat memberikan pengarahan dalam acara Nahdlatul Ulama Health Summit 2023 di UIN Walisongo Semarang, Jumat (11/8/2023).
Ia sangat senang sekali dalam kegiatan Nahdlatul Ulama Health Summit, para dokter NU bisa berkumpul semua untuk memikirkan dan berdiskusi bagaimana mengembangkan rumah sakit NU kedepan. “Maka kita dorong setiap PCNU dan PWNU punya klinik-klinik, rumah sakit sehingga kita butuhkan CEO-CEO tangguh yang bisa mengelola rumah sakit, klinik dan perguruan tinggi,” imbuhnya. Baca Juga: Cek Harga Tiket GIIAS, Agustus 2023 di Tangerang Banten, 49 Merek Otomotif Termasuk Mobil Jadi Peserta Karena itu, Muhammad Nuh juga mengajak para dokter NU untuk flashback mengapa pada tahun 2010an dan seterusnya NU mendirikan perguruan tinggi NU sehingga terkumpul ada sekitar 23 perguruan tinggi NU. Alasannya karena waktu itu NU hanya terfokus pada pendidikan pesantren. Pasalnya kalau hanya terfokus pada pesantren saja saja bahaya, karena hanya terfokus pada satu titik. “Oleh karena itu tidak cukup hanya pesantren tapi juga ada perguruan tinggi, ada rumah sakit, ekonomi dan dakwah.” ”Karena itu kita coba perguruan tinggi NU kita dirikan. Kita berharap bisa tumbuh dan berkembang,” ungkapnya. Baca Juga: Rekomendasi 10 Perumahan di Pedurungan Semarang dan 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Rumah Menurutnya memasuki abad kedua NU ini harus dilakukan dengan penuh keseriusan dan perjuangan terutama dalam memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Tentunya semua itu harus diawali dengan niat. Maka dengan mengucapkan bismillah kita mengurus rumah sakit, klinik, fakultas kedokteran, pendidikan dan seterusnya dan kita niatkan semata-mata memberikan kemanfaatan. Selain itu, dalam diskusi Nahdlatul Ulama Health Summit 2023, Muhammad Nuh juga mengajak untuk kontemplasi atau merenung untuk memaknai 1 abad NU. Ada beribu makna 1 abad NU. Makna pertama adalah kita harus berikhtiar sekuat tenaga meningkatkan kemampuan kita agar bisa memberikan kemanfaatan yang berlebih. Prinsip utamanya, kata Muhammad Nuh adalah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Lalu diterjemahkan dalam kepentingan organisasi yaitu sebaik-baik organisasi adalah organisasi yang paling banyak memberikan kemanfaatan. “Kemudian makna kedua bahwa NU punya daya tahan yang luar biasa karena tidak semua organisasi bisa bertahan sampai 100 tahun, sehingga sangat disayangkan jika tidak dikembangkan dan dilanjutkan,” terangnya. Rangkaian kegiatan bertajuk Nahdlatul Ulama Health Summit 2023 telah dibuka secara resmi oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, di Auditorium 2 Kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, (11/8/2023) pukul 09.28 WIB. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin; Direktur Rumah Sakit Kariyadi, Farichah Hanum; Rektor UIN Walisongo, Prof. Imam Taufiq. Juga Pengurus PBNU, Pengurus PWNU Jawa Tengah, serta segenap Pengurus Cabang dan Wilayah LK PBNU, PDNU, Arsinu, dan APTIKESNU dari seluruh Indonesia. ***
