Gresik (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, melakukan protes terhadap bau menyengat yang berasal dari sebuah gudang BBM solar di Jalan KH. Syafi’i. Gudang tersebut memunculkan keluhan warga karena mengeluarkan aroma tak sedap dan debu yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Aksi protes warga yang terjadi pada Minggu malam (18/5/2025) direkam oleh salah satu warga dan menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga memasuki area gudang dan mengelilingi truk tanki solar yang ditinggal pemiliknya.
Keberadaan gudang tersebut ditengarai menjadi sumber bau mencurigakan, yang diduga kuat berasal dari aktivitas pengoplosan solar.
Gudang yang digeruduk itu memang sudah lama dipermasalahkan warga karena dianggap menyebabkan polusi udara. Kepala Desa Pongangan, Aan Chunaifi, membenarkan bahwa lokasi gudang tersebut berada di wilayahnya, tepatnya di area perbatasan desa.
“Memang benar lokasinya ada di wilayah kami. Tempatnya di area perbatasan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Menurut Aan, aksi warga sudah dilakukan dua kali namun belum mendapatkan respon dari pemilik gudang BBM tersebut.
“Warga saya sempat protes akibat bau yang menyengat saat malam hari. Baunya seperti gas LPG bocor, tidak enak. Kalau sudah masuk rumah baunya tidak hilang-hilang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dirinya telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik untuk dilakukan pemeriksaan lapangan. DLH pun telah turun ke lokasi dan memberikan surat peringatan kepada pemilik gudang.
Sayangnya, aktivitas yang sama kembali terulang. “Setelah dilaporkan, petugas DLH turun ke lokasi, pemilik gudang tersebut diberi surat peringatan. Namun kenyataannya diulangi lagi,” paparnya.
Aan juga mengungkapkan bahwa saat pertama kali mengurus izin, tempat itu hanya diajukan sebagai parkiran truk. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan lahan tidak sesuai dengan izin awal.
“Dulu sewaktu mengurus mengaku dari PT LBB. Saya lupa kepanjangannya untuk dibuat gudang truk dan lahannya sewa. Namun, hingga sekarang pemilik gudang belum memberikan klarifikasi saat diprotes warga,” tandasnya. [dny/suf]
