Puluhan Truk Over Tonase di Ponorogo Kena Razia, 2 Ditinggal Sopir di Pinggir Jalan

Puluhan Truk Over Tonase di Ponorogo Kena Razia, 2 Ditinggal Sopir di Pinggir Jalan

Ponorogo (beritajatim.com) – Puluhan truk tambang pasir yang membawa muatan melebihi kapasitas ditindak dalam razia gabungan yang digelar di wilayah Kecamatan Sampung, Ponorogo, Rabu (16/4/2025). Razia ini dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Satlantas Polres, serta jajaran Polsek dan Koramil Sampung.

Dalam operasi tersebut, petugas menyisir jalur-jalur rawan over tonase di Desa Sampung, Nglurup, Jenangan hingga Pohijo. Dengan sistem hunting, petugas berhasil menjaring sejumlah truk yang terindikasi melanggar aturan muatan.

“Hasilnya, 15 truk kami beri teguran langsung di lokasi, dan 10 lainnya kami tilang,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional LLAJ Dishub Ponorogo, Mahendro Arso.

Ironisnya, dua unit truk ditemukan dalam kondisi ditinggal sopir di pinggir jalan Desa Pohijo. Petugas menduga sopir sengaja kabur karena mengetahui sedang ada razia.

“Kemungkinan takut ditilang, truk itu ditinggal begitu saja. Tapi sudah kami catat nomor polisinya dan akan ditindaklanjuti oleh Satlantas,” ungkap Mahendro.

Petugas juga menemukan modifikasi pada truk, seperti tambahan dinding bak setinggi 40 hingga 50 sentimeter, yang memungkinkan kendaraan membawa pasir lebih banyak dari kapasitas standar. Beberapa truk bahkan diminta menurunkan muatan langsung di lokasi untuk mengurangi tonase.

Razia ini merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat soal jalan rusak dan rawan kecelakaan akibat aktivitas truk tambang over tonase.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi menyangkut keselamatan pengguna jalan lainnya. Kami harap para sopir bisa mematuhi aturan tonase,” tegas Mahendro.

Dishub memastikan penindakan semacam ini akan terus dilakukan secara rutin, tidak hanya di Sampung, tetapi juga ke wilayah lain seperti Ngebel dan Jenangan yang juga menjadi jalur operasional truk tambang pasir. [end/beq]