Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono bersama Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria menjenguk korban luka kecelakaan bus peziarah di Tol Cipularang KM 80 yang terjadi pada Kamis (26/12/2024).
Kedatangannya ingin memastikan korban luka mendapat jaminan biaya perawatan di Radjak Hospital Purwakarta.
Rivan menyebut masih ada 25 korban yang dirawat inap di RS, dan 1 korban sedang dalam penanganan ICU.
Untuk korban meninggal dunia, pihaknya telah menyerahkan santunan masing-masing Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli warisnya, sementara untuk korban luka, telah mendapat jaminan biaya perawatan.
“Kecelakaan yang terakhir terjadi adalah karena faktor kelelahan, dan memang kelelahan hampir mencapai 20 persen menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Mudah-mudahan beberapa pasien yang luka ringan bisa dipulangkan hari ini,” ujarnya, Jumat (27/12/2024).
Menurutnya, tren kecelakaan lalu lintas di periode Nataru tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Sampai hari ini, santunan meninggal dunia turun sekitar 3 persen dibanding periode yang sama meskipun memang ini masih belum sampai dengan titik akhir,” ungkapnya.
Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria menambahkan pentingnya kerja sama antara Jasa Raharja, Jasa Marga, dan BUMN lainnya serta Korlantas Polri dalam memberikan pelayanan.
“Kita bersyukur bahwa perjalanan Nataru tahun ini lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya meskipun ada peningkatan jumlah pemudik,” ujarnya Jumat (27/12/2024).
Dony mengatakan, sebagaimana pesan Presiden Prabowo Subianto bahwa Nataru harus berlangsung aman dan nyaman.
Kunjungan ini dilakukan di sela pemantauan arus Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ke Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, pada Jumat (26/12/2024).
Untuk informasi, kecelakaan maut melibatkan bus pariwisata PO Qonita Trans terjadi di Tol Cipularang KM 80, wilayah Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis, 26 Desember 2024, sekitar pukul 02.15 WIB.
Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang tewas dan 57 lainnya mengalami luka-luka.
Bus bernomor polisi B 7363 NGA tersebut membawa rombongan peziarah yang baru saja selesai melakukan ziarah di Pamijahan.
Kecelakaan terjadi ketika bus yang melaju dari Bandung menuju Jakarta menabrak bagian belakang sebuah truk pengangkut batu kerikil yang berada di depannya.
“Kendaraan bus melaju seperti biasa, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk yang mengangkut batu kerikil,” kata Kepala Induk PJR Tol Cipularang, Kompol Joko.
Dua korban tewas dalam kecelakaan ini adalah Sudarman, seorang ustaz yang memimpin rombongan, dan Maulana, kernet bus.
Korban luka, baik ringan maupun berat, segera dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan.
Salah satu penumpang selamat, Subahri, menceritakan situasi saat kecelakaan. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas penumpang sedang tertidur lelap saat peristiwa terjadi.
“Sepertinya bus itu tidak tahu apakah akan menyalip atau tidak, tiba-tiba belok ke arah kiri entah karena tidak terkendali,” ujarnya.
Subahri, yang merupakan warga Desa Kecamatan Legok Tangerang, juga menambahkan bahwa ia sudah sering menggunakan layanan PO Qonita Trans dan belum pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.
“Sopir dan kernet juga sebelumnya sudah melakukan istirahat,” tambahnya. (*)