JAKARTA – Sebuah pulau kecil di lepas pantai Inggris ternyata jadi rumah bagi ribuan burung puffin. Menariknya, jumlah burung laut ini 15 kali lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya hanya 28 orang.
Dilansir dari laman Mirror.co.uk, pulau ini bernama Lundy, terletak di lepas pantai North Devon, di tengah Bristol Channel. Panjangnya hanya sekitar 5,6 kilometer dan baru mendapatkan akses internet cepat pada tahun 2023.
Uniknya lagi, pulau ini tidak terhubung dengan jaringan listrik nasional. Warga hanya mengandalkan generator yang otomatis dimatikan setiap tengah malam. Selain itu, Lundy juga bebas mobil, sehingga suasananya terasa sangat tenang.
Meski begitu, akses menuju pulau ini cukup mudah. Dari bulan April hingga Oktober, wisatawan bisa menyeberang dengan feri MS Oldenburg dari Bideford atau Ilfracombe dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Saat musim dingin, satu-satunya transportasi berkunjung ke sana adalah helikopter. Tak heran jika Lundy masuk daftar 30 destinasi rahasia terbaik di Inggris.
Walaupun kecil, banyak hal seru yang bisa dijelajahi di Lundy. Ada satu-satunya pub bernama Marisco Tavern yang punya aturan unik yakni pengunjung dilarang menggunakan ponsel. Jika ketahuan, siap-siap kena denda 1 Pound Sterling atau Rp22 ribu. Pub ini juga satu-satunya bangunan di pulau yang tetap menyala lampunya di malam hari.
Selain itu, wisatawan bisa mengunjungi kastil dari abad ke-13, mercusuar tua, hingga berjalan di sepanjang pantai sambil mengamati anjing laut dan satwa liar lainnya. Bagi yang ingin menginap, tersedia 23 penginapan self-catering, sebuah area perkemahan, dan toko kecil untuk kebutuhan sehari-hari. Karena sinyal ponsel sering bermasalah, pengunjung biasanya menggunakan telepon umum yang ada di Marisco Tavern.
Komunitas kecil di pulau ini terdiri dari pengelola, penjaga pulau, petani, pemilik toko, staf pemeliharaan, hingga tim dapur di Marisco Tavern. Tapi jumlah mereka jauh kalah dibanding ribuan puffin yang hidup bebas di sana.
Menurut Rosemary Ellis, penjaga pulau Lundy, kehadiran internet cepat benar-benar membawa perubahan besar.
“Pekerjaan yang dulu butuh berjam-jam, sekarang bisa selesai jauh lebih cepat.” ujarnya kepada Daily Mail.
