Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, dengan niat tertentu, mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Puasa yang dikerjakan dengan ikhlas, bukan saja akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda, tapi juga akan menghapuskan berbagai dosa, baik yang terlanjur kita kerjakan di masa lalu maupun yang akan datang.

Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon. Dalam keadaan tidak berpuasa, sistem pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, mencegah penuaan, dan penyakit jantung. Puasa juga bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.

Puasa telah menjadi populer beberapa tahun terakhir. Para ahli percaya bahwa puasa suatu hari nanti bisa diresepkan sebagai pengobatan. Metode tersebut menjadi harapan di masa depan untuk mengobati penyakit inflamasi kronis, penyakit gastrointestinal (penyakit pencernaan) menular, bahkan hingga penyakit jantung koroner dan diabetes.

Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa puasa rutin berkala berdampak positif bagi kesehatan. Puasa rutin berkala dapat menurunkan kolesterol yang notabene diketahui bahwa kolesterol tinggi merupakan pemicu penyakit jantung koroner. Puasa rutin berkala juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan gangguan pencernaan, dan yang terbaru, puasa dapat membantu mengobati penyakit inflamasi kronis.

Bruce Vallance, peneliti di Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak, University of British Columbia, mengatakan penelitian lebih lanjut tentang terapi puasa diperlukan. Vallance adalah salah satu ilmuwan yang beberapa tahun terakhir fokus pada penelitian tentang puasa. Vallance dan rekan penelitinya telah menunjukkan bahwa terapi puasa atau pembatasan kalori memiliki potensi untuk memodulasi penyakit pencernaan menular dan berpotensi tidak secara menguntungkan.

Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صوموا تصحوا

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”

Kalimat “niscaya kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat, dan tidak berbicara proses. Artinya, puasa seperti apa yang menghasilkan kesehatan?

Pola Makan yang Seimbang

Memang, berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi sistem imun, tetapi dengan beberapa catatan. Antara lain, puasa dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, dan olahraga cukup.

Puasa Meningkatkan Imunitas

Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

Beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah, dan masalah kesehatan lainnya.Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi. Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai “pembalik sakelar regeneratif” yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh. Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar. Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.

Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang agar puasa dapat meningkatkan imunitas spiritual dan imunitas tubuh.

Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

Merangkum Semua Peristiwa