Puan Tegaskan Evaluasi Total MBG, Bukan Mencari Kambing Hitam Nasional 24 September 2025

Puan Tegaskan Evaluasi Total MBG, Bukan Mencari Kambing Hitam
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

Puan Tegaskan Evaluasi Total MBG, Bukan Mencari Kambing Hitam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua DPR Puan Maharani mendesak adanya evaluasi total terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai ratusan anak menjadi korban keracunan.
DPR, kata Puan, akan menjalankan fungsi pengawasannya untuk memastikan program tersebut aman dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Evaluasinya itu harus dilakukan secara total. Jadi jangan saling menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Puan mengatakan, MBG merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.
Lanjutnya, keberhasilan program MBG harus dijaga lewat pengawasan ketat dan komitmen pihak terkait yang terlibat. Puan pun meminta adanya perbaikan, bukan mencari kambing hitam atas kasus-kasus keracunan yang terjadi.
“Marilah kita bekerja bersama dalam membangun bangsa dan negara dengan bergotong royong. Fokus kita adalah memperbaiki, bukan mencari kambing hitam,” ujar Puan.
Kasus keracunan MBG yang menimpa ratusan siswa di berbagai wilayah Indonesia tentu sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu, evaluasi menjadi penting untuk mencegah terulangnya kasus keracunan MBG bagi para siswa penerima manfaat.
“Keamanan dan kualitas gizi harus menjadi prioritas. Program ini adalah investasi bagi generasi masa depan, jangan sampai tercederai oleh kelalaian teknis,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Jumlah siswa keracunan massal usai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (22/9/2025), terus bertambah hingga mencapai 63 orang.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan, sebanyak 4.711 porsi MBG telah menyebabkan gangguan kesehatan hingga ditetapkan menjadi kejadian luar biasa (KLB) hingga 22 September 2025.
BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus.
“Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan,” ujar Dadan dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
“Dan perlu Anda ketahui bahwa sampai hari ini BGN sudah membuat 1 miliar porsi makan,” sambungnya.
Kasus gangguan kesehatan tersebut disebabkan oleh sejumlah hal, seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru, belum terbisa memasak dalam porsi besar, hingga mengganti supplier bahan baku.
Salah satunya terjadi di SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung, yang membeli ikan cakalang dari supplier baru dan menyebabkan 339 orang mengalami gangguan pencernaan.
Oleh karenanya, Dadan meminta mitra dapur umum lebih hati-hati. Ia pun menyesalkan kejadian yang masih terjadi, padahal menargetkan nol kasus KLB.
Berikut daftar 4.711 kasus keracunan MBG yang terbagi di tiga wilayah:
KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Amalia Husna Khodijah bocah perempun berusia 5 tahun tercatat sebagai korban keracunan menu MBG dengan usia paling muda saat ditemui di Posko Kesehatan Kecamatan Cipongkor, Selasa (23/9/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.