Psikolog Ungkap Tantangan Utama Ibu Bekerja Menjaga Keseimbangan Hidup

Psikolog Ungkap Tantangan Utama Ibu Bekerja Menjaga Keseimbangan Hidup

JAKARTA – Menjadi ibu sekaligus pekerja kerap menempatkan perempuan pada situasi dilematis. Di satu sisi, tuntutan profesional menuntut komitmen dan performa optimal, sementara di sisi lain peran sebagai ibu menuntut kehadiran emosional dan perhatian penuh bagi keluarga.

Pergulatan antara dua tanggung jawab ini menjadi tantangan yang tidak sederhana bagi banyak ibu bekerja.

Keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga bagi ibu bekerja tidak hanya ditentukan oleh kemampuan mengatur waktu, tetapi juga oleh kuatnya dukungan keluarga, pembagian peran yang adil, serta kualitas interaksi dengan anak, kata psikolog Cecilia Helmina E., M.Psi., Psikolog.

Cecilia, yang salah satunya berpraktik di RS Mitra Keluarga, menjelaskan bahwa tantangan terbesar bagi ibu bekerja adalah tekanan untuk menjalankan peran ganda secara maksimal, baik sebagai profesional maupun sebagai pengasuh utama di rumah. Menurutnya, beban tersebut sering kali dirasakan lebih berat dibandingkan yang dialami oleh ayah.

“Berbagai studi menunjukkan ibu cenderung merasakan tuntutan emosional yang lebih tinggi karena harus memastikan urusan pekerjaan dan pengasuhan berjalan seimbang,” ujar Cecilia seperti dikutip ANTARA.

Untuk mengurangi tekanan tersebut, ia menyarankan agar ibu bekerja tidak segan meminta dukungan, baik dari pasangan, anggota keluarga, maupun bantuan profesional. Menurut Cecilia, pembagian peran yang jelas dan setara menjadi kunci agar tanggung jawab domestik tidak hanya dipikul oleh satu pihak.

Selain dukungan praktis, Cecilia juga menekankan pentingnya kualitas hubungan antara ibu dan anak. Ia menilai bahwa kehadiran ibu secara emosional jauh lebih bernilai dibandingkan sekadar lamanya waktu yang dihabiskan bersama.

“Kualitas interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama ibu bersama anak, tetapi bagaimana kehadiran ibu itu dirasakan. Biasakan untuk benar-benar hadir, misalnya dengan berbincang saat makan bersama atau sebelum anak tidur,” katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya membatasi urusan pekerjaan kantor saat berada di rumah agar waktu bersama keluarga tidak terganggu dan tetap berkualitas.

Jumlah ibu bekerja di Indonesia sendiri terus meningkat seiring semakin luasnya partisipasi perempuan di berbagai sektor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, proporsi tenaga profesional perempuan di Indonesia telah mencapai 50 persen, naik sekitar dua persen dibandingkan tahun 2020.

Melalui adanya lingkungan kerja yang suportif serta dukungan keluarga yang kuat di rumah, Cecilia menilai ibu bekerja memiliki peluang lebih besar untuk menjalani peran ganda secara seimbang, sehat, dan berkelanjutan.