Jakarta: Peningkatan kasus penyakit kritis di Tanah Air menjadi perhatian Prudential Syariah. Untuk mengatasi kasus tersebut, Prudential Syariah menghadirkan solusi melalui produk proteksi jiwa terbaru, PRUCritical Amanah.
PRUCritical Amanah resmi diperkenalkan pada September 2024. Produk ini merupakan asuransi jiwa tradisional syariah yang memberikan perlindungan komprehensif terhadap risiko penyakit kritis, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir, atau jika terjadi risiko meninggal dunia yang memberikan santunan kepada penerima manfaat.
Peluncuran PRUCritical Amanah bukan tanpa alasan. Produk tersebut berawal dari perhatian Prudential Syariah terhadap kasus penyakit kritis yang terus meningkat setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Bahkan, data Hasil Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kritis sudah mulai mengintai anak muda, terbukti dengan peningkatkan prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) pada penduduk usia produktif.
“Kita lihat juga datanya bahwa dari 41 juta orang meninggal karena penyakit kritis atau setara 74% dari penyebab kematian secara global. Sementara di Indonesia, penyakit kritis juga terus meningkat sebesar 28%, dari 23 juta menjadi 29 juta kasus di 2023. Jadi semakin ke sini, justru penyakit kritis itu bukan di usia lanjut, tapi juga dialami usia muda. Itu yang menjadi concern kami di Prudential Syariah, membuat suatu produk yang dapat membantu masyarakat ketika mereka menghadapi penyakit kritis, mereka sudah ada proteksinya,” kata Chief Distribution Officer Prudential Syariah, Herwin Bustaman.
Herwin menjelaskan terdapat beberapa faktor yang memicu peningkatan kasus penyakit kritis di Indonesia. Salah satunya, gaya hidup yang tidak sehat.
“Gaya hidup itu macam-macam, karena memang kurang olahraga atau juga karena misalnya pola makan. Kadang-kadang kalau kita sibuk apalagi di Jakarta akhirnya mereka sudah pulang juga sudah capek. Terus Sabtu dan Minggu kadang-kadang kita juga pasti menghabiskan waktu sama keluarga dan sebagainya. Karena itu healthy lifestyle, is very important. Kedua, makanan. Kadang-kadang kita makan sembarangan. Ini juga harus diperhatikan. Karena penyakit kritis itu tidak tiba-tiba, itu pasti gradually build up. Selama dari usia muda sampai usia tua,” ucapnya.
Selain gaya hidup sehat, Herwin beranggapan masyarakat juga perlu melakukan berbagai upaya lain untuk mempersiapkan risiko penyakit kritis, salah satunya dengan memiliki asuransi terhadap risiko penyakit kritis, misalnya PRUCritical Amanah.
Benefit dan Plan PRUCritical Amanah
Herwin menjelaskan lebih lanjut terkait manfaat utama PRUCritical Amanah, “Manfaat utama produk ini meliputi perlindungan komprehensif untuk penyakit kritis sejak tahap awal, bebas pembayaran kontribusi sejak terdiagnosis tahap awal dan manfaat akhir kepesertaan sebesar hingga 100% santunan asuransi untuk plan tertentu.”
Manfaat perlindungan penyakit kritis tahap awal memberikan Santunan Asuransi sebesar 25% atau maksimum Rp1 Miliar dan peserta juga dibebaskan dari pembayaran sisa Kontribusi setelah pengajuan klaim disetujui, sehingga peserta yang terdiagnosis dapat fokus terhadap proses pemulihan.
Sedangkan sisa Santunan Asuransi akan dibayarkan jika peserta kembali terdiagnosis kondisi kritis tahap akhir atau apabila terjadi risiko meninggal dunia.
Selain itu, produk ini menyediakan 2 pilihan, yakni Plan Basic dan Plus. Plan Basic memberikan perlindungan hingga peserta berusia 120 Tahun, sedangkan Plan Plus memberikan manfaat akhir kepesertaan hingga 100% Santunan Asuransi yang akan diterima peserta pada usia 85 tahun dan manfaat tersebut dapat digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan.
Menurut Herwin, seseorang yang sudah memiliki asuransi Kesehatan tetap dapat menikmati manfaat dari produk PRUCritical Amanah. Sebab, PRUCritical Amanah ini bisa menjadi pelengkap dari asuransi kesehatan yang sudah dimiliki, bahkan BPJS maupun asuransi dari tempat bekerja.
Karena PRUCritical Amanah memberikan santunan dengan pembayaran secara lumpsum, dana tunai ini dapat digunakan untuk biaya pengobatan, pengganti pendapatan yang berkurang karena peserta fokus untuk pengobatan penyakit kritis, menutupi biaya yang tidak tercover oleh asuransi dari Perusahaan dan Kesehatan untuk kebutuhan hidup lainnya. Semuanya itu dibebaskan kepada peserta untuk penggunaan santunan asuransinya.
“Sangat bisa untuk mereka yang ingin menikmati produk PRUCritical meskipun sudah memiliki asuransi lain. Jadi itu yang kita saling complementing. Kalau asuransi kesehatan misalnya dia kan untuk yang inpatient atau outpatient, terkadang ada yang tidak ter-cover kalau misalnya untuk penyakit kritis. Nah di sini kita bisa bantu dengan memiliki PRUCritical Amanah,” kata Herwin menjelaskan.
Herwin pun berharap peluncuran PRUCritical Amanah ini dapat menjadi solusi menyeluruh bagi keluarga Indonesia untuk perlindungan penyakit kritis sejak tahap awal. Jadi, sesuai dengan taglinenya, #LebihAwalLebihTenang, ketika sudah mempunyai PRUCritical Amanah, Peserta bisa Lebih Tenang ketika menghadapi risiko penyakit kritis, sehingga mereka dapat fokus pada proses penyembuhan tanpa terbebani oleh biaya yang berat dan lebih siap secara finansial.
Selain itu, harapannya produk ini juga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persiapan lebih awal akan risiko yang mungkin terjadi di masa depan, termasuk risiko dari penyakit kritis. Prudential Syariah ingin mendorong masyarakat untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi kesehatan dan masa depan finansial mereka. Dan pada akhirnya, sesuai misi Prudential Syariah, yaitu semakin banyak keluarga Indonesia yang terproteksi dengan asuransi berbasis syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ROS)