provinsi: DKI Jakarta

  • Harga Iphone Bakal Naik Gila-gilaan, Ini Sebabnya

    Harga Iphone Bakal Naik Gila-gilaan, Ini Sebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif baru ekspor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) dinilai akan membuat barang produksi Apple yakni iPhone mengalami kenaikan harga. Hal itu lantaran akan adanya perubahan lanskap perdagangan global dan barang-barang global.

    Adapun, iPhone itu sendiri bisa jadi produk yang paling terpukul dan membebankan semuanya ke konsumen. Bahkan harga naik gila-gilaan mencapai 30-40% ke pembeli.

    Mengapa?

    Faktanya, sebagian besar iPhone masih dibuat di China yang terkena tarif hingga 54%. Para analis menilai, jika retribusi tersebut berlanjut, Apple memiliki pilihan yang sulit yakni menyerap biaya tambahan atau meneruskannya kepada pelanggan.

    Di lain sisi, saham Apple juga ditutup turun 9,3% Kamis, mencapai hari terburuk mereka sejak Maret 2020. Adapun, Apple menjual lebih dari 220 juta iPhone per tahun yang mana pasar terbesarnya termasuk Amerika Serikat, China, dan Eropa.

    Model iPhone 16 termurah diluncurkan di AS dengan harga US$799 (sekitar Rp 13 juta). Tetapi bisa mencapai harga US$1.142, per perhitungan berdasarkan proyeksi dari analis di Rosenblatt Securities, karena kenaikan 43% kepada konsumen.

    Model lain, iPhone 16 Pro Max yang lebih mahal, dengan layar 6,9 inci dan penyimpanan 1 terabyte, saat ini dijual seharga US$1599. Namun harga bisa melejit ke hampir US$2300.

    “Seluruh masalah tarif China ini bermain sekarang benar-benar bertentangan dengan harapan kami bahwa ikon Amerika Apple akan bersarung tangan anak-anak, seperti terakhir kali,” kata Barton Crockett, analis di Rosenblatt Securities, dilansir Reuters, dikutip Jumat (4/4/2025).

    Analis lain mencatat bahwa penjualan iPhone telah gagal di pasar utama perusahaan. Karena Apple Intelligence, serangkaian fitur yang membantu meringkas pemberitahuan, menulis ulang email, dan memberi pengguna akses ke ChatGPT, telah gagal untuk menggairahkan pembeli.

    “Kami mengharapkan Apple untuk menunda kenaikan besar pada ponsel hingga musim gugur ini ketika iPhone 17-nya akan diluncurkan, karena biasanya bagaimana Apple menangani kenaikan harga yang direncanakan,” kata analis ekuitas di CFRA Research Angelo Zino.

    Sementara itu, menurut salah satu pendiri Counterpoint Research Neil Shah, Apple perlu menaikkan harganya setidaknya 30% rata-rata untuk mengimbangi bea masuk.

    “Matematika cepat kami tentang tarif Hari Pembebasan Trump menunjukkan bahwa ini dapat meledakkan Apple, berpotensi merugikan perusahaan hingga US$40 miliar,” kata Crockett dari Rosenblatt Securities lagi.

    (sef/sef)

  • Gegara Tarif Resiprokal AS Ekspor Indonesia Terancam, Begini Startegi Pemerintah!

    Gegara Tarif Resiprokal AS Ekspor Indonesia Terancam, Begini Startegi Pemerintah!

    Jakarta: Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia membawa tantangan baru bagi ekonomi nasional. 
     
    Dengan tarif baru sebesar 32 persen dari basis tarif 10 persen yang berlaku mulai 9 April 2025, daya saing ekspor Indonesia ke AS berisiko melemah. 
     
    Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi agar dampaknya dapat diminimalkan.
    Dampak besar ke sektor ekspor
    Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kebijakan ini berdampak langsung pada berbagai sektor utama ekspor Indonesia ke AS, seperti elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, minyak sawit (palm oil), karet, furnitur, serta produk perikanan dan udang.

    “Selama ini produk ekspor utama Indonesia di pasar AS, antara lain adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang, dan produk-produk perikanan laut,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 4 April 2025.
     

    Dengan tarif baru ini, harga produk Indonesia di pasar AS menjadi lebih mahal, berpotensi menurunkan daya saing dibandingkan produk dari negara lain. 
     
    Oleh karena itu, pemerintah segera melakukan penghitungan dampak ekonomi secara menyeluruh.
    Langkah strategis pemerintah
    Dalam menghadapi kebijakan tarif ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah, di antaranya:

    1. Menjaga stabilitas ekonomi

    Pemerintah akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah serta menjaga likuiditas valuta asing (valas). 
     
    Selain itu, stabilitas yield Surat Berharga Negara (SBN) juga menjadi perhatian utama di tengah gejolak pasar keuangan global akibat kebijakan AS ini.

    2. Negosiasi Intensif dengan AS

    Sejak awal 2025, tim lintas kementerian dan lembaga telah bernegosiasi dengan Pemerintah AS. Delegasi tingkat tinggi akan dikirim ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung demi mencari solusi terbaik bagi kepentingan Indonesia.
     

    3. Menyesuaikan regulasi untuk menjawab tantangan AS

    Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk menjawab berbagai permasalahan yang diangkat AS dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025. 
     
    Langkah ini termasuk perbaikan struktural dan kebijakan deregulasi untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia.

    4. Instruksi langsung dari presiden

    Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk menyederhanakan regulasi, menghapus aturan yang menghambat ekspor, dan memperbaiki iklim investasi guna menjaga kepercayaan pasar.

    5. Kolaborasi dengan ASEAN

    Indonesia juga berkoordinasi dengan Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk mengambil langkah bersama. Mengingat seluruh negara ASEAN terkena dampak tarif AS, pendekatan kolektif dianggap lebih efektif dalam menegosiasikan kebijakan ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Awas Kena Macet! Ini Waktu Favorit Pemudik Balik ke Jakarta

    Awas Kena Macet! Ini Waktu Favorit Pemudik Balik ke Jakarta

    Jakarta

    Usai Hari Raya Idulfitri, pemudik mulai melakukan perjalanan balik ke kota asal. Jangan sampai terjebak di tengah kemacetan, catat waktu favorit pemudik melakukan perjalanan balik.

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryanugroho memprediksi puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada 5, 6, dan 7 April 2025. PT Jasa Marga juga memprediksi puncak arus balik melalui 4 gerbang tol utama yaitu Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi dan Cikupa terjadi pada Minggu (6/4/2025).

    Dikutip dari Buku Saku Digital Jasa Marga, ada jam-jam tertentu yang menjadi favorit pengendara yang meramaikan arus balik. Berdasarkan histori volume puncak arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 66 arah Jakarta, waktu favorit yang perlu dihindari adalah pukul 18.00 WIB sampai 00.00 WIB.

    Sementara itu, untuk memastikan kelancaran perjalanan, Polri telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk pengaturan jalur dan penerapan sistem contraflow serta one way.

    “Untuk arus balik, para pemudik biasanya sudah dalam kondisi lelah, sehingga kami perlu menyiapkan skema yang lebih hati-hati dan fleksibel,” kata Kakorlantas Polri dikutip dari situs Humas Polri.

    Pihak kepolisian telah mempersiapkan berbagai opsi untuk mengatur lalu lintas. Pada 2 April, sistem contraflow sudah diterapkan. Apabila volume kendaraan meningkat, skema one way lokal akan diterapkan dari KM 188 hingga KM 70, dan bahkan dapat diperpanjang hingga KM 246 Pejagan jika diperlukan.

    “Jika terjadi lonjakan arus balik pada 5 dan 6 April, kami akan memberlakukan one way nasional, dengan titik awal di KM 414 Kalikangkung, untuk memudahkan pemudik yang kembali ke kota,” tambah Kakorlantas.

    Polri akan terus memantau perkembangan arus lalu lintas, melakukan evaluasi secara berkala, dan mengatur langkah-langkah lebih lanjut untuk menghindari kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pemudik selama arus balik Lebaran.

    (rgr/lth)

  • Cerita Unik dari Mudik, Ditinggal Suami hingga Naik Helikopter

    Cerita Unik dari Mudik, Ditinggal Suami hingga Naik Helikopter

    JAKARTA – Momen Lebaran 2025 tidak lepas dari cerita unik dan menarik. Berbagai momen itu dibagikan melalui media sosial oleh mereka yang mengalaminya.

    Mulai dari seorang istri yang ditinggal suami saat perjalanan mudik hingga beberapa orang yang menggunakan helikopter untuk mudik.

    Pengguna TikTok bernama @deviade.kr membagikan momen unik untuk Lebaran 2025. Ia melakukan cara baru untuk menghadapi pertanyaan dari saudara-saudaranya.

    Lewat videonya, ia mengenakan kaus berwarna hitam. Sekilas terlihat polos, ternyata kaus hitam di bagian belakang dengan tulisan, “Tarif bertanya”

    Beberapa pertanyaan itu terdiri dari “Mana calonnya?” seharga Rp500.000, “Kerja di mana?” seharga Rp750.000, “Kapan nikah?” seharga Rp2.000.000, “Kok Gemukan?” seharga Rp5.000.000 dan pertanyaan “Tambah cantik” akan dijawab “‘Masya Allah.”

    Di samping itu, cerita miris dialami Dede dan anaknya yang masih berusia 4 bulan. Melansir Banjarmasin Post, Dede berusia 35 tahun ditinggal oleh suaminya saat menginap di Masjid Kaum Ciawi untuk hendak mudik ke Ciamis.

    Menginap semalaman, Dede terbangun dengan terkejut karena sang suami sudah pergi dan meninggalkan dia bersama bayi mereka.

    Di sisi lain, ada beberapa orang yang memilih mudik dengan menggunakan helikopter. Akun TikTok bernama Cocolat4521 membagikan helikopter berwarna kuning yang tiba di daerah Kandangan, Kalimantan Selatan.

    Akun @imahbeauty juga membagikan seseorang yang menggunakan helikopter di daerah Batulicin, Kalimantan Selatan. Keduanya tidak mengungkap siapa sosok yang menyewakan helikopter tersebut, namun kedua video itu mencuri perhatian netizen.

  • Dolar AS Ngamuk, Tembus Rp 16.745!

    Dolar AS Ngamuk, Tembus Rp 16.745!

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam telah menyentuh level Rp 16.700-an pagi ini.

    Dikutip dari data Bloomberg, Jumat (4/4/2025), nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.745 atau naik 33 poin (0,20%) pada pukul 9.06 WIB . Pada perdagangan pagi ini, dolar AS dibuka di level Rp 16.718.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya bervariasi. Nilai tukar dolar AS menguat 0,17% terhadap dolar Australia, juga minus terhadap dolar Singapura 0,02%.

    Mata uang Paman Sam juga melemah 0,11% terhadap euro, minus terhadap yuan China 0,01% dan melemah 0,03% terhadap yen.

    Sementara dikutip dari Reuters, dolar AS berada di level Rp 16.618. Dolar AS naik 58 poin atau sebanyak 0,35%.

    Sejauh ini, dolar AS bergerak di antara level Rp 16.565 hingga Rp 16.618. Sementara, dalam 52 pekan terakhir bergerak antara level Rp 15.060 hingga Rp 16.640.

    (acd/acd)

  • Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran… Megapolitan 4 April 2025

    Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Momen Lebaran selalu identik dengan mudik. Namun, bagi beberapa orang,
    mudik Lebaran
    adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena tanggung jawab pekerjaannya.
    Thifal (29) sudah sembilan tahun tidak merayakan Lebaran dengan segala euforia bersama keluarganya di rumah.
    Kariernya sebagai jurnalis televisi membuat Thifal harus rela belakangan mudik Lebaran dibandingkan masyarakat pada umumnya.
    “Lebaran tepat waktu di rumah ya? Belum pernah lagi sih,” ujar Thifal, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Biasanya, Thifal harus menyesuaikan jadwal mudiknya dengan ketersediaan SDM di tempat ia bekerja, sehingga tidak ada kekosongan posisi saat ia pulang ke rumahnya di Pekanbaru, Riau.
    Sering kali, Thifal baru bisa mudik jauh setelah momen Lebaran dirayakan masyarakat pada umumnya.
    Satu minggu pasca-Lebaran adalah waktu paling cepat yang Thifal dapatkan untuk mudik.
    Bahkan, kali ini Thifal baru akan berkesempatan pulang di akhir bulan.
    “Paling cepat sih satu minggu setelah Lebaran ya. Tapi, kadang menyesuaikan lagi kalau kebutuhan timnya masih ada setelah itu ya tinggal dicocok-cocokkan lagi saja di jadwal dengan koordinator liputan,” ujar dia.
     
    Saat pertama kali merayakan Lebaran jauh dari keluarga, Thifal merasa asing dengan suasana yang ia hadapi.
    Saat itu, Thifal masih bekerja di stasiun televisi di Bandung.
    Menurut Thifal, beberapa hari menjelang Lebaran selalu identik dengan kata libur dan mudik.
    Bayangan akan merasakan liburan seperti saat berkuliah sudah merayap. Namun, faktanya Thifal justru harus bekerja.
    Alih-alih berpikir tentang rencana jalan-jalan ke rumah sanak saudara, Thifal harus memikirkan topik atau rencana liputan yang harus diambil, dan sebagainya.
    “Biasanya kan menuju Lebaran baik buat liburan pergi main ketemu teman, singgah ke keluarga. Tapi kondisinya awal-awal tahun malah kepikiran buat kerja. Cari materi, mikirin
    angle
    liputan mau ngambil soal apa. Merhatiin orang pada liburan. Di satu sisi kayak aduh harusnya aku yang pergi jalan, kenapa aku malah mantauin orang,” ujar Thifal.
    Setelah bertahun-tahun menghadapi hal yang sama, Thifal merasa dirinya bisa bersikap lebih bijaksana selayaknya orang dewasa.
    Ia akhirnya bisa menerima konsekuensi pekerjaannya di bidang jasa informasi.
    “Ini risiko kerja kita di bidang jasa, jasa informasi. Ya terima saja segala risikonya, kita juga akan tetap libur ya,” kata dia.
     
    Seperti masyarakat pada umumnya, makanan adalah salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu Thifal saat Lebaran.
    Sebagai orang berdarah Sumatera, Thifal selalu menyukai rendang yang biasanya disajikan saat Lebaran.
    Selain itu, makanan Padang lainnya seperti tambusu juga sangat ditunggu Thifal saat berkunjung ke keluarga besar di Sumatera Barat.
    “Jelas makanan-makanan khas kampung tuh banyak tuh. Rendang, ada tambusu kadang kalau mau pergi jalan-jalan ke Bukittinggi waktu pulang kampung,” kata dia.
    Selain itu,
    makanan khas Lebaran
    seperti opor ayam juga selalu dinanti Thifal.
    Thifal tidak mengeluhkan keterlambatan mudiknya, karena ia sadar bahwa hal tersebut sudah menjadi konsekuensi dari pekerjaannya.
    Jurnalis Kompas TV itu juga menyebutkan bahwa orang yang bekerja di bidang jasa yang lain juga mengalami hal serupa.
    “Dan entah itu masinis, entah pilot, entah
    flight attendant
    , apalagi sopir Transjakarta. Ya apapun bidang-bidang yang di sektor-sektor jasa yang bekerja untuk saat ini. Mau enggak mau suka-enggak suka harus mengorbankan hari liburnya demi menjalankan tugas,” ujar Thifal.
    Pekerjaan Thifal di bidang jasa selalu mendapat dukungan dan pemahaman dari keluarganya yang secara jarak sudah tersebar jauh.
    Thifal bercerita bahwa ibunya pernah bekerja sebagai perawat di rumah sakit.
    Tentu saja, pekerjaan itu menyita waktu ibunya bahkan saat momen Lebaran.
    Ditambah, saat ini adiknya sedang melanjutkan studi residen di kota lainnya, Yogyakarta.
    Jarak yang membentang jauh di antara anggota keluarga ini pada akhirnya diterima dengan lapang dada.
    Agar tetap dapat terhubung di momen Lebaran, biasanya keluarga Thifal melakukan panggilan video (video call) jika memungkinkan.
    “Kalau kangen mudik, ya paling
    video call
    . Kalau enggak
    video call
    ya telepon biasa dulu.
    Video call
    bareng-bareng,” ujar Thifal.
    Terlepas dari sulitnya pulang di momen Lebaran, orangtua dan kedua adik Thifal terus mendukung kariernya di perantauan.
    Tidak ada desakan atau kritik apapun terkait pekerjaannya.
    “Orangtua pun sampai detik ini mereka masih mendukung saya buat kerja di bidang ini. Dan enggak ada kritik apapun lah soal risiko-risiko kerja yang saya hadapi sekarang,” kata dia.
     
    Dengan mengesampingkan konsekuensi yang harus diterima jadi pekerjaan sebagai jurnalis, Thifal merasa banyak belajar dari profesinya ini.
    “Profesi jadi wartawan ini ngasih aku banyak hal yang bahkan nggak pernah kudapatkan, yang kurangkan nggak akan kudapatkan di pekerjaan-pekerjaan lain,” katanya.
    Setiap hari, Thifal selalu mendapatkan dan mempelajari hal baru.
    Menurut Thifal, pekerjaannya terasa seperti belajar di bangku perkuliahan lagi, tapi tanpa ada biaya yang harus dibayarkan setiap semesternya.
    “Aku makanya selalu bilang kalau kerja jadi wartawan, kataku selalu kuliah setiap hari tanpa harus bayar uang kuliah, tanpa harus bayar uang SPP,” tambah Thifal.
    Wartawan lainnya, Candra (25) menghadapi Lebaran jauh dari keluarga sedikit berbeda dengan Thifal.
    Candra tiga tahun tidak mudik karena harus berkerja di lapangan. Ia mengaku sedih saat melihat momen Lebaran orang lain.
    “Tahun 2023 gue di Surabaya, 2024 di Jakarta lagi. Tahun ini juga sama,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Pemandangan yang ia saksikan sedikit banyak mengingatkannya pada kenangan masa kecilnya saat merayakan Lebaran bersama keluarga di rumahnya di Tegal, Jawa Tengah.
    “Bukan nangis sih, kayak berlinang air mata karena dengar takbiran, kita enggak bisa ngerasain vibes itu lagi. Dulu kan malam takbiran kita mainan petasan lah, mainan sama teman. Sekarang udah enggak ada lagi,” ungkap Candra.
    Untuk melepaskan rasa rindunya kepada keluarga, Candra hanya bisa melihat kembali foto lama dan melakukan panggilan video atau video call.
    “Cara gue mengobati kerinduan paling sekadar video call sama keluarga, sering lihat foto-foto 2018, 2019, memorable aja gitu,” kata Candra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Satu hal yang paling dirindukan Taufiq (26), seorang jurnalis yang bekerja di Jakarta adalah momen berkumpul bersama keluarga.
    Menurut Taufiq, Lebaran adalah waktunya berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara. Melihat keponakannya yang tumbuh menjadi lebih besar dari terakhir kali ia temui.
    Meskipun terlambat, Taufiq tetap berencana akan mudik ke rumahnya di Majalengka, Jawa Barat. Namun, momen berkumpulnya keluarga besar itu sudah berakhir ketika Taufiq sampai di rumah nanti.
    “Ngumpulnya sih. Kalau Lebaran itu keluarga besar kumpul, dari kakek, nenek, saudara-saudara. Seru gitu, ada ponakan-ponakan. Tapi kalau nanti saya pulang, ya udah enggak ada. Udah pada balik semua,” kata Taufiq saat dihubungi, Kamis.
    Lebaran 2025
    ini menjadi kali ketiga Taufiq tidak ikut berkumpul bersama keluarganya.
    Ia justru harus bertugas meliput momen pejabat berkumpul bersama keluarganya, atau memantau arus mudik bersama polisi.
    Taufiq hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan ketidakhadirannya di acara kumpul keluarga besarnya di rumah.
    Meskipun ia akan pulang juga, Taufik merasa momen kumpul keuarga saat Lebaran itu tidak akan bisa digantikan dengan apapun.
    “Enggak ada cara lain kalau kayak gitu mah udah, enggak bisa digantikan (momen Lebaran). Itu mah udah diikhlasin aja,” tambah dia.
    Jauh di kampung halaman, orangtua Taufiq hanya bisa berpesan agar anaknya selalu menjaga kesehatan dan ibadahnya.
    Taufiq mengatakan bahwa orangtuanya paham dengan
    konsekuensi pekerjaan
    di bidang jasa informasi ini.
    “Ya yang penting jaga kesehatan, terus puasanya dijalani dengan baik, jangan bolong-bolong,” pesan orangtua kepada Taufiq.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rupiah Terancam! Ini Jurus RI Lawan Gempuran Tarif AS

    Rupiah Terancam! Ini Jurus RI Lawan Gempuran Tarif AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Center for Economics and Law Studies (Celios) meminta pemerintah mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah akibat kebijakan Amerika Serikat (AS) yang mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32%. Tarif ini naik dari basis 10% yang diterapkan untuk semua negara.

    Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengungkapkan, pelemahan rupiah berpotensi berlanjut. Dampaknya bisa meluas, termasuk anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) serta meningkatnya harga barang impor (imported inflation).

    “Rupiah? IHSG? Pelemahan kurs rupiah diperkirakan berlanjut. Investor mencari aset aman dan keluar dari negara berkembang,” ujar Bhima kepada Beritasatu.com pada Jumat (4/4/2025).

    Ia juga mengingatkan bahwa tekanan terhadap rupiah bisa memperburuk daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pangan dan barang sekunder. Selain itu, setelah libur Lebaran, pasar saham berpotensi menghadapi capital outflow, bahkan kemungkinan terjadi trading halt.

    Menurut Bhima, solusi bagi Indonesia hadari tarif AS adalah segera mengejar peluang relokasi pabrik. Namun, bersaing dalam hal tarif saja tidak cukup, mengingat tarif resiprokal Indonesia lebih rendah dari Vietnam dan Kamboja.

    “Kuncinya ada pada regulasi yang konsisten, efisiensi perizinan, serta stabilitas kebijakan tanpa Rancangan Undang-Undang (RUU) yang membuat gaduh publik,” jelasnya.

    Selain itu, Bhima menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung kawasan industri, energi terbarukan untuk suplai listrik industri, serta kesiapan sumber daya manusia.

    “Faktor-faktor ini lebih penting karena Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan insentif fiskal berlebihan dengan adanya Global Minimum Tax,” tambahnya.

    “Jika sebelumnya kita menarik investor dengan tax holiday dan tax allowance, sekarang saatnya memperbaiki daya saing yang lebih fundamental,” pungkas Bhima terkait tarif AS.

  • PCO Sebut Prabowo Sudah Siapkan 3 Gebrakan Besar Merespons Tarif Dagang AS – Page 3

    PCO Sebut Prabowo Sudah Siapkan 3 Gebrakan Besar Merespons Tarif Dagang AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Indonesia dikenakan tarif dagang sebesar 32 persen. Hal itu diumumkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Terkait hal ini, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah sejak jauh-jauh hari sudah mempersiapkan tiga gebrakan besar untuk menghadapi berbagai gejolak perubahan kebijakan global untuk bisa menjaga optimisme dan ketahanan ekonomi Indonesia.

    Menurut dia, Presiden Prabowo bahkan sudah merancang berbagai kebijakan strategis ini sejak hari pertama dilantik.

    “Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” kata Noudhy dalam keterangannya, yang dikutip Jumat (4/4/2025).

    Langkah pertama yang dimaksud adalah memperluas jaringan mitra dagang Indonesia. Pada minggu pertama setelah dilantik, Presiden Prabowo mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), sebuah kelompok ekonomi yang mencakup 40 persen perdagangan global.

    Menurut Noudhy, langkah ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral.

    Dia menjelaskan, Indonesia telah menandatangani perjanjian seperti RegionalComprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN dan Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, yang mencakup 27 persen perdagangan global, serta aksesi ke Organisasi Kerja Sama danPembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64 persen perdagangan global, serta beberapa perjanjian dagang lainnya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

    “Selain berbagai perjanjian dagang multilateral, Indonesia juga memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Korea, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya, yang semakin memperkokohkan daya saing Indonesia di pasar internasional,” klaim Noudhy.

     

  • Jelang Pengumuman Tarif Baru Trump, Airlangga Bangun Komunikasi dengan Kongres AS

    Jelang Pengumuman Tarif Baru Trump, Airlangga Bangun Komunikasi dengan Kongres AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa jam sebelum Presiden Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif impor kepada beberapa negara, termasuk Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjalin komunikasi dengan Anggota Kongres Amerika Serikat (AS).

    Airlangga melaksanakan video conference dengan Anggota Kongres AS dari Partai Republik Carol Miller pada Selasa (1/4/2025). Agenda tersebut membahas beberapa potensi kerja sama antara Indonesia dengan Negeri Paman Sam selama masa pemerintahan Trump.

    Pertemuan virtual tersebut menyoroti pentingnya posisi Indonesia dalam tatanan kawasan Indo-Pasifik. Selain itu juga peran strategis Indonesia dalam beberapa forum multilateral seperti Asean, G20, dan APEC. 

    Melalui peran tersebut, Indonesia dapat membuka peluang kerja sama dengan AS pada beberapa sektor. Dua di antaranya adalah investasi dan perdagangan terhadap komoditas-komoditas strategis antarkedua negara.

    Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi hubungan bilateral yang baik dengan Amerika Serikat, baik dalam kerja sama ekonomi maupun bentuk lainnya. 

    “Untuk mendukung ketahanan pangan domestik, kami berharap bahwa kerja sama perdagangan pada komoditas pangan esensial seperti kacang kedelai dan gandum dapat diteruskan,” katanya melalui keterangan pers Kamis malam (3/4/2025).

    Congresswoman Miller menyampaikan bahwa AS akan berfokus pada tiga aspek yang menjadi prioritas hubungan dengan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Trump, yaitu kerja sama, stabilitas kawasan, dan keamanan.

    “Good trading partners makes good friends. Kami mengapresiasi peran penting Indonesia dalam kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN serta akan terus menjalin hubungan diplomatik secara bilateral yang baik dengan Indonesia,” jelasnya.

    Airlangga menerangkan bahwa selain kerja sama pada perdagangan di sektor pangan, potensi lain yang bisa dijalin yaitu bidang ekonomi bersih seperti carbon capture and storage (CCS) serta mineral kritis dapat diteruskan.

    “Kerja sama strategis dengan Amerika Serikat pada kedua sektor ini dapat secara signfiikan mendorong posisi Indonesia pada sektor ekonomi bersih dan rantai pasok mineral kritis global,” jelas Airlangga.

    Beberapa jam setelah pertemuan tersebut, Trump mengumumkan pengenaan tarif impor terhadap beberapa negara pada Rabu siang waktu setempat.

    Tarif baru tersebut akan mulai berlaku pada 9 April 2025. Trump menganggap kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) kurang adil sehingga menetapkan tarif 32% ke Indonesia.

    Untuk kawasan Asean, tarif yang dikenakan ke Indonesia (32%) lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (24%) dan Filipina (17%), namun lebih rendah dibandingkan Thailand (36%).

    Sementara itu, Kamboja (49%) menjadi negara dengan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asean, disusul Laos (48%), Vietnam (46%), dan Myanmar (44%).

    “Indonesia menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini akan mengharuskan perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi senilai US$250.000 atau lebih,” tulis keterangan resmi Gedung Putih, dikutip Kamis (3/4/2025). (Surya Dua Artha Simanjuntak)

     

  • Dewan Pers Minta Perpol Izin Liputan Wartawan Asing Ditinjau Ulang

    Dewan Pers Minta Perpol Izin Liputan Wartawan Asing Ditinjau Ulang

    Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Pers menyesalkan penerbitan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Pengawasan Fungsional Kepolisian Terhadap Orang Asing.

    Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengatakan penerbitan Perpol ini seharusnya melibatkan Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Organisasi Jurnalis dan Perusahaan Pers.

    “Mengingat salah satu klausula yang diatur adalah kerja-kerja jurnalistik yang kami yakini organisasi tersebut dapat berkontribusi dalam penyusunan yang sesuai dengan pengalaman pers dan ketentuan perundang-undangan,” kata Ninik dalam keteranganya, Jumat (4/4/2025).

    Ninik menuturkan, Perpol ini juga tidak mempertimbangkan UU No. 40/1999 tentang Pers dan UU No. 32/2002 tentang Penyiaran. 

    Padahal dalam Perpol ini antara lain mengatur kerja jurnalistik pers, yang meliputi 6M, yakni mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyiarkan berita yang telah diatur secara gamblang dalam UU Pers.

    Selain itu, Ninik juga melihat Perpol No. 3/2025 membingungkan dengan penggunaan pertimbangan merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Dimana pada Pasal 15 Ayat (2) dinyatakan Kepolisian berwenang melakukan pengawasan fungsional Kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait. 

    Namun, tidak merujuk pada perubahan UU Nomor 63 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yang diundangkan pada 17 Oktober 2024 yang mengatur pemberian ijin masuk WNA, termasuk jurnalis ke Indonesia. 

    “Pengaturan Perpol 3/2025 akan menimbulkan tumpang tindih kewenangan antar lembaga, memperpanjang jalur birokrasi untuk beraktivitas di Indonesia dan potensi menjadi komoditas oleh oknum aparat penegak hukum,” ujarnya.

    Dewan Pers, kata Ninik berpandangan bahwa Perpol 3/2025 secara substantif potensial melanggar prinsip-prinsip pers yang demokratis, profesional, independen, menjunjung tinggi moralitas dan mengedepankan asas praduga tidak bersalah. 

    Prinsip-prinsip yang dijalankan sebagai wujud upaya memajukan, memenuhi dan menegakkan kemerdekaan pers. “Berdasarkan hal tersebut, Dewan Pers merekomendasikan peninjauan kembali Perpol 3/2025,” tutup Ninik.

    Tujuan Perpol No.3/2025

    Dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, memberikan penyampaian terkait pemberitaan yang mengaitkan Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 3 Tahun 2025 tentang penerbitan Surat Keterangan Kepolisian (SKK) bagi wartawan asing yang bertugas di Indonesia. 

    Sandi menjelaskan bahwa Perpol No. 3 Tahun 2025 diterbitkan sebagai tindak lanjut dari revisi Undang-Undang Keimigrasian No. 63 Tahun 2024. 

    Sandi juga mengungkapkan bahwa Perpol ini dibuat dengan berlandaskan upaya preemptif dan preventif dari kepolisian dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terhadap WNA.

    Hal ini dilakukan dengan koordinasi bersama instansi terkait, sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 Huruf a, yang bertujuan untuk “mencegah dan menanggulangi ancaman terhadap keamanan dan keselamatan orang asing.”

    “Perpol ini bertujuan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada Warga Negara Asing (WNA), termasuk para jurnalis asing yang sedang bertugas di seluruh Indonesia, misalnya di wilayah-wilayah rawan konflik,” ucap Sandi.