provinsi: DKI Jakarta

  • Respons Kebijakan Trump, Pengusaha RI Sarankan Pemerintah Kenakan Produk AS Tarif 0 Persen – Halaman all

    Respons Kebijakan Trump, Pengusaha RI Sarankan Pemerintah Kenakan Produk AS Tarif 0 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman mendorong Pemerintah Indonesia merespons perang tarif Amerika Serikat (AS) dengan tarif juga.

    Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik, yaitu bea masuk tambahan sebesar 10 persen untuk produk yang masuk ke negara mereka. Ini berlaku pada 5 April 2025.

    Kemudian, ada tarif tambahan spesifik per negara yang berlaku 9 April 2025. Indonesia terkena tarif sebesar 32 persen. Bila ditotal, produk RI yang masuk AS akan terkena tarif 42 persen.

    Menurut Daniel, bea masuk impor AS ini tidak ada kaitannya dengan Non-Tariff Measure (NTM) atau Non-Tariff Barrier (NTB).

    Sebab, NTM atau NTB adalah instrumen penting pemerintah yang sudah umum dilakukan oleh negara manapun guna mengamankan pasar dalam negerinya.

    Daniel menekankan bahwa penerapan NTM atau NTB itu tidak perlu dipicu oleh kebijakan negara lain.

    Ia pun menyarankan agar produk manufaktur AS dikenakan tarif masuk nol persen.

    Hal itu tak perlu menjadi sebuah kekhawatiran karena daya saing produk manufaktur AS dinilai tidak terlalu kompetitif.

    “Kalau perlu, Pemerintah RI beri tarif masuk nol persen pada produk manufaktur AS karena pada dasarnya daya saing produk AS tidak terlalu kompetitif dengan produk manufaktur dalam negeri atau produk manufaktur negara saingan AS,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Adapun imbas dari kebijakan ini, Indonesia disebut akan menjadi sasaran ekspor negara-negara yang juga terkena tarif impor Donald Trump.

    Menurut Daniel, hal itu karena Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan potensial.

    “Dengan daya beli yang tinggi, pasti akan menjadi sasaran ekspor bagi negara-negara yang produksinya terdampak dari tarif impor baru AS tersebut,” katanya.

    Ia pun meminta agar Pemerintah RI mempercepat untuk mengeluarkan berbagai kebijakan NTM atau NTB.

    Kebijakan itu antara lain revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024, pemberlakuan pelabuhan entry point, dan memperluas kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Kebijakan-kebijakan itu disebut sebagai bentuk manajemen risiko yang sangat penting untuk dapat mengamankan pasar dalam negeri.

    “Kebijakan-kebijakan itu juga yang selama ini sudah kami minta, dan untuk segera dilaksanakan,” ujar Daniel. 

    Melalui kebijakan-kebijakan tersebut, pemerintah diminta untuk melindungi industri dalam negeri agar pasar domestik tidak dibanjiri barang-barang impor.

    Lalu, sekaligus juga dapat melindungi produsen dalam negeri yang melakukan ekspor ke AS.

    Kemudian, Daniel meminta agar kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tetap dipertahankan dan tidak dilonggarkan guna merespons kebijakan kenaikan bea masuk impor AS.

    Kebijakan TKDN dinilai ampuh meningkatkan permintaan produk manufaktur dalam negeri, terutama dari belanja pemerintah.

    Lebih lanjut, kebijakan TKDN telah memberi jaminan kepastian investasi dan juga menarik investasi baru ke Indonesia.

    “Banyak tenaga kerja Indonesia bekerja pada industri yang produknya dibeli setiap tahun oleh pemerintah karena dari kebijakan TKDN ini,” ucap Daniel.

    “Pelonggaran kebijakan TKDN akan berakibat hilangnya lapangan kerja dan berkurangnya jaminan investasi di Indonesia,” katanya. 

  • Kuasa Hukum Sebut Ada Luka Memar Ditemukan di Tubuh Jurnalis Juwita – Halaman all

    Kuasa Hukum Sebut Ada Luka Memar Ditemukan di Tubuh Jurnalis Juwita – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Koordinator Tim Advokasi Pihak Juwita, Muhammad Pazri, mengungkapkan hasil autopsi jenazah jurnalis Banjarbaru Juwita, korban pembunuhan oknum TNI AL Balikpapan inisial J alias Jumran.

    Pazri mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsi, Tubuh Juwita mengalami luka memar atau lebam pada area kemaluan korban. 

    Juwita, seorang jurnalis dari Banjarbaru, ditemukan tewas dengan luka-luka yang mengindikasikan kekerasan seksual. 

    Koordinator Tim Advokasi, Muhammad Pazri, mengungkapkan hasil otopsi yang menunjukkan adanya luka memar di area kemaluan korban.

    Hasil ini menimbulkan dugaan bahwa Juwita mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.

    Temuan Hasil Autopsi

    Menurut Pazri, hasil otopsi yang dilakukan pada jenazah Juwita menunjukkan bahwa:

    Luka Memar:

    Terdapat luka memar di area kemaluan.

    Cairan Sperma:

    Dalam rahim Juwita ditemukan cairan putih yang diduga sperma dengan volume yang cukup besar.

    “Berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar,” ujar Pazri. 

    “Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut,” ujarnya, papar Pazri Rabu (2/4/2025) dikutip dari YouTube KompasTV. 

    Keluarga korban meminta agar dilakukan tes DNA untuk menentukan asal-usul sperma yang ditemukan.

    “Namun, tes DNA yang dimaksud memerlukan fasilitas forensik yang lebih lengkap, yang saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan, oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas,” jelasnya. 

    Namun, fasilitas forensik yang diperlukan saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan.

    Oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA dilakukan di Surabaya atau Jakarta untuk hasil yang lebih akurat.

    Dugaan Kekerasan Seksual

    Pazri menduga bahwa pelaku, yang berinisial J alias Jumran, melakukan kekerasan seksual terhadap Juwita sebanyak dua kali.

    Peristiwa pertama terjadi antara 25-30 Desember 2024 dan yang kedua pada 22 Maret 2025, hari di mana jasad korban ditemukan.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon, hingga akhirnya pada rentang waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” jelasnya.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur.”

    “Pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut,” ujarnya.

    Bukti dan Harapan Pihak Kuasa Hukum

    Korban sempat merekam video pendek yang menunjukkan pelaku setelah melakukan aksinya. 

    Pihak kuasa hukum berharap penyidik dapat melakukan penyidikan yang lebih komprehensif, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    “Kami menilai bahwa pengecekan ini penting untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai kronologi kejadian,” terangnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Fakta Baru Kasus Pembunuhan Juwita Jurnalis Banjarbaru, Kuasa Hukum: Ada Dugaan Kekerasan Seksual. 

    (Tribunnews.com/Milani) (BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene) (KompasTV) 

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Video: Transformasi Kesehatan: Menyongsong Indonesia Emas 2045

    Video: Transformasi Kesehatan: Menyongsong Indonesia Emas 2045

    Jakarta, CNBC Indonesia – Transformasi kesehatan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Proses ini mencakup perbaikan sistem pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pemanfaatan teknologi digital dalam mempermudah akses dan pemerataan layanan kesehatan di seluruh pelosok negeri.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Big Stories CNBC Indonesia (Jumat, 04/04/2025) berikut ini.

  • Hungaria Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional, Jadi Kado bagi Netanyahu

    Hungaria Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional, Jadi Kado bagi Netanyahu

    Jakarta

    Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tampaknya tengah menguji sejauh mana institusi-institusi internasional dapat dilemahkan dan digoyahkan.

    Satu hal yang tak bisa disangkal dari sekutu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ini adalah bahwa ia tidak pernah bertindak setengah hati atau sekadar “gertak sambal”.

    Dalam taktik politiknya, si penggemar sepak bola Viktor Orban lebih sering memilih untuk menyerang daripada bertahan, dan ketika pemberitaan mengenai dirinya semakin negatif, ia kadang-kadang dengan sengaja mengguyurkan “minyak pada bara api yang berkobar”.

    Begitulah yang ia lakukan, bahkan sebelum kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Budapest pada hari Kamis (03/04)), Sekretaris Menteri Hungaria Gergely Gulyas mengumumkan melalui kantor berita negara MTI pada pagi itu bahwa Hungaria ingin keluar dari Mahkamah Pidana Internasional atau ICC.

    Pemerintah Hungaria telah memulai langkah tersebut, dan proses keluar akan dilakukan sesuai dengan semua tenggat waktu yang berlaku. Tak lama setelah itu, keputusan tersebut diterbitkan dalam Lembaran Resmi Hukum Hungaria.

    Keluarnya Hungaria dari ICC sudah dipertimbangkan sejak Februari. Gulyas dengan hati-hati menambahkan bahwa Hungaria berada dalam situasi hukum yang khusus.

    Meskipun negara ini telah bergabung dengan ICC, karena Parlemen Hungaria tidak pernah menerbitkan Statuta Roma, yang menjadi dasar ICC, Hungaria tidak wajib melaksanakan perintah penangkapan.

    Meski langkah ini menimbulkan kegemparan internasional, tidak ada yang terkejut. Ketika perintah penangkapan dari ICC terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikeluarkan pada 21 November 2024, hanya beberapa jam setelahnya, Viktor Orban dengan penuh semangat mendeklarasikan pihaknya mendukung Netanyahu sepenuhnya.

    Perintah penangkapan itu ia sebut sebagai “berani, sinis, dan sepenuhnya tidak dapat diterima”, tulis Orban di X dan malah mengundang “sohibnya” itu ke Hungaria, “di mana kami akan menjamin kebebasan dan keselamatannya”, sindirnya.

    Segera setelah itu, pada Februari 2025, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menyatakan bahwa negara mereka sedang mempertimbangkan untuk keluar dari ICC. Pernyataan semacam ini, dalam pemerintahan Orban, sering kali menjadi sinyal bahwa keputusan seperti itu akan segera diambil.

    Keluarnya dari ICC baru akan berlaku setelah satu tahun

    Media independen Hungaria dan pengamat menanggapi langkah ini dengan setengah terkejut, setengah sinis. Majalah mingguan HVG (Heti Vilaggazdasag) memberi judul: “Mengapa kita butuh Mahkamah Internasional? Tidak ada yang boleh memaksa kita untuk menangkap siapa yang kita pilih!” Portal 444.hu menulis: “Netanyahu seharusnya ditangkap di bandara, tapi kita lebih memilih keluar dari ICC.”

    Pakar hukum internasional di Universitas Corvinus Budapest, Tamas Hoffmann, mengatakan kepada surat kabar Blikk, bahwa dengan keluar dari ICC, “pemerintah Hungaria memberi sinyal bahwa mereka tidak peduli dengan penanggulangan kejahatan internasional dan perlindungan hak asasi manusia.”

    Secara hukum, Hungaria sebenarnya tetap diwajibkan untuk menangkap Netanyahu, meskipun negara ini berencana keluar dari ICC. Sebab, keluar dari ICC baru akan berlaku setelah tenggat waktu satu tahun, dimulai dari tanggal pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB.

    Keluarnya dari ICC lebih dari sekadar kado untuk Netanyahu

    Meski demikian, Viktor Orban dan Benjamin Netanyahu merayakan pengumuman keluarnya Hungaria dari ICC dengan antusias di konferensi pers bersama pada hari Kamis (04/04).

    Orban menyebut ICC sebagai “Mahkamah politik”. Netanyahu kemudian memuji pernyataan Orban dan menyebut ICC sebagai institusi “korup” dan mengancam demokrasi. Pertanyaan dari wartawan tidak diizinkan selama konferensi pers.

    Fakta bahwa Hungaria mengumumkan keluar dari ICC pada hari yang sama dengan kunjungan Netanyahu jauh lebih dari sekadar kado Orban kepada sahabatnya itu. Perdana Menteri Hungaria telah meluncurkan serangan politik besar tahun ini: “Perang melawan Kekaisaran Brussel”, yakni tentang transformasi Uni Eropa menjadi federasi negara-negara berdaulat yang hanya terhubung oleh kepentingan ekonomi, serta perjuangan melawan para kritikus Orban.

    Dalam pidatonya pada Hari Nasional 15 Maret, Orban menyebut para kritikus tersebut sebagai “serangga yang baru nongol lagi setelah istirahat musim dingin”, yang kini akan “dibasmi.”

    Dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, Orban merasa bahwa masa-masa ini sangat menguntungkan untuk melakukan serangan politik semacam itu. Ia mengandalkan dukungan sekutu-sekutu dari aliansi partai Patrioten untuk Eropa, yang kini menjadi fraksi ketiga terbesar di Parlemen Eropa.

    Dengan demikian, keluar dari ICC juga dapat diinterpretasikan sebagai ujian untuk melihat sejauh mana institusi transnasional dapat diserang dan mungkin dihancurkan.

    Langkah ini juga terkait dengan keanggotaan Hungaria di Uni Eropa, mengingat keanggotaan ICC sangat erat terkait dengan keanggotaan dalam Uni Eropa.

    Hungaria adalah satu-satunya negara UE yang memutuskan untuk keluar dari ICC. Maka dari itu, keputusan ini juga menyentuh pertanyaan apakah Orban juga berniat untuk mengeluarkan negaranya dari Uni Eropa?

    Orban menginginkan Uni Eropa yang berbeda

    Hingga kini, Orban masih berpegang pada anggapan bahwa Hungaria akan tetap menjadi anggota Uni Eropa – dalam bentuk yang diubah menurut visinya. Keluar dari Uni Eropa tidak dapat diterima secara politik di Hungaria saat ini dan kemungkinan besar akan menjadi akhir karier politik Orban.

    Namun demikian, Perdana Menteri Hungaria itu terus menggempur Uni Eropa – dimulai dengan mitos sayap kanan mengenai “pertukaran populasi”, yang menyatakan bahwa Eropa akan kehilangan akar-akar Kristen-nya akibat migrasi, hingga narasi “Gayropa”, di mana partai pemerintah Fidesz bahkan bertindak melawan gerakan LGBTQ di Hungaria.

    Di dalam negeri, Orban meluncurkan kampanye besar melawan para kritikusnya – yang ia sebut dengan hina sebagai “serangga” dan perlu “pembersihan besar pada masa Paskah”.

    Tujuannya tampaknya adalah untuk memperkuat kekuasaannya sedemikian rupa sehingga alternatif politik hampir tidak mungkin lagi.

    Sementara itu, ketidakpuasan terhadap korupsi dan kecenderungan otoriter dalam sistem pemerintahan semakin meningkat di Hungaria.

    Hal ini terlihat, antara lain, pada partai oposisi Tisza (Hormat dan Kebebasan) yang didirikan tahun lalu, kini memimpin survei dengan selisih besar dibandingkan dengan Partai Fidesz milik Orban.

    Pemimpin partai tersebut, Peter Magyar, saat ini dianggap sebagai politisi paling populer di negara itu.

    Namun, jurnalis Imre Para-Kovcs bersikap skeptis terhadap kemungkinan perubahan politik. “Hungaria kebal terhadap perubahan,” tulisnya. Harapan sebagian orang bahwa negara ini akan berubah secara mendasar adalah sebuah ilusi “para pemimpi yang simpatik”.

    *Artikel ini dialihbahasakan dari teks berbahasa Jerman

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Atalia Praratya Tanggapi Isu Skandal Ridwan Kamil: 1000 Persen Ini Fitnah dan Settingan

    Atalia Praratya Tanggapi Isu Skandal Ridwan Kamil: 1000 Persen Ini Fitnah dan Settingan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Istri mantan Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya, memilih untuk tidak banyak bicara di hadapan publik terkait skandal yang menyeret nama suaminya, Ridwan Kamil, dengan seorang perempuan bernama Lisa Mariana.

    Hingga saat ini, Atalia belum memberikan pernyataan terbuka, baik di media sosial maupun kepada awak media.

    Meski terlihat tenang dan bungkam, Atalia rupanya menyampaikan isi hatinya secara pribadi kepada orang-orang terdekat. Salah satu pihak yang mendapat pesan langsung dari Atalia adalah Imam Masjid Raya Al Jabbar, Yazen Al Hakimi.

    Melalui unggahan di akun Instagram miliknya, Yazen membagikan isi pesan dari Atalia yang menyebut bahwa tuduhan terhadap Ridwan Kamil adalah bentuk fitnah yang disengaja.

    “Syeikh insya Allah kami kuat taz, karena 1000 persen ini semua fitnah dan settingan orang jahat yang berniat menghancurkan kami,” tulis Atalia dalam pesan yang ditampilkan Yazen, dikutip Sabtu (5/4/2025).

    Ia juga meminta doa dan bimbingan kepada sang imam dalam menghadapi ujian ini.

    “Mohon dibimbing dan dibantu doa ya sheikh,” lanjutnya.

    Dalam keterangan unggahannya, Yazen Al Hakimi turut menyampaikan pandangannya tentang sosok Ridwan Kamil dan Atalia. Ia menegaskan bahwa selama mengenal dan mendampingi pasangan tersebut, ia melihat keduanya sebagai pribadi yang baik.

    “Selama saya mendampingi kang Ridwan Kamil dan ibu Atalia, saya bersaksi bahwa mereka orang baik insyaallah,” tulis Yazen.

    Ia pun meyakini bahwa berita yang saat ini ramai diperbincangkan di media sosial merupakan bagian dari fitnah yang dirancang dengan tujuan tertentu.

  • 6 Cara Sadap WhatsApp Jarak Jauh Tanpa Verifikasi, Terupdate April 2025

    6 Cara Sadap WhatsApp Jarak Jauh Tanpa Verifikasi, Terupdate April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Cek 6 cara sadap WhatsApp jarak jauh tanpa verifikasi terupdate April 2025 yang bisa Anda lakukan.

    WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan yang diluncurkan pada tahun 2009.

    Hingga saat ini WhatsApp telah menjadi aplikasi pengirim pesan seluler yang paling banyak digunakan di dunia, dengan hampir tiga miliar pengguna.

    Aplikasi yang satu ini masih sering digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh dengan kawan dan kolega.

    Perusahaan WhatsApp, Meta, sebenarnya sudah memastikan keamanan dan kerahasiaan percakapan di aplikasinya tersebut.

    Akan tetapi, beberapa pengguna sering memiliki alternatif untuk bisa menyadap WhatsApp seseorang.

    Pengguna WhatsApp biasanya akan menyadari bahwa akun mereka telah diretas setelah melihat salah satu dari sejumlah tanda peringatan.

    Umumnya, ini adalah aktivitas aneh, seperti pesan dari kontak yang tidak dikenal, pesan yang belum dibaca ditandai sebagai sudah dibaca, atau munculnya kode verifikasi yang tidak diminta.

    Nah buat Anda yang saat ini sedang mencari tahu bagaimana cara sadap WhatsApp dari jarak jauh tanpa perlu verifikasi, coba simak beberapa langkah di bawah ini.

    1. Cara Sadap WhatsApp menggunakan Google

    Buka aplikasi WhatsApp, kemudian masuk ke menu pengaturan.
    Pilih menu “Chats”, klik opsi “Chat History”.
    Masuk ke menu “Export Chat” dan pilih salah satu chat room.
    Pilih alamat Gmail untuk mengirimkan hasil ekspor chat WhatsApp.
    Sedangkan jika menggunakan GMaps, Andabisa memantau lokasi pemilik akun secara real-time.

    2. Sadap WhatsApp menggunakan WhatWeb Cloner

    Unduh aplikasi WhatWeb Cloner dari Google Play Store atau toko aplikasi resmi lainnya.
    Setelah mengunduh, buka aplikasi WhatWeb Cloner dan tekan tombol WhatWeb hingga QR Code muncul.
    Buka aplikasi WhatsApp yang akan disadap di perangkat yang dituju. Kemudian, pada aplikasi WhatsApp, ketuk opsi titik tiga yang terletak di pojok kanan atas layar.
    Setelah itu, pilih opsi ‘WhatsApp Web’ dan kemudian klik ‘Link a Device’. Gunakan ponsel Anda untuk memindai QR Code yang muncul di aplikasi WhatWeb Cloner.
    Setelah proses pemindaian QR Code selesai, akun WhatsApp yang dituju akan terhubung ke ponsel Anda. Dengan demikian, Anda dapat memantau dan melihat pesan WhatsApp dari akun tersebut sesuai keinginan.

    3. Cara Sadap WhatsApp menggunakan Aplikasi Clonapp Messenger

    Install aplikasi Cloneap Messenger
    Buka aplikasi clonapp Messenger, klik ‘allow’ dan ‘next’ hingga QR Code muncul di layar ponsel.
    Buka aplikasi WhatsApp tujuan, klik titik tiga di pojok kanan atas.
    Klik menu ‘WhatsApp Web > Link a Device’, scan QR Code di Clonapp Messenger.
    Terakhir, Anda bisa memantau aktivitas pasangan di WhatsApp mulai dari pesan singkat hingga video call.

    Cara Sadap WhatsApp Jarak Jauh Tanpa Verifikasi Lainnya…

  • Yamaha XMax Terbaru Meluncur, Segini Harganya

    Yamaha XMax Terbaru Meluncur, Segini Harganya

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Jepang, Yamaha resmi meluncurkan Yamaha XMax terbaru. Skuter matik bertubuh gambot tersebut mendapat sejumlah pembaruan dibandingkan model sebelumnya.

    Disitat dari Greatbiker, Sabtu (5/4), Yamaha XMax terbaru bukan meluncur di Indonesia, melainkan di Thailand. Kendaraan tersebut secara garis besar masih mengadopsi model terdahulu, hanya saja produsen memberikan sentuhan baru melalui kombinasi warna yang lebih segar.

    Yamaha XMax terbaru di Thailand juga mendapat penyegaran di bagian belakang. Kini model lampu dan tarikan bodinya menjadi lebih agresif. Selain itu, tunggangan tersebut masih sama dibandingkan model sebelumnya.

    Yamaha XMax 2025 di Thailand. Foto: Doc. Gretbiker

    Sebagai motor matik mid-range, fitur yang tertanam di Yamaha XMax terbaru tentu tak main-main. Kuda besi tersebut sudah menggunakan layar dual display (digital LCG dan TFT infotainment) yang bisa dikontrol melalui tombol di setang kiri. Teknologi itu mampu menampilkan informasi seperti panggilan, SMS/email, memutar musik, kondisi cuaca, waktu dan navigasi.

    Kemudian, tentu saja, motor di keluarga Maxi tersebut sudah punya fitur Y-Connect yang memungkinkan kendaraan terhubung langsung ke kendaraan melalui Bluetooth. Sehingga, dengan begitu, pengendara bisa memantau kondisi motornya secara realtime.

    Sementara fitur-fitur lainnya seperti smart key system, answer back system, start stop system, soket pengisian daya ponsel, kontrol traksi, sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda, navigasi Garmin, ruang bagasi yang bisa menyimpan dua helm, dan masih banyak lagi.

    Yamaha XMax 2025 di Thailand. Foto: Doc. Gretbiker

    Yamaha XMax terbaru masih menggunakan mesin BlueCore 300cc dengan standard Euro5. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 16,8 kw dan torsi 24,3 Nm.

    Di Thailand, Yamaha XMax terbaru hadir dalam lima pilihan warna, yakni abu-abu, hitam, putih, silver dan merah. Sementara harganya 176.100 baht atau setara Rp 84,7 jutaan dengan garansi mesin lima tahun atau 50 ribu km.

    (sfn/lth)

  • Produksi Surplus, Perpadi Pastikan Harga Beras Stabil Usai Lebaran

    Produksi Surplus, Perpadi Pastikan Harga Beras Stabil Usai Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha beras memastikan harga beras akan tetap stabil pasca momentum Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025.

    Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan pasokan beras pada April di tahun ini meningkat. Hal ini seiring dengan sentra produksi yang memasuki panen raya.

    Selain itu, Sutarto juga menyebut pasokan beras pada bulan ini melimpah alias masih surplus.

    “Alhamdulillah harga beras akan tetap stabil. Pasokan pada bulan April ini meningkat sejalan dengan beberapa daerah sentra produksi memasuki panen raya,” kata Sutarto, Sabtu (5/4/2025).

    Adapun, Sutarto menuturkan harga beras di tingkat penggilingan tergantung dari setiap kualitas. Di sisi lain, dia menyampaikan bahwa pasar beras masih relatif sepi imbas libur Lebaran.

    “Sebagian besar penggilingan padi belum beroperasi baru minggu depan. Pasar beras masih relatif sepi,” tuturnya.

    Jika menengok Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Sabtu (5/4/2025) pukul 11.14 WIB, harga rata-rata beras medium penggilingan di tingkat produsen adalah Rp12.674 per kilogram. Sementara itu, harga beras premium penggilingan di tingkat produsen adalah Rp14.071 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen secara nasional dibanderol Rp15.617 per kilogram, sedangkan harga rata-rata beras medium adalah Rp13.744 per kilogram.

    Di tingkat konsumen, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.592 per kilogram dari HET nasional Rp12.500 per kilogram.

    Produksi Beras Surplus

    Dalam catatan Bisnis.com, BPS memperkirakan adanya potensi produksi beras dalam negeri mencapai 13,95 juta ton sepanjang Januari—April 2025.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut potensi produksi beras yang melimpah ini diperkirakan menjadi yang tertinggi sejak 2019.

    Produksi beras diperkirakan meningkat sebanyak 2,88 juta ton beras atau sebesar 25,99% dibandingkan Januari—April 2024. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, produksi beras hanya mencapai 11,07 juta ton.

    “Produksi beras sepanjang Januari—April atau subround I 2025, diperkirakan akan mencapai 13,95 juta ton atau mengalami peningkatan sebsar 2,88 juta ton atau naik 25,99% dibandingkan periode yang sama 2024,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (3/3/2025).

    Pada Januari 2025, produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan mencapai 1,24 juta ton atau mengalami peningkatan 42,21% dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 0,87 juta ton.

    Alhasil, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

    Tercatat, total produksi beras Januari—April atau subround I 2025 diperkirakan mencapai 13,95 juta ton beras, sedangkan pada periode yang sama 2019 pernah mencapai 13,63 juta ton beras.

    Data BPS juga menunjukkan potensi produksi beras sepanjang empat bulan pertama 2025 hampir mengejar produksi pada Januari—April 2018 yang mencapai 14,79 juta ton.

    “Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan tertinggi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir atau sejak 2019,” tuturnya.

    Potensi produksi beras ini sejalan dengan potensi produksi padi yang diperkirakan akan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG) pada Januari—April 2025. Angkanya mengalami peningkatan 5 juta ton GKG atau sebesar 26,02% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Luas panen padi sepanjang subround I 2025 juga diperkirakan naik 0,99 juta hektare atau 27,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang Januari—April 2025, diperkirakan luas panen padi mampu mencapai 4,56 juta hektare.

    “Tentunya, angka realisasi nantinya bisa lebih atau lebih tinggi dibandingkan angka potensi, bergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang Februari—April 2025,” jelasnya.

    Selain itu, BPS menyebut potensi luas panen padi sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan merupakan yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir atau sejak 2019.

  • Sosok Nandar yang Diancam Dedi Mulyadi Gara-gara Sunat Uang Bantuan Milik Sopir Angkot di Puncak – Halaman all

    Sosok Nandar yang Diancam Dedi Mulyadi Gara-gara Sunat Uang Bantuan Milik Sopir Angkot di Puncak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siapakah Nandar, Ketua Pengurus Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) yang diancam Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi?

    Nama Nandar muncul setelah viral uang bantuan sopir angkot dari Dedi Mulyadi disunat pihak tertentu.

    Menanggapi kabar itu, Dedi Mulyadi menghubungi sopir angkot Puncak Bogor yang mengaku dimintai uang Rp 200 ribu.

    Dari total bantuan Rp 1,5 juta, sopir angkot seharusnya mendapat uang tunai Rp 1 juta dan sembako senilai Rp 500 ribu.

    Namun setelah disunat Rp 200 ribu, para sopir angkot hanya mendapat uang tunai Rp 800 ribu.

    Emen, sopir angkot Cisarua mengatakan kalau pemotongan itu dilakukan oleh sejumlah oknum.

    “Kan uang Rp 1 juta ya. Bilangnya yang mungut, keikhlasan. Tapi keikhlasannya ditarget Pak, Rp 200 ribu,” tutur Emen di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

    Menurut Emen, saat itu ada sejumlah oknum Dishub, Organda, dan KKSU.

    Akhirnya Emen pun menyebutkan nama pengurus KKSU yang menerima uang itu.

    “Kita cuma dipinta Rp 200 ribu, semuanya, kita nyerahin Rp 4 juta. Ketua KKSU yang terima uang, Pak Nandar,” ungkapnya.

    Dedi Mulyadi pun meminta siapapun yang menerima uang itu untuk mengembalikan ke para sopir angkot.

    “Yang ngambil, segera kembalikan. Kalau enggak, saya proses,” kata Dedi Mulyadi.

    Usai diancam akan diproses oleh Dedi Mulyadi, Nandar pun kini mengembalikan uang yang disunat dari para sopir angkot wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.

    Nandar pun menegaskan kalau uang itu merupakan ucapan terima kasih dari para sopir angkot.

    Nandar bersama Emen pun sudah bertemu dan melakukan klarifikasi soal uang itu.

    Namun ia tetap bersikukuh melakukan potongan dan mengklaim hanya menerima dari para sopir angkot.

    “Saya mohon maaf, mungkin itu rekan kita yang ada di lapangan memberikan insentif atau apa aja tanda berterima kasih,” kata Nandar.

    Ia juga mengungkap total uang yang dipotong itu sejumlah belasan juta.

    “Itu total nilainya Rp 11.200.000. Rekan-rekan sudah sepakat, kita kembalikan,” kata Nandar.

    Tak hanya itu, Nandar juga meminta maaf kepada sopir yang belum mendapatkan bantuan dari Dedi Mulyadi.

    “Saya mohon maaf juga, karena waktu itu di situ sudah mendesak, Kami tidak ada waktu lagi untuk mendata, jadi apa adanya yang didata di lapangan, yang sehari-hari narik. Jadi yang tidak terdata, yang tidak kebagian, itu tidak ada di lapangan,” jelasnya.

    Nandar juga memastikan kalau uang yang diterimanya itu tidak mengalir ke Dishub dan Organda.

    “Saya mohon maaf untuk Dishub, untuk Organda. Saya tidak ada masalah sangkut paut ke masalah Dishub. Tidak ada istilahnya imbalan ke Dishub, sama sekali tidak ada,” tandasnya.

    Sementara itu, Emen juga tiba-tiba mengklarifikasi kalau saat itu Dishub dan Organda ada di lokasi untuk pembagian bantuan saja.

    “Untuk Dishub dan Organda hanya ada yang memberikan dan ngumpul pada waktu di lokasi. untuk masalah dishub dan organda tidak ada sangkut pautnya, hanya memberikan di lokasi tersebut,” tuturnya.

    Ia juga memebenarkan kalau uang yang dipotong itu akan dikembalikan oleh KKSU ke para sopir angkot.

    “Sudah berkoordinasi, uang Rp 11,2 juta akan dikembalikan ke sopir angkot. Soal uang potongan itu bukan masalah, hanya salah paham saja,” tandasnya.

    Sementara itu, Dedi Mulyadi meminta kasus itu tetap diselidiki meski uangnya sudah dikembalikan.

    “Logika sederhana : “Kalau ada pengembalian, itu artinya didahului oleh pengambilan”. Satu kata dari saya ; SELIDIKI !!!,” tulis Dedi Mulyadi di akun Instagramnya.

    Penjelasan Pihak Dishub

    Seperti diketahui, dugaan pemotongan uang kompensasi terhadap sopir angkutan kota (angkot) di jalur Puncak, Bogor, selama libur Lebaran 2025 menjadi sorotan publik.

    Kabar tersebut bahkan telah sampai ke telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang berwenang dalam pengambilan kebijakan.

    Bagaimana Penjelasan dari Dinas Perhubungan?

    Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pungutan yang diduga dilakukan. 

    “Itu miskomunikasi. Kita klarifikasi bahwa tidak ada anggota Dishub yang turut serta terkait masalah pemungutan itu. Kita sudah sepakat bahwa tidak ada pemungutan yang Rp 200 ribu,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat, 4 April 2025.

    Meskipun demikian, Dadang Kosasih mengakui bahwa terdapat sopir angkot yang mengeluarkan sejumlah uang dari kompensasi yang diterima.

    Kompensasi tersebut senilai Rp 15 juta, terdiri dari Rp 1 juta uang tunai dan Rp 500 ribu dalam bentuk sembako.

    Ia menyebutkan bahwa total uang yang terhimpun dari para sopir angkot mencapai Rp 112 juta.

    “Jadi, tidak semuanya yang beredar di media bahwa itu ada Rp 200 ribu. Setelah diklarifikasi, ada yang memberikan Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, dan Rp 200 ribu,” ungkapnya.

    Penyelesaian Masalah

    Dadang Kosasih juga menyatakan bahwa persoalan dugaan pemotongan uang kompensasi ini telah diselesaikan.

    Uang yang diberikan oleh sopir kepada Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) sebagai ucapan terima kasih telah dikembalikan. 

    “Semuanya sudah dikembalikan ke sopir yang berhak menerimanya. Jika ada kendaraan yang masih beroperasi, kita akan lakukan penindakan secara tegas,” tegasnya.

    Dengan penjelasan ini, diharapkan isu pemotongan hak sopir angkot di Puncak dapat teratasi dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

    Sumber: Tribun Bogor

  • Esensi Halalbihalal, Tradisi Khas Masyarakat Indonesia

    Esensi Halalbihalal, Tradisi Khas Masyarakat Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Halalbihalal merupakan tradisi khas masyarakat Indonesia yang biasanya dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri.

    Meskipun memiliki akar kata dari bahasa Arab, praktik Halalbihalal sejatinya merupakan budaya lokal yang berkembang di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga memiliki nilai spiritual, sosial, dan budaya yang mendalam.

    Secara etimologis, kata halalbihalal berasal dari kata Arab “halal” yang berarti diperbolehkan atau bebas dari dosa. Namun, bentuk rangkaian katanya sebenarnya tidak dikenal dalam struktur bahasa Arab. Istilah ini lebih merupakan produk budaya Indonesia yang memadukan unsur keagamaan dan kearifan lokal.

    Dihimpun lebih dari 2 sumber, berikut beberapa esensi yang dikandung dalam kegiatan halalbihalal:

    Saling Memaafkan (Spiritualitas Islam) Dalam semangat Idul Fitri, Halalbihalal menjadi wadah untuk meminta dan memberi maaf atas kesalahan selama setahun. Ini mencerminkan nilai Islam tentang ukhuwah islamiyah dan pentingnya menjaga hati yang bersih.

    Mempererat Silaturahmi Halalbihalal memperkuat jaringan sosial di antara keluarga, tetangga, rekan kerja, hingga antar instansi pemerintahan. Biasanya disertai dengan makan bersama, ceramah keagamaan, dan suasana hangat penuh kekeluargaan.

    Konteks Sosial-Politik Tradisi ini juga dipakai sebagai alat diplomasi sosial untuk meredakan konflik dan memperkuat persatuan. Dalam sejarahnya, Halalbihalal sering dihadiri oleh tokoh-tokoh penting untuk menunjukkan simbol rekonsiliasi.

    Halalbihalal terkenal sebagai praktik yang unik karena tidak ditemukan di negara-negara mayoritas Muslim lainnya seperti Arab Saudi, Mesir, atau Pakistan.

    Meskipun mereka juga memiliki tradisi silaturahmi saat Lebaran, bentuk formal acara seperti Halalbihalal (dengan istilah dan struktur acaranya) tidak ditemukan di sana.

    Dengan demikian, Halalbihalal dapat disimpulkan sebagai salah satu tradisi Islami yang lahir dan tumbuh di Indonesia sebagai wujud khas dari budaya lokal yang mengedepankan perdamaian, silaturahmi, dan persatuan.

    Berdasarkan nilai-nilai luhur yang dikandungnya, Halalbihalal tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga simbol jati diri Islam Indonesia yang ramah, damai, dan inklusif.

    (Besse Arma/Fajar)