provinsi: DKI Jakarta

  • AHY Turun Tangan Usut Pelanggaran Tata Ruang di Sumatera

    AHY Turun Tangan Usut Pelanggaran Tata Ruang di Sumatera

    Jakarta

    Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap tata ruang di sejumlah wilayah Sumatera. Hal ini menyusul bencana banjir bandang yang menimpa Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

    Menteri Koordinator (Menko) IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pihaknya tengah dalam proses evaluasi tata ruang di ketiga provinsi terdampak dalam rangka mengusut penyebab dari banjir bandang yang terjadi akhir November 2025 itu.

    “Ini sudah sesuatu yang sangat buruk bencana ini. Oleh karena itu jika memang hasil investigasi, kita tidak bisa mengeneralisir semuanya harus benar-benar spesifik setiap daerah apakah ada tata ruang yang memang diabaikan atau dilanggar,” kata AHY ditemui usai acara Big Alpha Business Summit 2025 di Hotel Raffles Jakarta, Jumat (19/12/2025).

    Apabila ditemukan adanya pelanggaran tata ruang, AHY mengatakan, pihaknya tidak akan segan-segan mengambil langkah tegas berupa tindakan hukum berat. Tidak hanya bangunan, hal ini juga termasuk dengan tata ruang wilayah hutan.

    AHY menegaskan, pihaknya akan mengembalikan fungsi tata ruang tersebut kepada yang seharusnya. Ia juga memastikan, ke depannya penyalahgunaan tata ruang tidak boleh terjadi lagi.

    “Kita harus pastikan itu ditertibkan, jangan sampai ini berulang begitu. Tetapi sekali lagi saat ini fokus kami benar-benar untuk menyelamatkan warga dulu dan pastikan proses rebuilding ini benar-benar bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

    Secara keseluruhan, pemerintah memproyeksikan kebutuhan anggaran untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap daerah terdampak bencana mencaapi Rp 51 triliun. Kebutuhan tersebut akan dialokasikan sebesar Rp 26 triliun untuk Aceh yang memiliki kerusakan paling berat, serta Sumatera Utara dan Sumatera Barat masing-masing Rp 13 triliun.

    Sebagai informasi, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tengah melakukan evaluasi tata ruang di Sumatera. Hal ini menyusul musibah banjir dan tanah longsor yang merenggut ratusan korban jiwa.

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan, tata ruang dan fungsinya bersifat sangat dinamis setiap tahunnya. Namun perlu dipastikan seperti apa fungsi atau pola ruangnya, serta implementasinya di lapangan sesuai atau tidak.

    “Jadi secara perencanaan bener apa nggak. Kalau bisa jadi perencanaannya bener, implementasinya nggak bener. Berarti kan mengalami disfungsi. Bisa jadi perencanaannya sudah salah. Nah kita mau lihat dulu ini satu persatu,” kata Nusron, usai acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pindana Pertanahan di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/12).

    Nusron mengatakan, pihaknya harus melakuakn pendalaman terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di masing-masing kabupaten/kota.

    Ia juga akan melakukan pendalaman menyangkut alihfungsi yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dalam hal ini, terkhusus alihfungsi hutan menjadi perkebunan sawit.

    Namun Nusron memastikan, selama periode Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak ada pemberian izin Hak Guna Usaha (HGU) baru maupun perpanjangan HGU untuk perkebunan sawit.

    (acd/acd)

  • Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf dan Akui Ada Kendala Tangani Bencana

    Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf dan Akui Ada Kendala Tangani Bencana

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menambah jumlah personelnya ke daerah lokasi terdampak bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). Nantinya, para prajurit TNI akan membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di daerah-daerah terdampak.

    Mulai dari, pemasangan jembatan bailey, pembangunan hunian sementara dan tetap, pembersihan lumpur dan kayu, hingga distribusi logistik. Agus menyebut saat ini jumlah personel TNI yang sudah ada di daerah bencana mencapai 36.636, sebelum ada penambahan.

    “Saya laporkan pelibatan personel TNI yang sudah existing sekarang jumlah 36.636 orang dan akan ada penambahan personel, yaitu dalam tahap rekonstruksi, rehabilitasi nanti dari batalyon zeni dan yontap dan Nakes,” kata Agus dalam konferensi pers perkembangan penanganan bencana Sumatra di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (19/12/2025).

    “Yaitu akan membantu pemasangan jembatan bailey, kemudian pembuatan perumahan sementara dan perumahan tetap, kemudian pembersihan lumpur dan kayu, kemudian normalisasi jalan, dan melanjutkan distribusi logistik,” sambungnya.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan bahwa personel Polri yang berada di lokasi bencana saat ini mencapai 11.625 orang. Dia menuturkan 239 personel Polri tambahan saat ini sedang dalam perjalanan ke lokasi-lokasi bencana dan diperkirakan sampai pada 23 Desember 2025.

    “Saat ini ada 239 personel yang saat ini sedang dalam perjalanan, estimasi akan tiba di tanggal 23 Desember. Ini penambahan sebagai personel yang tentunya nanti akan kita tugasi untuk melakukan tugas-tugas lanjutan yang akan diperintahkan,” jelas Listyo.

    Menurut dia, personel tambahan ini ditugaskan untuk mendukung program-program penanganan bencana, salah satunya dengan pembangunan hunian untuk warga terdampak. Polri juga menyiapkan 1.000 personel untuk Natal-Tahun Baru (Nataru) yang dapat diperbantukan ke wilayah bencana Sumatra.

    “Jika diperlukan kekuatan ini bisa kami dorong untuk membantu wilayah bencana Sumatera pasca Operasi Nataru. Kemudian ada 7.269 relawan yang kami rekrut yang saat ini juga kami dorong ke Sumbar, Aceh, dan Sumut,” pungkas Listyo.

  • ​Pelari Komunitas Kejar Performa, Teknologi Sepatu Karbon Jadi Incaran

    ​Pelari Komunitas Kejar Performa, Teknologi Sepatu Karbon Jadi Incaran

    Jakarta: Dunia lari rekreasional di Indonesia tengah mengalami transformasi besar. Jika satu dekade lalu ajang fun run hanya dianggap sebagai hobi pengisi akhir pekan dan ajang berswafoto, kini pelari komunitas mulai bergeser ke arah pengejaran performa layaknya atlet profesional.

    Fenomena tersebut ditandai dengan meningkatnya literasi pelari terhadap teknologi sepatu, terutama penggunaan pelat karbon (carbon plate).

    Pergeseran paradigma ini terekam jelas dalam rangkaian Xtep 5K Fun Run Shoe Trial yang berlangsung di Bandung dan Jakarta. Kegiatan itu memberi kesempatan lebih dari 295 pelari komunitas mencoba beberapa tipe sepatu mulai dari 160X 7.0 Pro, 160X 6.5 Pro, 260X, hingga 360X 2.0. 

    Peserta diajak menjalani simulasi lari 5 kilometer dengan berbagai skenario, termasuk stride cepat, tanjakan, dan turunan ringan.

    Pelari masa kini tidak lagi sekadar melihat warna atau keempukan sepatu di toko. Pelatih lari Ferry Junaedi mengatakan, pelari komunitas saat ini jauh lebih kritis dalam menilai parameter teknis.

    “Mereka tidak lagi menilai sepatu hanya dari rasa empuk di awal. Fit, stabilitas, dan bagaimana sepatu bekerja setelah satu atau dua kilometer itu jauh lebih menentukan,” ujar Ferry.

    Pentingnya pemahaman karakter sepatu ditekankan agar pelari dapat menjaga stride (langkah) tetap natural meski intensitas latihan meningkat. Hal ini krusial untuk menjaga keberlanjutan hobi lari tanpa bayang-bayang cedera.

    Teknologi carbon plate yang dulu eksklusif bagi atlet elite, kini mulai menjadi standar baru di kalangan pelari rekreasional. Coach Tedjo dari gerakan Beyond The Miles menjelaskan bahwa kombinasi foam ringan dan pelat karbon membantu transisi langkah menjadi jauh lebih efisien, bahkan untuk jarak pendek sekalipun.

    Senada dengan hal tersebut, pelari road race Nena Febrina menyoroti pentingnya pemilihan sepatu bagi pelari wanita seiring meningkatnya mileage (jarak tempuh) latihan. “Sepatu yang tepat membantu menjaga ritme tetap stabil saat masuk tempo pace,” ungkapnya.

    Efrilla Maldini Sabila, seorang sprinter asal Bandung, memberikan perspektif teknis mengenai seri terbaru seperti 160X 7.0 Pro. Ia mencatat bahwa dorongan dari pelat karbon sangat krusial, terutama pada kilometer akhir saat stamina mulai terkuras.

    Fenomena ini menegaskan bahwa batas antara pelari rekreasional dan kompetitif kini semakin tipis. Pelari Indonesia tidak lagi hanya mengejar keringat, tetapi juga mengejar sains olahraga (sports science).

    Lari telah bertransformasi dari sekadar olahraga menjadi perjalanan serius menuju performa yang lebih baik. Dengan dukungan teknologi dan edukasi yang tepat, komunitas lari Indonesia tampaknya siap melangkah ke level yang lebih tinggi di kancah internasional.

    Jakarta: Dunia lari rekreasional di Indonesia tengah mengalami transformasi besar. Jika satu dekade lalu ajang fun run hanya dianggap sebagai hobi pengisi akhir pekan dan ajang berswafoto, kini pelari komunitas mulai bergeser ke arah pengejaran performa layaknya atlet profesional.
     
    Fenomena tersebut ditandai dengan meningkatnya literasi pelari terhadap teknologi sepatu, terutama penggunaan pelat karbon (carbon plate).
     
    Pergeseran paradigma ini terekam jelas dalam rangkaian Xtep 5K Fun Run Shoe Trial yang berlangsung di Bandung dan Jakarta. Kegiatan itu memberi kesempatan lebih dari 295 pelari komunitas mencoba beberapa tipe sepatu mulai dari 160X 7.0 Pro, 160X 6.5 Pro, 260X, hingga 360X 2.0. 

    Peserta diajak menjalani simulasi lari 5 kilometer dengan berbagai skenario, termasuk stride cepat, tanjakan, dan turunan ringan.
     
    Pelari masa kini tidak lagi sekadar melihat warna atau keempukan sepatu di toko. Pelatih lari Ferry Junaedi mengatakan, pelari komunitas saat ini jauh lebih kritis dalam menilai parameter teknis.
     
    “Mereka tidak lagi menilai sepatu hanya dari rasa empuk di awal. Fit, stabilitas, dan bagaimana sepatu bekerja setelah satu atau dua kilometer itu jauh lebih menentukan,” ujar Ferry.
     
    Pentingnya pemahaman karakter sepatu ditekankan agar pelari dapat menjaga stride (langkah) tetap natural meski intensitas latihan meningkat. Hal ini krusial untuk menjaga keberlanjutan hobi lari tanpa bayang-bayang cedera.
     
    Teknologi carbon plate yang dulu eksklusif bagi atlet elite, kini mulai menjadi standar baru di kalangan pelari rekreasional. Coach Tedjo dari gerakan Beyond The Miles menjelaskan bahwa kombinasi foam ringan dan pelat karbon membantu transisi langkah menjadi jauh lebih efisien, bahkan untuk jarak pendek sekalipun.
     
    Senada dengan hal tersebut, pelari road race Nena Febrina menyoroti pentingnya pemilihan sepatu bagi pelari wanita seiring meningkatnya mileage (jarak tempuh) latihan. “Sepatu yang tepat membantu menjaga ritme tetap stabil saat masuk tempo pace,” ungkapnya.
     
    Efrilla Maldini Sabila, seorang sprinter asal Bandung, memberikan perspektif teknis mengenai seri terbaru seperti 160X 7.0 Pro. Ia mencatat bahwa dorongan dari pelat karbon sangat krusial, terutama pada kilometer akhir saat stamina mulai terkuras.
     
    Fenomena ini menegaskan bahwa batas antara pelari rekreasional dan kompetitif kini semakin tipis. Pelari Indonesia tidak lagi hanya mengejar keringat, tetapi juga mengejar sains olahraga (sports science).
     
    Lari telah bertransformasi dari sekadar olahraga menjadi perjalanan serius menuju performa yang lebih baik. Dengan dukungan teknologi dan edukasi yang tepat, komunitas lari Indonesia tampaknya siap melangkah ke level yang lebih tinggi di kancah internasional.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)

  • Roblox Down Global, Ribuan Pemain Keluhkan Tak Bisa Login dan Error 9007

    Roblox Down Global, Ribuan Pemain Keluhkan Tak Bisa Login dan Error 9007

    Liputan6.com, Jakarta – Roblox down secara global, yang mana berdampak pada ribuan pemain di seluruh dunia. Gangguan ini menyebabkan pengguna tidak dapat masuk ke akun mereka (login failure), terputus dari permainan secara mendadak, hingga munculnya kode “Error 9007”.

    Keluhan terkait masalah ini mulai membanjiri media sosial pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat siang ini. Para pemain melaporkan kesulitan mengakses game dan situs resmi Roblox.

    Berdasarkan data dari situs pemantau gangguan layanan, Downdetector, tercatat lebih dari 16.000 laporan kendala koneksi dalam waktu singkat.

    Di platform X, sebagaimana dikutip dari Red94, Jumat (19/12/2025), tagar mengenai tumbangnya server Roblox menjadi perbincangan hangat.

    Sebagian besar pengguna melaporkan keluhan serupa, yang mengindikasikan bahwa masalah ini bersifat sistemik dan lintas wilayah, bukan kendala pada perangkat individu.

  • Galon Air Minum “Manula” Masih Dijual? KKI Dorong Konsumen Berani Tolak

    Galon Air Minum “Manula” Masih Dijual? KKI Dorong Konsumen Berani Tolak

    Jakarta (beritajatim.com) – Peredaran galon air minum dalam kemasan yang sudah berusia tua atau diistilahkan sebagai “galon manula” masih marak ditemukan di pasaran. Menyikapi kondisi ini, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI mendorong masyarakat untuk tidak ragu menolak produk tersebut karena berpotensi membahayakan kesehatan.

    Istilah “galon manula” merujuk pada kemasan galon guna ulang yang telah beredar bertahun-tahun, tampak kusam, buram, bahkan penyok, namun masih terus diisi ulang dan dijual. Ketua KKI, David Tobing, menegaskan bahwa konsumen memiliki hak penuh untuk memilih produk yang layak dan menolak yang kondisinya buruk.

    “Kepada konsumen, kami menyerukan konsumen itu mempunyai hak untuk memilih,” tegas David.

    David menyoroti ketidakadilan yang terjadi dalam transaksi jual-beli air minum kemasan saat ini. Konsumen kerap dipaksa menerima kondisi galon apa adanya, padahal biaya yang dikeluarkan untuk galon baru maupun galon lama adalah sama.

    “Karena harganya sama. Galon baru, galon tua, itu harganya sama. Jadi konsumen berhak menolak, minta yang baru. Itu yang paling penting,” ujarnya.

    Bukan sekadar masalah tampilan fisik, galon yang kusam mengindikasikan degradasi kualitas plastik polikarbonat. Penurunan kualitas ini dikhawatirkan memicu pelepasan zat kimia berbahaya yang dapat mencemari air minum di dalamnya.

    “Karena lebih buram, lebih kusam warna galon itu lebih berpotensi bahaya atau menimbulkan penyakit,” jelas David.

    Fakta di lapangan menunjukkan, KKI masih menemukan galon dengan kode produksi tahun 2012 hingga 2016 beredar di wilayah Jabodetabek. Temuan ini menjadi alarm bagi konsumen untuk lebih teliti sebelum membeli. David menyarankan konsumen agar selalu memeriksa tahun pembuatan yang tertera pada badan galon.

    “Yang kedua ceklah kode produksinya,” tambahnya.

    Untuk melindungi hak masyarakat, BPKN RI telah membuka layanan pengaduan khusus. Anggota BPKN, Fitrah Bukhari, menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti laporan warga yang dipaksa menerima galon tidak layak oleh penjual atau distributor.

    “Kalau misalnya nanti dikasih galon sama penjualnya galon yang ‘manula’ begitu, bisa mengajukan juga ke BPKN di call center 08153 153 153,” kata Fitrah.

    Layanan ini juga berlaku apabila konsumen mengalami penolakan saat meminta penukaran galon ke kondisi yang lebih baik.

    “Jika ada penolakan-penolakan seperti tadi itu bisa mengadukan juga ke BPKN di kanal resminya,” pungkas Fitrah.

    Senada dengan BPKN, KKI juga membuka kanal pengaduan melalui situs web resmi mereka untuk mengumpulkan data penyebaran galon tak layak edar dari berbagai kota di Indonesia. [beq]

  • Kim Seon Ho Jadi Interpreter dalam Serial “Can This Love Be Translated?”

    Kim Seon Ho Jadi Interpreter dalam Serial “Can This Love Be Translated?”

    JAKARTA – Netflix merilis teaser perdana untuk serial romansa teranyar mereka, Can This Love Be Translated? Diperankan Kim Seon Ho dan Go Youn Jung, serial ini merupakan salah satu judul yang paling dinantikan.

    Teaser perdananya memperlihatkan interaksi antara Joo Ho Jin dan Cha Mu Hee. Joo Ho Jin (Kim Seon Ho) adalah seorang interpreter yang ditugaskan menerjemahkan perbincangan Cha Mu Hee (Go Youn Jung).

    Teaser singkat ini menampilkan interaksi keduanya yang berjarak. Joo Ho Jin mengikuti perjalanan Cha Mu Hee syuting di sejumlah tempat.

    Pada satu waktu, Cha Mu Hee beradu peran dengan Hiro (Fukushi Sota). Hiro membuat pernyataan cinta kepada Cha Mu Hee dalam bahasa Jepang sehingga Mu Hee menantikan interpretasi Ho Jin.

    Joo Ho Jin justru mengatakan, “Aku tidak mengerti apa yang orang ini katakan.” sekaligus terkejut dengan pernyataan cinta Hiro keada Mu Hee.

    Di samping itu, interaksi Cha Mu Hee dan Joo Ho Jin juga diwarnai dengan perjalanan di Italia, Kanada, dan Jepang. Melihat aurora sampai berbagai bangunan masa lampau mendekatkan keduanya.

    Pada saat yang bersamaan, Netflix merilis poster yang menampilkan Kim Seon Ho menatap Go Youn Jung.

    Tagline serial ini berbunyi, “Bahasa paling sulit, dirimu.” yang menampilkan hubungan antara mereka tidak hanya bahasa.

    Serial Can This Love Be Translated? akan rilis di Netflix pada 16 Januari.

  • Banyak Orang Salah Timing, Ini Momen yang Diam-diam Pas buat Investasi!

    Banyak Orang Salah Timing, Ini Momen yang Diam-diam Pas buat Investasi!

    Jakarta

    Akhir tahun bisa jadi momen krusial untuk mengevaluasi kondisi keuangan sekaligus mulai strategi baru untuk mencapai target ke depan. Mulai berinvestasi bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dilakukan.

    Belum lagi pada akhir 2025 ini, sejumlah instrumen investasi diperkirakan stagnan alias tak mengalami perubahan yang signifikan. Sehingga menjadi waktu yang cocok untuk melakukan pembelian.

    Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan salah satu instrumen investasi atau aset yang paling memungkinkan untuk stagnan alias tak mengalami perubahan akhir tahun ini adalah emas dan saham.

    Menurutnya pada periode ini, transaksi jual-beli emas dan saham akan terhenti untuk sementara waktu. Kondisi ini membuat nilai kedua aset tersebut cenderung tak mengalami perubahan.

    “Bukan Indonesia saja, hampir semua negara ya. Pada saat memasuki Natal dan Tahun Baru, mereka tidak melakukan transaksi, ya mereka gunakan waktu libur,” kata Ibrahim kepada detikcom, Jumat (19/12/2025).

    Ia berpendapat selama periode akhir tahun ini, banyak investor terutama perusahaan atau lembaga keuangan besar cenderung untuk wait and see alias menahan jual-beli aset. Baru setelah itu di awal tahun para investor mulai aktif pada Januari 2026.

    “Memang mendekati di tanggal 25 sampai tanggal 30, ya sampai akhir tahun. Itu biasa wait and see. Misalnya saya melihat harga emas dunia pun juga gitu-gitu saja,” jelas Ibrahim.

    “Harga tertinggi itu cuma hanya di US$ 4.381 per troy ounce, itu pun di bulan Oktober. Untuk mencapai level di atas US$ 4.381, anggaplah di US$ 4.400 sangat sulit sekali karena minggu depan itu nanti sudah flat. Jadi masa ini sudah flat,” terangnya lagi.

    Namun berbeda dengan emas, perubahan nilai saham pada 2026 tidak bisa dikatakan pasti akan mengalami kenaikan. Sebab hal ini akan sangat bergantung pada saham perusahaan yang dimiliki.

    Artinya ada kemungkinan kinerja saham yang dimiliki tahun depan tak sebaik tahun ini dan dalam kondisi terburuk berpotensi mengalami penurunan. Pada akhirnya untuk memilih instrumen yang satu ini diperlukan perhitungan matang sekaligus kesiapan akan profil risikonya.

    Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong juga menilai nilai dari logam mulia dan saham cenderung stagnan akhir tahun ini. Sebab baik emas maupun saham, menurutnya kinerja kedua instrumen investasi ini sudah mencapai batasnya.

    Sama seperti Ibrahim, terkait instrumen investasi saham ini Lukman juga menilai ada profil risiko yang harus ditanggung oleh investor. Pada akhirnya keuntungan atau kerugian dari instrumen investasi yang satu ini akan sangat bergantung pada kinerja perusahaan, dan kondisi eksternal lainnya.

    “Nggak ada sesuatu yang pasti. Kalau nggak, tiap tahun ada sekali Desember, kalau itu memang sesuatu yang pasti, ya semua orang nunggu Desember saja untuk investasi daripada susah-susah, capek-capek,” terang Lukman.

    “Saham itu intinya kan orang menghitung dari valuasi gitu kan, pertama. Kedua juga sangat tergantung sama geopolitik, dan keadaan belakangnya geopolitik bukannya normal, mendingin, malah memanas gitu. Jadi resikonya sangat besar ya,” tegasnya.

    (igo/fdl)

  • Sebuah Perjalanan jadi UMKM Digital

    Sebuah Perjalanan jadi UMKM Digital

    Liputan6.com, Jakarta – Ketika banyak orang beranggapan membangun usaha harus menunggu waktu yang tepat, modal besar, atau latar belakang tertentu, Virda justru membuktikan sebaliknya. Pada usia 23 tahun, sambil bekerja penuh waktu sebagai staf keuangan di Yayasan Darul Hikmah Jepara, ia mampu meneruskan toko kelontong keluarga sekaligus membangunnya menjadi usaha yang lebih modern dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

    Perjalanannya menunjukkan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pengusaha: tanpa memandang umur, pendidikan, maupun kesibukan sehari-hari.

    Virda tumbuh dalam kultur disiplin Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, yang membentuk ketangguhan mental dan manajemen waktu yang kini menjadi kekuatan utamanya.

    Setelah lulus dari UIN Walisongo Semarang, ia memilih tetap dekat dengan keluarga. Setiap selesai bekerja pukul 1 siang, ia langsung mengelola toko kelontong milik orang tuanya, keputusan yang bagi sebagian orang mungkin terlihat sederhana, namun bagi Virda, inilah langkah pertama membangun masa depan yang ia rancang sendiri.

    Baginya, menjadi pengusaha bukan karena punya banyak waktu luang, tetapi tentang keberanian mencoba hal baru dan kepercayaan diri bahwa setiap langkah kecil adalah peluang yang menjanjikan.

    Keyakinan itulah yang membawanya bergabung sebagai Mitra Bukalapak, yang membuka pintu bagi toko keluarganya untuk naik kelas: dapat menyediakan layanan pembayaran tagihan, menjual produk digital, hingga melayani transaksi keuangan yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan bisa dilakukan di warung tradisional.

    Kini, toko kecil itu berubah menjadi pusat layanan masyarakat. Warga datang bukan hanya untuk membeli kebutuhan pokok, tetapi juga untuk mengurus berbagai layanan digital yang memudahkan kehidupan mereka.

    “Sebagai perempuan, saya ingin tetap mandiri dan membantu keluarga. Usaha ini bukan hanya tentang cuan, tapi tentang memberi manfaat,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat, (19/12/2025).

     

     

  • Kantor Purbaya Digeruduk Rombongan Pengusaha, Ada Apa?

    Kantor Purbaya Digeruduk Rombongan Pengusaha, Ada Apa?

    Jakarta

    Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendatangi kantor Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Kedatangannya untuk mengadukan hambatan bisnis yang dialami di sektor furniture dan elektronik.

    Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengatakan surplus perdagangan furniture Indonesia semakin mengecil karena ada impor yang masuk ke domestik. Oleh karena itu, dibahas mengenai deregulasi atau insentif yang bisa diberikan.

    “Industri ini (furniture) tumbuh cukup sehat, akan tetapi surplus perdagangannya mengecil. Kenapa? Karena juga ada impor yang masuk ke dalam domestik. Nah jadi di sini kita tadi mendiskusikan kira-kira deregulasi atau insentif apa yang bisa dilakukan,” kata Anin saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025).

    Selain itu, adanya tekanan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) sebesar 32%. Sebagaimana diketahui, pasar AS menyerap sekitar 54% dari total ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, mengharapkan pemberian insentif dari pemerintah berupa bunga pinjaman dan pendanaan yang lebih murah.

    “Kami dari industri mebel dan kerajinan mengharap dukungan dari pemerintah. Salah satu yang paling signifikan adalah penurunan bunga atau fasilitas khusus, di mana akses terhadap modal murahnya dapat,” ucap Sobur.

    Guna menghindari dampak tarif AS, pengusaha furniture secara aktif melakukan diversifikasi pasar ke wilayah lain seperti Uni Eropa dan Kanada.

    “Diversifikasi pasar kan memang harus dilakukan, baik itu tradisional maupun non tradisional. Dengan adanya perjanjian-perjanjian dagang, ini benar-benar bisa diutilisasi,” tutur Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan dan Pembangunan Berkelanjutan Shinta Kamdani.

    Pada sektor elektronik, Shinta mengatakan pasar ekspornya lebih terbatas ketimbang furniture. Beberapa pengusaha sudah masuk ke semikonduktor, namun kendala yang muncul adalah sumber daya manusia (SDM).

    “Itu tadi juga dibicarakan mengenai kemungkinan kerja sama, membawa teknologi juga, bagaimana pelatihannya kalau investasinya mau masuk, kita mau kembangkan, kan kita perlu tenaga kerjanya. Jadi itu juga menjadi perhatian dan insentif-insentif apa yang bisa diberikan untuk pengembangan teknologi ini,” imbuhnya.

    (aid/fdl)

  • Kalau Warga Ingin Manfaatkan Kayu Gelondongan Bekas Banjir, Koordinasi ke Pemerintah

    Kalau Warga Ingin Manfaatkan Kayu Gelondongan Bekas Banjir, Koordinasi ke Pemerintah

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah mengizinkan masyarakat memanfaatkan kayu gelondongan bekas banjir Sumatera. Namun, warga yang ingin memanfaatkan kayu-kayu itu harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

    Pernyataan itu disampaikan Mensesneg Prasetyo Hadi, dalam konferensi pers pemulihan situasi pasca-bencana di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

    “Jadi, kalau masyarakat ingin memanfaatkan, tentunya dikoordinasikan dengan pemerintahan terkait di setiap jenjangnya,” ujarnya.

    Belakangan beredar di media sosial, warga yang memanfaatkan kayu gelondongan bekas banjir. Warga terlihat menggergaji kayu.

    Pemerintah telah menyiapkan payung regulasi terkait pemanfaatan kayu gelondongan terbawa banjir Sumatera untuk mendukung percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di tiga provinsi terdampak.

    “Beberapa hari setelah kejadian bencana di tiga provinsi, Kementerian Kehutanan telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh pemerintah provinsi maupun pemkab/pemkot berkenaaan dengan pemanfaatan kayu-kayu,” katanya.

    Mensesneg menegaskan, aturan tersebut disusun untuk memastikan pemanfaatan sumber daya alam berjalan tertib, terkoordinasi, dan sesuai ketentuan.

    Surat edaran itu mengatur mekanisme pemanfaatan kayu yang dapat digunakan untuk kepentingan rehabilitasi, termasuk pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi masyarakat terdampak.

    Menurut dia, regulasi tersebut telah disosialisasikan kepada pemerintah daerah di semua tingkatan agar pelaksanaannya berjalan selaras di lapangan.