provinsi: DKI Jakarta

  • KPK Tangkap Bupati Ade Kuswara Kunang Saat OTT di Bekasi

    KPK Tangkap Bupati Ade Kuswara Kunang Saat OTT di Bekasi

    KPK Tangkap Bupati Ade Kuswara Kunang Saat OTT di Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dalam rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (18/12/2025).
    “Benar, salah satunya (
    Bupati Bekasi

    Ade Kuswara Kunang
    ),” kata Juru Bicara
    KPK
    Budi Prasetyo saat dihubungi wartawan, Jumat (19/12/2025) dini hari.
    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan sedang melakukan operasi senyap di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/12/2025) malam.
    “Benar, sedang ada kegiatan penyelidikan tertutup di lapangan. Masih berprogres,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Kamis.
    Budi mengatakan, penyidik mengamankan 10 orang dalam operasi senyap tersebut.
    Meski demikian, dia belum mengungkapkan identitas sepuluh orang tersebut dan konstruksi perkaranya.
    “Sampai dengan saat ini, tim sudah mengamankan sekitar sepuluh orang,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Kejagung Terbitkan Sprindik Duluan, KPK Serahkan Jaksa yang Terjaring OTT
                        Nasional

    2 Kejagung Terbitkan Sprindik Duluan, KPK Serahkan Jaksa yang Terjaring OTT Nasional

    Kejagung Terbitkan Sprindik Duluan, KPK Serahkan Jaksa yang Terjaring OTT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – KPK menyerahkan jaksa yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Banten ke Kejaksaan Agung (Kejagung) karena Kejagung sudah lebih dulu menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) kasus ini.
    “Ternyata di sana (
    Kejagung
    ) sudah memang terhadap orang-orang tersebut sudah jadi tersangka, dan sudah terbit surat perintah penyidikannya. Untuk kelanjutannya penyidikannya, tentu nanti dilanjutkan di Kejaksaan Agung,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi
    KPK
    , Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2025) dini hari.
    Kata Asep, sprindik telah diterbitkan Kejagung pada Rabu (17/12/2025) lalu.
    “Bahwa terkait dengan koordinasi kemudian juga dalam rangka kolaborasi penanganan tindak pidana korupsi antara KPK dengan Kejagung, kami telah melakukan penyerahan, penyerahan orang dan juga barang bukti yang kami tangkap, dalam konteks tertangkap tangan,” kata Asep.
    Dalam kesempatan yang sama, Plt Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (Sesjamintel), Sarjono Turin, berkomitmen akan menuntaskan perkara ini.
    Dia mengatakan, Kejagung akan mendalami temuan KPK dalam operasi senyap tersebut.
    “Sehingga dari kerja sama ini penyerahan terhadap dua terduga ini besok kita akan tindaklanjuti di Kejaksaan Agung,” kata Sarjono.

    Sembilan orang yang terjaring
    OTT KPK di Banten
    dan Jakarta pada Rabu (17/12/2025) malam terdiri dari 1 orang aparat penegak hukum yakni jaksa, 2 orang penasihat hukum, dan 6 orang lainnya dari pihak swasta.
    KPK juga mengamankan uang tunai Rp 900 juta dalam OTT ini. Belum ada detail keterangan mengenai kasus yang ditangani KPK dan Kejagung ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak, Sebaiknya Dihindari!

    4 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak, Sebaiknya Dihindari!

    Jakarta

    Tanpa disadari, ada kebiasaan sehari-hari yang mungkin dianggap sepele justru bisa berdampak serius pada kesehatan otak. Empat di antaranya memilki pengaruh yang paling besar.

    “Kabar baiknya adalah kebiasaan-kebiasaan ini adalah yang paling mudah diubah,” kata direktur unit penelitian genetika dan penuaan serta wakil direktur Pusat Kesehatan Otak McCance di Rumah Sakit Umum Massachusettes yang berafiliasi dengan Harvard, Rudolph Tanzi.

    Lantas, apa saja kebiasaan-kebiasaan yang bisa merusak otak tersebut?

    Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak

    Terlalu banyak duduk, kurang bersosialisasi, kurang tidur, dan stres kronis memiliki peran besar pada kesehatan otak yang buruk. Sebaiknya hindari kebiasaan ini untuk menjaga otak tetap sehat.

    1. Terlalu Banyak Duduk

    Dikutip dari laman Harvard Health, rata-rata orang dewasa duduk selama enam setengah jam per hari. Waktu duduk ini berdampak buruk pada kesehatan otak.

    Dalam sebuah studi tahun 2018 di PLOS One, terlalu banyak duduk dikaitkan dengan perubahan pada bagian otak yang penting untuk memori. Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk melihat lobus temporal medial atau medial temporal lobe (MTL), wilayah otak yang membentuk ingatan baru pada orang berusia 45-75 tahun.

    Mereka membandingkan hasil pemindaian rata-rata jumlah jam per hari dari orang-orang tersebut duduk. Peserta yang duduk paling lama memiliki wilayah MTL yang tipis. Menurut para peneliti, penipisan MTL dapat menjadi prekursor penurunan kognitif dan demensia.

    Untuk itu, Tanzi menyarankan untuk melakukan gerakan setelah duduk selama 15 menit. Gerakan bisa dengan berjalan-jalan di sekitar rumah, beberapa squat atau lunge, atau jalan cepat.

    “Atur pengatur waktu di ponsel Anda sebagai pengingat, katanya.

    2. Kurang Bersosialisasi

    Perlu diketahui bahwa kesepian dikaitkan dengan depresi dan risiko Alzheimer yang lebih tinggi. Sebuah studi di Journal of Gerontology: Series B menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan materi abu-abu otak, yaitu lapisan terluar yang memproses informasi.

    Tak perlu berinteraksi dengan banyak orang untuk mendapat manfaat ini. Jadikan paling tidak dua atau tiga orang sebagai lingkaran sosial.

    “Temukan dua atau tiga orang yang pada dasarnya dapat Anda ajak berbagi apa pun,” katanya.

    “Anda menginginkan interaksi yang bermakna dan merangsang pikiran, jadi pilihlah orang-orang yang Anda sayangi dan yang menyayangi Anda,” kata Tanzi.

    3. Kurang Tidur

    Menurut CDC, sebanyak seperempat orang dewasa tidak mendapatkan lebih banyak tidur yang direkomendasikan, yaitu 7-8 jam.Penelitian dalam jurnal Sleep pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kemampuan kognitif, seperti memori, penalaran, dan pemecahan masalah menurun saat seseorang tidur kurang dari tujuh jam.

    “Pastikan Anda tidur satu jam lebih awal dari biasanya, Ini akan membantu mengurangi begadang dan memberi otak dan tubuh Anda waktu ekstra untuk mendapatkan tidur yang cukup.” kata Tanzi.

    Saat terbangun, beri otak waktu untuk rileks. Coba lakukan aktivitas seperti membaca dan hindari menonton TV atau laptop.

    “Meskipun Anda terjaga untuk sementara waktu, Anda masih memiliki waktu ekstra satu jam untuk menggantinya,” ungkapnya.

    4. Stres Kronis

    Stres yang berkepanjangan bisa membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, area yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran. Bersikaplah fleksibel dalam bereaksi.

    Ketika merasa akan marah, tarik napas dalam-dalam dan ingatkan diri bahwa kamu tidak selalu tahu apa yang terbaik. Terima bahwa cara atau sudut pandang lain sama baiknya. Tenangkan diri dengan mengulangi mantra, “Saya baik-baik saja, saat ini.”

    “Mengendalikan ego Anda dapat mencegah stres sebelum menjadi tidak terkendali,” kata Tanzi.

    (elk/suc)

  • Legislator Gerindra Minta Penyaluran KIP-PIP Diprioritaskan Bagi Pelajar Korban Bencana Sumatera

    Legislator Gerindra Minta Penyaluran KIP-PIP Diprioritaskan Bagi Pelajar Korban Bencana Sumatera

    JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Gerindra, M. Husni meminta agar bantuan pendidikan, khususnya perluasan penyaluran Kartu Indonesia Pintar – Program Indonesia Pintar (KIP-PIP) diprioritaskan bagi pelajar dan mahasiswa korban bencana di Sumatera.

    Sebab menurutnya, banyak pelajar dan mahasiswa yang terdampak akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    Usulan itu disampaikan Husni usai meninjau langsung warga terdampak bencana alam di Aceh dan Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

    “Dampak bencana tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga menghantam kondisi ekonomi keluarga, termasuk keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka,” ujar Husni dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Desember.

    Husni mengungkapkan, saat ini banyak siswa dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah, namun kesulitan membiayai pendidikan karena orang tua dan keluarganya ikut terdampak.

    Karenanya, ia mendorong agar pelajar dan mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai penerima KIP-PIP benar-benar dapat memanfaatkan program tersebut sebagai penopang utama pembiayaan pendidikan di tengah situasi darurat.

    “Kita ketahui, Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama ada yang namanya KIP-PIP yang tujuannya adalah memberikan beasiswa untuk anak-anak miskin,” ungkap Husni.

    Menurut legislator dari Dapil Sumatera Utara I itu, pemerintah perlu memberi kemudahan akses dan prioritas khusus bagi daerah yang tertimpa bencana. Ia pun menegaskan pentingnya keberpihakan negara agar bencana tidak berujung pada meningkatnya angka putus sekolah.

    Selain itu, Husni juga meminta seluruh kementerian terkait membuka ruang seluas-luasnya untuk bantuan pendidikan, termasuk beasiswa bagi keluarga kurang mampu di wilayah terdampak.

    “Jadi saya izin Bapak Menteri Agama, izin Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Kemendikbud dan lain sebagainya. Ayo mari kita bantu anak-anak kita jangan sampai putus sekolah. Berikan semua. KIP-PIP, beasiswa pendidikan kepada mereka semua,” katanya.

    Selain pembiayaan, Husni menilai, perbaikan infrastruktur pendidikan juga harus dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari bangunan yang rusak berat hingga yang mengalami kerusakan ringan. Ia menekankan, pemulihan sarana pendidikan menjadi kunci agar proses belajar mengajar bisa segera berjalan normal.

    Dengan demikian, sambung Husni, anak-anak di daerah terdampak tidak semakin tertinggal akibat musibah yang menimpa wilayah mereka.

    “Karena ini semua kita tujukan, kita utamakan khusus untuk daerah-daerah bencana. Karena mereka juga tidak ingin daerahnya tertimpa dari musibah ini,” pungkasnya.

  • 2 WNI Terinfeksi Kusta di Rumania, Komisi IX DPR Minta KP2MI Perketat Pemeriksaan Kesehatan PMI

    2 WNI Terinfeksi Kusta di Rumania, Komisi IX DPR Minta KP2MI Perketat Pemeriksaan Kesehatan PMI

    JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini, meminta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk memperketat pemeriksaan kesehatan pekerja migran Indonesia (PMI), menyusul ditemukannya dua warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi kusta di Rumania.

    Yahya mengingatkan agar setiap PMI yang akan diberangkatkan ke luar negeri harus dipastikan sehat.

    “Saya minta kepada Kementerian P2MI untuk memperketat pemeriksaan kesehatan terhadap PMI yang akan dikirim ke luar negeri,” ujar Yahya Zaini kepada wartawan, Kamis, 18 Desember.

    “Harus dipastikan setiap PMI yang dikirim ke luar negeri tidak mengidap penyakit, apalagi penyakit menular,” sambungnya.

    Yahya menegaskan, standar pemeriksaan kesehatan PMI perlu dilakukan secara lebih komprehensif dan melibatkan dokter spesialis. Ia juga meminta KP2MI untuk meningkatkan kewaspadaan terkait pemeriksaan kesehatan calon pekerja migran.

    “Standar pemeriksaan harus dilakukan secara presisi. Tidak cukup hanya dokter umum saja yang memeriksa tapi juga diperlukan dokter spesialis. Tentu dengan resiko biaya pemeriksaannya akan membengkak,” tegas Yahya.

    “Saya minta Kementerian P2MI mempunyai SOP yang tinggi untuk pemeriksaan kesehatan ini. Jangan sampai terjadi kasus-kasus serupa terjadi di negara lain,” imbuhnya.

    Legislator Golkar dari Dapil Jawa Timur itu pun mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk segera berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Rumania, termasuk memantau kondisi dua WNI yang terinfeksi penyakit tersebut.

    “Saya minta Kemenkes melakukan kordinasi dengan Kemenkes Rumania untuk memastikan kasus tersebut. Di rumah sakit mana keduanya dirawat,” kata Yahya.

    Sebagai informasi, Rumania mengungkap temuan kasus kusta atau dikenal sebagai penyakit Hansen terkonfirmasi pada Pekerja Migran Indonesia (PMI). Penyakit yang muncul terakhir kali di Rumania pada 44 tahun lalu itu diidap dua terapis pijat asal Indonesia.

    Dilansir Independent pada Selasa, 16 Desember, kedua WNI itu bekerja di sebuah spa di kota Cluj, barat laut Rumania. Keduanya warga negara Indonesia berusia 21 dan 25 tahun. Saat ini mereka sedang menjalani perawatan, sementara ada dua orang lain yang masih menjalani pemeriksaan medis.

    Meski begitu, belum ada informasi resmi soal asal negara dua orang yang masih menjalani pemeriksaan tersebut. Pihak berwenang telah menutup spa tersebut sambil menunggu penyelidikan.

  • KPK OTT di Kalimantan Selatan, 6 Orang Diamankan

    KPK OTT di Kalimantan Selatan, 6 Orang Diamankan

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ketiga kalinya melaksanakan operasi tangkap tangan dalam 24 jam. Kali ini tim KPK melaksanakan OTT di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan sampai saat ini tim masih berada di lapangan.

    “Benar, Tim hari ini juga melakukan kegiatan di wilayah Kalsel. Sampai saat ini enam orang sudah diamankan.Tim masih di lapangan,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025) malam.

    Sebelumnya, dalam jangka waktu dekat semenjak berita ini ditulis. KPK melakukan operasi senyap di Bekasi. Budi mengatakan dalam tangkap ini, tim lembaga antirasuah mengamankan 10 orang

    Pada hari Rabu (17/12/2025) malam, KPK juga melakukan tertangkap tangan di Banten. Budi menyampaikan pada kegiatan ini 9 orang diamankan.

    Budi menyebut bahwa pihak yang diamankan merupakan aparat penegak hukum, dua penasehat hukum, dan enam lainnya pihak swasta. Tim KPK juga menyita uang dalam operasi senyap ini.

    “Selain mengamankan sembilan orang tersebut, tim juga mengamankan barang bukti, sejumlah uang dalam bentuk tunai, sekitar Rp900 juta,” ujar Budi.

    Hanya saja dari ketiga perkara tersebut KPK belum menjelaskan secara detail konstruksi perkara dan identitas para pihak yang diamankan. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status para pihak.

  • KPK Limpahkan Perkara terkait OTT Jaksa di Banten ke Kejagung

    KPK Limpahkan Perkara terkait OTT Jaksa di Banten ke Kejagung

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan perkara terkait kegiatan tertangkap tangan di Banten yang menyeret jaksa ke Kejaksaan Agung.

    Hal itu disampaikan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, Jumat (19/12/2025) dini hari di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Asep menjelaskan bahwa telah melakukan koordinasi dengan Kejagung.

    “Kami telah melakukan penyerahan, penyerahan orang yang dan juga barang bukti yang kami tangkap, dalam konteks tertangkap tangan. Kemudian kami komunikasikan dengan kolega kami di Kejaksaan Agung,” kata Asep.

    Pada kesempatan yang sama, Sesjam Intel Kejagung, Sarjono Turin, membenarkan pelimpahan tersebut sehingga perkara yang melibatkan jaksa dalam kasus ini akan segera diperiksa tim Kejagung pada Jumat (19/12/2025).

    “Terhadap informasi dugaan tersebut, sehingga dari kerja sama ini penyerahan terhadap dua terduga ini besok kita akan tindaklanjuti di kejaksaan agung, di gedung bundar,” ujarnya.

    Sarjono masih enggan menjelaskan secara detail konstruksi perkara yang melibatkan dua jaksa. Hanya saja, dia menyampaikan kepada wartawan bahwa salah satunya adalah jaksa di Kejaksaan Tinggi Banten.

    “Salah satunya, kita sendiri juga sudah menetapkan tersangka,” ucapnya.

    Selain itu, dirinya tidak mengetahui bahwa KPK melakukan OTT dan pihaknya telah menerbitkan surat perintah penyidikan.

    “Kita sebenarnya tidak tahu ada OTT dari KPK. Tapi kami sudah lebih awal menerbitkan pada tanggal 17 Desember 2025,” tambahnya..

    Nantinya, lanjut Sarjono, perkara akan disampaikan setelah dilakukan pemeriksaan. Dalam kegiatan tertangkap tangan pada Rabu (17/12/2025), KPK telah mengamankan 9 orang dan menyita Rp900 juta.

    “Tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk tunai, sekitar Rp900 juta,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kepada jurnalis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025)..

  • Ada Tonjolan di Perut Anak? Ini yang Perlu Orang Tua Ketahui tentang Hernia

    Ada Tonjolan di Perut Anak? Ini yang Perlu Orang Tua Ketahui tentang Hernia

    JAKARTA – Hernia pada anak merupakan salah satu kondisi medis yang cukup sering ditemui dan sering menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Kondisi ini biasanya terlihat sebagai tonjolan pada perut atau pusar anak, terutama saat mereka menangis, batuk, atau mengejan.

    Banyak orang tua panik saat menemukan tonjolan ini dan khawatir akan risiko komplikasi. Namun tidak semua hernia membutuhkan tindakan medis segera. Hal ini tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

    “Kalau yang sudah terbuka, memang sangat urgent untuk segera ditangani. Tapi ada juga yang masih tertutup. Kalau masih tertutup, biasanya komplikasi yang mengkhawatirkan jarang terjadi,” jelas dr. Karmile, Sp. B.A, Dokter Spesialis Bedah Anak RS Pondok Indah saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta pada Kamis, 18 Desember 2025.

    Secara istilah, kata hernia berasal dari bahasa Yunani Hernios yang berarti pucuk atau cabang pohon. Secara medis, hernia adalah penonjolan sebagian atau seluruh organ/jaringan melalui dinding rongga akibat kelemahan dinding atau kegagalan proses penutupan.

    Pada anak, hernia umumnya bersifat bawaan lahir karena adanya celah kecil di dinding perut yang belum menutup sempurna. Contohnya hernia inguinal terjadi akibat kegagalan penutupan processus vaginalis. Lalu hernia umbilikal terjadikarena kegagalan penutupan dinding perut di area pusar.

    Hernia pada anak biasanya terlihat saat anak menangis, batuk, atau mengejan, dan dapat kembali mengempis saat anak tenang.

    “Kalau hernia di pusar, selama tidak ada tanda komplikasi, biasanya tidak berbahaya,” jelas dr. Karmile.

    Beberapa hernia dapat menutup dengan sendirinya tanpa tindakan medis segera.

    Banyak orang tua khawatir bahwa menangis terlalu kencang atau lama bisa menyebabkan hernia.

    “Bukan karena menangis anak menjadi hernia. Tapi karena menangis, tonjolan hernia jadi terlihat. Lubang di dinding perut sudah ada sejak lahir,” tegas Dr. Karmile

    Selain itu, faktor genetik juga berperan dalam hal ini.

    “Kalau orang tuanya pernah mengalami hernia, anaknya juga cenderung berisiko. Tapi ini tidak 100 persen,” ucap Dr. Karmile.

    Komplikasi utama hernia adalah terjepitnya organ di dalam tonjolan yang dapat mengganggu aliran darah dan fungsi organ. Namun untuk hernia di pusar, kejadian terjepit sangat jarang.

    “Yang penting, orang tua sadar tanda-tanda hernia terjepit, seperti anak rewel, muntah, benjolan merah, atau benjolan yang tidak bisa masuk kembali,” jelas dr. Karmile.

    Saat ini, laparoskopi menjadi metode pilihan karena sifatnya minimal invasif. Prosedur ini memungkinkan dokter melihat struktur internal dengan jelas dan menutup celah hernia melalui sayatan kecil.

    “Dengan laparoskopi, kita tidak memotong atau menggunakan gunting di dalam. Hanya memasukkan jarum untuk mengikat. Berbeda dengan operasi terbuka,” jelas dr. Karmile.

    Keunggulan laparoskopi meliputi:

    – Visualisasi organ lebih jelas, meminimalkan risiko cedera.

    – Luka operasi lebih kecil, mengurangi trauma jaringan.

    – Pemulihan lebih cepat dibanding operasi terbuka.

    Terkait risiko cedera saluran sperma, dr. Karmile menambahkan, “Kasus cedera saluran sperma selama ini hanya dilaporkan pada operasi terbuka, belum pernah pada laparoskopi. Jika terjadi, perbaikan bisa segera dilakukan, meski evaluasi jangka panjang tetap diperlukan.”

  • Presiden Prabowo bertemu Ratu Maxima di Istana Merdeka, perkuat kerja sama dengan PBB

    Presiden Prabowo bertemu Ratu Maxima di Istana Merdeka, perkuat kerja sama dengan PBB

    Kamis, 27 November 2025 13:41 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) sekaligus Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/11/2025). Kunjungan tersebut sebagai bagian dari diplomasi ekonomi dan penguatan kerja sama dengan PBB. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

    Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) berjalan bersama Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) sekaligus Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda (kedua kiri) saat tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/11/2025). Kunjungan tersebut sebagai bagian dari diplomasi ekonomi dan penguatan kerja sama dengan PBB. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPK Serahkan 2 Orang Terjaring OTT di Banten ke Kejagung

    KPK Serahkan 2 Orang Terjaring OTT di Banten ke Kejagung

    Jakarta

    KPK menyerahkan 2 orang pihak yang terjaring OTT di Banten ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Penyidikan perkara tersebut dilanjutkan Kejagung.

    “Kami telah melakukan penyerahan, penyerahan orang yang dan juga barang bukti yang kami tangkap, dalam konteks tertangkap tangan,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2025).

    Asep menjelaskan pihak yang diserahkan usai terjaring OTT juga telah jadi tersangka di Kejagung. Untuk itu pengusutan perkaranya dilanjutkan Kejagung.

    “Ternyata di sana sudah memang terhadap orang-orang tersebut sudah jadi tersangka, dan sudah terbit surat perintah penyidikannya, untuk kelanjutannya penyidikannya tentu nanti dilanjutkan di Kejaksaan Agung,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Sesjamintel Kejagung Sarjono Turin menyebut telah menerima dua orang yang terjaring OTT itu. Proses lebih lanjut akan disampaikan lebih lanjut di Kejagung.

    “Kami atas kerjasama dan sinergitias, menerima 2 terduga, yang melakukan dugaan tindak pidana, namun demikian kami masih perlu poses pendalaman,” ucap Sarjono.

    Namun belum diungkap siapa saja 2 orang yang diserahkan KPK itu ke Kejagung. Sarjono hanya menyebut salah satunya adalah jaksa di Kejati Banten.

    “Salah satunya (jaksa Kejati Banten), kita sendiri juga sudah menetapkan tersangka. Ada tiga, kalau tidak salah, dua,” ucapnya.

    Sarjono menegaskan Kejagung juga telah menerbitkan Sprindik terkait kasus. Dirinya menjamin proses pengusutan di Kejagung akan menangani perkara dengan objektif.

    “Kita sebenarnya tidak tahu ada OTT KPK. Tapi kita sudah lebih awal menerbitkan (sprindik) pada tanggal 17 Desember 2025,” ujarnya.

    Sebelumnya, KPK melakukan OTT di wilayah Banten. OTT dilakukan KPK pada Rabu (17/12/2025) sore.

    Total ada 9 orang yang ditangkap KPK dalam OTT di Banten kemarin. Salah satu yang diciduk seorang oknum jaksa.

    “Satu merupakan aparat penegak hukum,” kata jubir KPK, Budi Prasetyo.

    Delapan orang lainnya yang ditangkap terdiri atas dua penasihat hukum dan enam pihak swasta. Sembilan orang itu ditangkap di wilayah Banten dan Jakarta.

    “Tim mengamankan sejumlah sembilan orang di wilayah Banten dan Jakarta,” sebutnya.

    Halaman 2 dari 3

    (ial/isa)