Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Kamis (18/12/2025) waktu setempat setelah data inflasi yang lebih lunak dari perkiraan memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Melansir Reuters pada Jumat (19/12/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 164,24 poin atau 0,34% ke level 48.050,21. Indeks S&P 500 menguat 67,33 poin atau 1,01% ke posisi 6.788,76, sementara Nasdaq Composite melonjak 371,90 poin atau 1,64% ke level 23.065,22.
Ketiga indeks utama tersebut bangkit dari posisi terendah dalam tiga pekan yang tercapai pada Rabu (17/12/2025) lalu. Indeks Russell 2000, yang mencerminkan kinerja saham berkapitalisasi kecil dan sensitif terhadap suku bunga, turut menguat 1%.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor di indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan, dipimpin sektor consumer discretionary yang melonjak 1,9%. Saham Lululemon Athletica melesat 4,8% setelah laporan menyebut investor aktivis Elliott telah mengakuisisi lebih dari US$1 miliar saham di perusahaan pakaian olahraga tersebut.
Data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis tertunda menunjukkan inflasi lebih rendah dari perkiraan hingga November. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (Bureau of Labor Statistics/BLS) tidak merilis perubahan inflasi bulanan akibat penutupan pemerintahan selama 43 hari yang menghambat pengumpulan data Oktober.
“Laporan CPI yang konstruktif ini mulai meredakan tekanan bagi pembuat kebijakan dan berpotensi membuat mereka lebih nyaman memangkas suku bunga tahun depan,” ujar Kepala Riset Pasar Modal U.S. Bank Asset Management Group, Bill Merz.
Namun, dia menekankan perlunya konfirmasi lanjutan pada data bulan berikutnya untuk memastikan tidak ada distorsi akibat penutupan pemerintahan.
Dari sisi tenaga kerja, laporan klaim awal tunjangan pengangguran menunjukkan jumlah pengajuan baru turun pekan lalu, membalikkan lonjakan pada pekan sebelumnya dan mengindikasikan kondisi pasar tenaga kerja relatif stabil pada Desember.
Sebelumnya, laporan ketenagakerjaan resmi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS kembali menguat pada November, sementara tingkat pengangguran naik ke 4,6%.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 58% bagi langkah kebijakan moneter yang lebih dovish dari The Fed pada Maret mendatang, berdasarkan CME FedWatch Tool.
Di sektor teknologi, saham Micron Technology melonjak 13% setelah perusahaan memproyeksikan laba kuartalan hampir dua kali lipat dari perkiraan analis, ditopang kuatnya permintaan terkait AI.
Saham perusahaan memori lainnya seperti SanDisk dan Western Digital juga menguat, mendorong indeks Philadelphia SE Semiconductor naik 3,2%.
Meski demikian, belanja besar perusahaan yang didanai utang untuk pengembangan teknologi AI, serta ketidakpastian strategi monetisasinya, masih membayangi selera risiko investor sepanjang kuartal ini.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4650004/original/022916300_1700046078-Paparan_Publik_2023_3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/12/18/6943b5b80f4a7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
