provinsi: DKI Jakarta

  • PM Netanyahu Pernah Beri Janji ke Arab-Druze karena Banyak Gabung IDF

    PM Netanyahu Pernah Beri Janji ke Arab-Druze karena Banyak Gabung IDF

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pernah memberikan janji kepada orang-orang Druze berbahasa Arab di Israel karena pengabdian mereka di pasukan militer (IDF).

    Janji tersebut berupa status sosial orang-orang Druze yang selama ini dimarginalisasi dan tidak termasuk warga yang merasakan kemudahan investasi lokal.

    “Orang Druze merupakan komunitas yang punya nilai-nilai. Mereka ikut bertarung dan gugur bersama,” tutur Netanyahu menjawab pertanyaan wartawan soal kebijakan Israel terhadap orang Arab-Druze yang ikut bergabung di IDF.

    “Kami akan memberikan apapun yang layak mereka dapatkan. Kami akan mencari cara untuk melakukannya, ini amat penting,” kata Netanyahu seperti dikutip dari the Times of Israel.

    Sebelumnya, orang-orang Druze-Arab perlakuan adil di tengah ketimpangan status mereka dengan orang-orang Yahudi sebagai warga kelas pertama di Israel.

    Tuntutan itu disampaikan di operasi militer Israel ke Palestina yang juga melibatkan orang Druze di pasukan IDF.

    Beberapa orang Druze yang tergabung dalam pasukan IDF pun ikut tewas saat bertempur melawan Hamas.

    Kematian mereka kembali memicu perdebatan terkait konstitusi Negara Israel sebagai negara untuk orang-orang Yahudi dan menepikan suku-suku bangsa lainnya termasuk Arab di wilayah itu.

    Salah satu yang meninggal dunia adalah anggota IDF dari suku Druze, Adi Malik Harb.

    “Bukankah teman-teman dan kenalan Adi (Malik Harb) layak mendapat pekerjaan dan membangun rumah di Beit Jann tanpa intervensi, tanpa khawatir tentang aturan ketat dan denda?” ujar pemimpin Syiah komunitas Druze di Beit Jann, Syekh Mowafaq Tarif seperti dikutip dari AFP.

    Mowafaq Tarif pun menuntut Israel agar orang-orang selain Yahudi seperti Arab-Druze tak lagi dikenakan denda besar karena membangun rumah mereka di desa-desa yang sudah ada sebelum negara Israel berdiri.

    Sejumlah pejabat negara di partai koalisi termasuk Likud pun menjanjikan bakal meningkatkan nasib orang-orang Druze.

    Menteri Luar Negeri Eli Cohen dan anggota koalisi Ofir Kadz dari Likud menjanjikan Undang-undang khusus untuk orang Druze-Arab, seperti dikutip dari the Times of Israel.

    “Dalam beberapa hari mendatang, kami akan mempromosikan rancangan Undang-undang untuk komunitas Druze yang bertujuan memperkuat status penting Druze di Negara Israel,” ujar Cohen.

    Meski demikian, mereka enggan merespons tuntutan amendemen Undang-undang 2018 tentang Hukum Dasar: Negara-Bangsa untuk Orang-orang Yahudi yang dianggap kontroversial.

    Undang-undang tersebut yang dinilai menjadi biang kerok karena rasialis dan diskriminatif terhadap warga non-Yahudi di Israel.

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Israel Serang Khan Younis, Warga Gaza Dipaksa Pindah ke Rafah

    VIDEO: Israel Serang Khan Younis, Warga Gaza Dipaksa Pindah ke Rafah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Palestina berbondong-bondong pindah ke Rafah usai Israel terus menyerang Khan Younis, Selasa (5/12).

    Sekitar 200 serangan udara Israel dilaporkan terjadi dalam semalam.

    Sejumlah saksi mata juga melaporkan telah melihat tank-tank militer Israel di bagian timur Khan Younis.

    IDF memerintahkan warga sipil untuk menghindari enam kawasan utara dan tengah Khan Younis.

    Menurut PBB, daerah yang ditandai memiliki 21 penampungan dengan 50 ribu pengungsi.

    Sebanyak 15.899 orang Palestina tewas akibat agresi militer Israel sejak 7 Oktober dan 70 persen dari korban merupakan perempuan dan anak-anak.

  • WHO Beberkan Kondisi Terbaru di Gaza: Makin Buruk Setiap Jam

    WHO Beberkan Kondisi Terbaru di Gaza: Makin Buruk Setiap Jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Palestina Richard Peeperkorn membeberkan situasi di Gaza, usai gencatan senjata tak diperpanjang dan Israel kembali menggempur wilayah tersebut.

    “Situasi [di Gaza] kian buruk setiap jam,” kata Peeperkorn dalam sebuah video, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/12).

    Dia kemudian berujar, “Ada pengeboman yang secara intensif sedang berlangsung, termasuk di wilayah selatan, Khan Younis dan bahkan di Rafah.”

    Pada Senin malam hingga Selasa pagi ini, wilayah selatan Gaza bergejolak. Israel meluncurkan serangan, mengepung fasilitas sipil, dan menempatkan penembak jitu di atap-atap bangunan. 

    Israel juga menyerang Kamp Pengungsi Jabalia Al Balad dan menewaskan 15 orang.

    Pada Selasa ini, pasukan Israel juga menyerang kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah. Imbas gempuran mereka, setidaknya 50 orang meninggal.

    Serangan Israel juga menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka. Mereka lalu dilarikan ke Rumah Sakit Nasser.

    Israel kembali menggempur Gaza besar-besaran usai gencatan senjata berakhir.

    Israel dan kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November. Kesepakatan damai ini diperpanjang dua kali dan berakhir pada 30 November. Imbas serangan terbaru nyaris seribu orang di Palestina meninggal.

    Israel melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil. Hingga kini, total korban imbas serangan Israel mencapai 16.000 jiwa.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Usai Dibom, Israel Perintahkan Warga Tinggalkan Khan Younis

    Usai Dibom, Israel Perintahkan Warga Tinggalkan Khan Younis

    Jakarta, CNN Indonesia
    Usai gencatan senjata berakhir, pasukan Israel kini memaksa warga Palestina di kota Khan Younis di selatan Gaza untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Cerita Miris Warga Palestina Berobat ke RS Pakai Gerobak Keledai

    Cerita Miris Warga Palestina Berobat ke RS Pakai Gerobak Keledai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang warga Palestina membawa dirinya sendiri dalam kondisi luka-luka dengan menggunakan gerobak keledai menuju rumah sakit di Gaza.

    Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melalui akun Twitter-nya, Selasa (5/12) mengunggah dua foto yang menampilkan seorang pria datang ke layanan kesehatan darurat PRCS di Dir Alb-Balah, Gaza selatan.

    “Seorang warga Palestina yang terluka tiba kemarin seorang diri menggunakan keledai di tempat layanan kesehatan PRCS di Dir Alb-Balah, wilayah selatan Gaza,” tulis PRCS.

    Pria tersebut dikabarkan terpaksa menggunakan gerobak keledai menuju rumah sakit karena tidak bisa menghubungi layanan darurat melalui sambungan telepon. Pasalnya, layanan telekomunikasi di Gaza sempat diputus.

    [Gambas:Twitter]

    “Dia tidak bisa menelepon karena pemutusan telekomunikasi [seluler],” tulis PRCS.

    Sebelumnya, layanan telekomunikasi di Jalur Gaza pada Senin (4/12) kembali terputus setelah diperbaiki. Perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel mengonfirmasi hal tersebut dalam pernyataan resmi.

    “Kami dengan menyesal mengumumkan penghentian total layanan komunikasi dan Internet dengan Jalur Gaza, karena jalur utama yang sebelumnya tersambung kembali kini terputus lagi,” pemberitahuan Paltel, seperti diberitakan Reuters.

    Hal ini berdampak pada sambungan telepon rumah, serta layanan seluler dan internet. Patel mengatakan tim teknisnya bekerja “tanpa henti dengan segala cara yang tersedia untuk memulihkan layanan.”

    Terputusnya jalur komunikasi di Jalur Gaza diumumkan dua kali dalam 24 jam terakhir oleh Paltel. Meski sempat diperbaiki, jalur komunikasi di sana kembali terputus.

    Kementerian Komunikasi Palestina sebelumnya telah meminta negara tetangganya, Mesir, untuk mengoperasikan stasiun komunikasi di dekat perbatasan Gaza dan mengaktifkan layanan roaming di jaringan Mesir.

    Hal tersebut diminta sebab jaringan komunikasi di Gaza telah berulang kali terputus sejak perang dimulai akibat pemboman Israel. Namun, hal tersebut belum terealisasi.

    (isa/dna)

  • Israel Kepung RS di Gaza, Warga Palestina Takut Pembantaian Terulang

    Israel Kepung RS di Gaza, Warga Palestina Takut Pembantaian Terulang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengaku khawatir dengan aksi pengepungan pasukan Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan baru-baru ini, usai gencatan senjata Israel-Hamas berakhir.

    Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Munir Al Bursh mengatakan tank dan penembak jitu Israel mengepung fasilitas medis tersebut.

    “Kami takut pembantaian di dalam Rumah Sakit Kamal Adwan, seperti yang sudah terjadi [di RS Al Shifa dan RS Indonesia],” kata Al Bursh, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/12).

    Sebelum ke Kamal Adwan, Israel mengepung Rumah Sakit Al Shifa dan RS Indonesia di pekan-pekan awal agresi di Jalur Gaza. Mereka juga menyerang rumah sakit tersebut.

    Tak hanya itu, pasukan Israel menembak siapa saja yang bergerak atau mencoba keluar dari fasilitas medis ini. Kini, dua RS tersebut beroperasi dengan sumber daya minimum, akibat kepungan Israel.

    Di kesempatan ini, Al Bursh mengatakan terdapat sekitar 7.000 warga Palestina di RS Kamal.

    Sejak Israel melancarkan agresi, banyak warga yang mengungsi di rumah sakit karena menganggap tempat itu aman.

    Kamal Adwan merupakan satu dari enam rumah sakit yang masih beroperasi di Jalur Gaza.

    Di tengah agresi dan keterbatasan alat medis, RS ini menerima ratusan korban luka per hari.

    Israel melancarkan agresi pada 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

    Imbas serangan Israel, sebanyak 16.000 warga di Palestina meninggal.

     

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Rumah di AS Meledak sampai Hancur Gegara Api Suar

    VIDEO: Rumah di AS Meledak sampai Hancur Gegara Api Suar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah rumah di Arlington, Amerika Serikat meledak pada Senin (4/12) malam.

    Ledakan tersebut diduga berasal dari penghuni rumah yang menyalakan flare atau suar.

    Tidak ada korban tewas mau pun korban yang mengalami luka serius.

    Namun ledakan itu memicu kebakaran besar, puing-puing hingga asap yang beterbangan ke udara.

  • Usai Dibom, Israel Perintahkan Warga Tinggalkan Khan Younis

    Israel Klaim dari 16 Ribu Korban Tewas, 5 Ribu Milisi Hamas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel mengakui sekitar dua warga Palestina terbunuh dalam setiap gempuran yang menewaskan satu milisi Hamas di Jalur Gaza.

    Seorang pejabat militer Israel mengklaim laporan media soal sekitar 5 ribu milisi Hamas telah terbunuh sejak agresi ke Jalur Gaza berlangsung pada 7 Oktober lalu adalah benar.

    “Jumlah tersebut kurang lebih benar. Saya tidak mengatakan bahwa tidak buruk jika kita memiliki rasio dua (warga sipil tewas) banding satu (milisi Hamas),” kata seorang pejabat militer Israel seperti dikutip AFP pada Senin (4/12).

    “Mudah-mudahan (rasionya) akan jauh lebih rendah dalam fase perang mendatang,” ucapnya lagi.

    Pejabat Israel itu kembali menuding Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng dan strategi inti kelompok itu untuk mempersulit tentara Zionis menggempur mereka.

    Sejak agresi Israel ke Palestina berlangsung pada 7 Oktober lalu, sebanyak 15.900 lebih warga sipil tewas. Sebagian besar korban tewas itu anak-anak dan perempuan.

    Agresi Israel ke Palestina ini berlangsung dengan dalih memberangus milisi Hamas yang telah lebih dulu melancarkan serangan ke negara Zionis itu. Selain menyerang wilayah perbatasan Israel, Hamas juga menyusup masuk negara itu dan menyandera lebih dari 200 orang termasuk warga asing.

    Selama gencatan senjata berlangsung, Hamas sudah membebaskan puluhan sandera dan Israel pun telah membebaskan ratusan warga Palestina tahanan mereka sebagai bagian dari perjanjian.

    Namun, gencatan senjata yang sempat berlangsung pada 24-30 November itu berakhir tanpa perpanjangan lagi. Hamas dan Israel saling menyalahkan atas kegagalan perpanjangan gencatan senjata.

    Tak lama setelah gencatan senjata berakhir, Israel langsung membombardir Gaza lagi, terutama Gaza Selatan.

    Israel menuding Hamas telah melancarkan serangan roket ke wilayahnya detik-detik gencatan senjata berakhir.

    Sebaliknya, Hamas juga menuding Israel telah lebih dulu melancarkan gempuran dan serangan di Gaza sebelum gencatan berakhir.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bus Tabrak Pohon hingga Terbelah Dua di Thailand, 14 Tewas 32 Luka

    Bus Tabrak Pohon hingga Terbelah Dua di Thailand, 14 Tewas 32 Luka

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kecelakaan bus tingkat menabrak pohon di Thailand selatan, menewaskan 14 orang dan melukai 32 orang lainnya.

    Dilansir dari AFP, bus jarak jauh yang berangkat dari Bangkok menuju wilayah selatan itu, menabrak pohon di pesisir provinsi Prachuap Khiri Khan pada Senin (4/12) malam waktu setempat.

    Dalam foto-foto yang dipublikasikan di media lokal, terlihat bagian depan bus terbelah dua akibat benturan keras hingga bagian badan bus ringsek di tengah pohon.

    “Dari penyelidikan awal, 14 orang tewas dan 32 orang terluka,” kata penyelidik polisi di Distrik Huay Yang, Arnon Tangto.

    Dia mengatakan penyebab kecelakaan itu belum dapat dipastikan. Namun polisi menduga sopir bus itu berkendara dalam keadaan mengantuk.

    “Kami bekerja sama dengan pihak rumah sakit untuk memeriksa kadar alkohol di dalam darahnya,” ujar Arnon.

    Polisi juga masih menyelidiki apakah semua korban tewas adalah warga negara Thailand, atau ada kemungkinan warga negara asing.

    Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia, Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia dengan sekitar 20.000 orang meninggal setiap tahunnya.

    (dna/dan)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Mulai Invasi Darat ke Gaza Selatan Usir Warga Palestina

    Israel Mulai Invasi Darat ke Gaza Selatan Usir Warga Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dilaporkan mulai melancarkan invasi daratnya ke Jalur Gaza Palestina bagian selatan menyusul gencatan senjata yang berakhir tanpa ada perpanjangan lagi pada pekan lalu.

    Israel langsung membombardir lagi Jalur Gaza, khususnya Gaza selatan, tak lama setelah gencatan senjata berakhir.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahkan mengatakan wilayah Gaza Selatan akan bernasib sama seperti Gaza Utara, bahkan akan lebih buruk lagi.

    Dikutip Al Jazeera, Israel juga telah mewanti-wanti warga Palestina agar tidak kembali ke Gaza Selatan kalau tak ingin jadi sasaran gempuran.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukannya “memperluas operasi darat untuk memberangus benteng Hamas di seluruh Jalur Gaza.”

    “Pasukan kami bertekad melakukan hal ini di mana pun kami perlukan, di Shajaiya, Jabalia, dan di mana pun terdapat benteng (Hamas),” ucap Hagari.

    Pada Senin (4/12), militer Israel menegaskan lagi perintah untuk warga Palestina agar segera meninggalkan Gaza selatan, terutama Khan Younis, kota terbesar di wilayah itu.

    Dikutip The New York Times, militer Israel juga memerintahkan warga Palestina yang ada di Gaza selatan mengungsi ke kamp-kamp perlindungan jauh di selatan Rafah, dekat perbatasan Mesir.

    Sementara itu, organisasi kemanusiaan mewanti-wanti Israel bahwa mengevakuasi warga Palestina dari Gaza Selatan ke Rafah hanya akan membuat situasi semakin sulit di sana.

    Sebab, kamp-kamp penampungan di Rafah kini saja sudah menampung warga Palestina lebih dari kapasitas yang seharunya.

    Menurut beberapa organisasi bantuan kemanusiaan, daerah Rafah juga tak luput dari gempuran Israel meski tak seintensif yang terjadi di Gaza utara dan Gaza selatan saat ini.

    Menurut analisis citra satelit New York Times, militer Israel memang telah memulai invasi daratnya memasuki Gaza selatan.

    Setelah mengepung dan meluluhlantakkan Gaza utara di awal agresinya pada 7 Oktober lalu, Israel kini memang mengincar wilayah Gaza Selatan yang diyakini menjadi tempat persembunyian sisa para petinggi Hamas dan milisinya.

    (rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]