Protes Biaya UKT, BEM UI Gelar Aksi Simbolik Cosplay Anak SMA

26 June 2023, 20:25

TEMPO.CO, Depok – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas atau BEM UI menggelar aksi simbolik dengan cosplay menjadi siswa SMA di Lapangan Rotunda, Kampus UI Depok, Senin, 26 Juni 2023. Aksi itu dilakukan menuntut transparansi serta rasionalisasi penetapan uang kuliah tunggal atau UKT.Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengatakan pihaknya sengaja mengenakan seragam putih abu-abu agar anak-anak SMA tidak takut kuliah di UI. “Kami menyuarakan suara adik-adik SMA yang sampai sekarang takut untuk masuk UI karena biaya pendidikan yang luar biasa mahal,” kata Melki.Melki mengatakan apa yang dilakukan BEM UI itu sebagai simbol UI telah membuat kebijakan yang kurang partisipatif dalam menetapkan biaya kuliah. Hal itu, kata dia, akan membuat siswa lulusan SMA khawatir untuk masuk UI karena biaya kuliah yang mahal.”UI tidak punya peraturan yang baik dan transparan. Biaya pendidikan tidak sesuai dengan kemampuan finansial,” ucap Melki.Dalam aksi itu, BEM UI juga menaruh jaket kuning almamater mereka di bawah landmark UI dan menulis biaya kuliah di rumpun sosial dan humaniora Rp17,5 juta serta vokasi dan Saintek masing-masing Rp 20 juta.Di akhir aksi, BEM UI juga memenuhi landmark UI dengan sejumlah poster yang bertuliskan, di antaranya ‘Ari Kuncuro ku kira beliau bersimpati, ternyata beliau bermuka 2’. Kemudian, ‘Hati-hati Ari Hobi Hipnotis dengan World Class University Tanpa Adanya Transparansi’ serta ‘Dicari Ari Kuncoro untuk memberi tahu rasionalisasi SK BOP’.Sebelumnya, Melki mengatakan dari 2 ribu lebih mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023, terdapat setidaknya 700 aduan keberatan atas biaya pendidikan yang ditetapkan.Melki mengatakan ratusan mahasiswa mengaku keberatan atas penetapan uang kuliah tunggal atau UKT oleh kampus. Dalam melakukan penetapan biaya pendidikan itu, menurut Melki, kampus tidak transparan. Dia mengatakan ada mahasiswa yang dikenakan UKT golongan tinggi, padahal kondisi ekonomi keluarganya termasuk tak mampu.Iklan

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik KIP Universitas Indonesia UI Amelita Lusia mengatakan UI membuka ruang dialog bagi semua mahasiswa terkait dengan penetapan UKT. Menurut dia, ada pokja khusus yang melakukan verifikasi kembali untuk mengecek data mahasiswa. Data tentang kondisi ekonomi mahasiswa itu diperoleh dari mahasiswa ketika melakukan pengisian data sebelum penetapan UKT. Dari proses verifikasi, menurut Amelita, ada kasus UKT mahasiswa berubah menjadi nol alias gratis. “Bahkan, ketika kami melakukan pengecekan ke lapangan ada mahasiswa yang UKT-nya menjadi nol karena latar belakang ekonominya yang kurang ayahnya hanya sopir ojek online,” ujarnya Amel kepada Tempo pada Jumat, 23 Juni 2023. Amelita menjelaskan UI menerapkan BOP Berkeadilan yang terdiri dari 11 kelas  UKT. Penetapan golongan UKT dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi sosial dan ekonomi dari penanggung biaya pendidikan mahasiswa.”Proses ini dilakukan sangat dinamis karena tergantung pada karakteristik mahasiswa, data yang disampaikan, bahkan jika dirasa perlu kami berkomunikasi langsung dengan orang tua dari mahasiswa baru,” kata Amelita. Amelita menegaskan tidak ada calon mahasiswa baru yang diterima di UI tidak jadi kuliah karena alasan ekonomi atau keuangan.”Komitmen UI selama ini adalah tidak ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena alasan finansial. Hal itu yang kami kedepankan dalam mekanisme penetapan tarif kuliah,” katanya.Pilihan Editor: Cuti Bersama Iduladha, Ini Mekanisme Aduan dan Pendaftaran PPDB Jabar SMA SMK

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi