Jakarta, Beritasatu.com – Pemanfaatan teknologi telah menjadi kunci sukses bagi banyak pelaku usaha. Begitulah yang dialami Anwar, yang menjadikan internet sebagai toko, sekaligus alat pemasaran untuk UMKM-nya yang bergerak di bidang lanskap dan pemeliharaan atau yang biasa dikenal dengan jasa pembuatan taman. Anwar menangkap adanya pergeseran besar pada kebiasaan masyarakat dalam melakukan aktivitas, termasuk mencari berbagai produk, yang kini menggunakan internet. Kini, tak perlu lagi kantor fisik dan beralih ke platform digital. Situs web menjadi “kantor” utama.
“Usaha saya bergerak di bidang lanskap dan pertamanan. Saya tidak punya lapak (toko fisik), saya menjalankan dan memasarkan usaha saya secara online melalui situs wen. Saya memaksimalkan internet,” kata Anwar saat ditemui Beritasatu.com di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Situs web pembuattanam.com berfungsi sebagai etalase produk dan jasa yang ditawarkan, sekaligus menjadi saluran komunikasi dengan pelanggan. Penggunaan teknologi internet memungkinkan usahanya beroperasi tanpa batasan ruang dan waktu.
Dengan berlangganan di Google AdWords seharga Rp 50.000 per hari, situs web milik Anwar dapat muncul pertama saat pelanggan melakukan pencarian. Sistem periklanan ini dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen secara tepat sasaran. Dia bisa menargetkan calon pembeli yang relevan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk beriklan, seperti memasang papan reklame.
“Sekarang, orang mencari tukang taman atau jasa taman, pasti lewat Google. Di sana, nomor kontak dan informasi usaha saya tersedia. Calon konsumen bisa langsung menghubungi saya. Perkembangan zaman dan teknologi memudahkan saya berusaha,” jelasnya.
Sebelum menggunakan kemajuan teknologi, Anwar yang memulai bisnis sejak 2008, memasarkan jasa dan barangnya secara manual. Dia berkeliling ke perumahan-perumahan mewah yang belum memiliki taman. Setiap Sabtu dan Minggu, saat pemilik rumah ada, dia berkeliling membawa proposal penawaran dalam bentuk kertas. Selain waktu dan tenaga yang terkuras, jangkauan pasarnya juga sangat terbatas.
Kemudian pada 2013, mulai masuk berbagai layanan digital, seperti BlackBerry Messenger (BBM). Sejak saat itu, Anwar mulai memasarkan jasanya melalui BBM hingga menggunakan situs web. Pemanfaatan teknologi juga berhasil menghemat biaya operasional, serta memberikan cara yang lebih terukur dan efektif untuk memperluas jangkauan pasar. Berkat perkembangan teknologi, usaha Anwar memiliki peluang yang sama besar untuk berkembang dan bersaing.
“Kalau secara konvensional, saya harus sewa tempat. Saya juga harus beli tanaman dan peralatan, serta menggaji orang untuk merawatnya. Pengeluaran jadi besar. Dengan situs web, saya bisa memasarkan usaha dengan lebih efisien,” katanya.
Setiap calon pembeli yang membuka situs web milik Anwar akan diperlihatkan berbagai jasa pembuatan taman, taman rumput dan bunga, seperti gazebo, pembuatan kolam minimalis, juga relief tebing. Calon konsumen juga bisa mengajukan permintaan khusus.
Calon pembeli yang tertarik akan menghubungi Anwar untuk membuat perencanaan dan desain yang diinginkan. Setelah itu akan dilakukan diskusi dan jika disepakati akan dibuat rencana anggaran biaya (RAB), yang meliputi harga, spesifikasi jenis tanaman, dan lainnya. Setelah semuanya disepakati, pengerjaan bisa dimulai.
Pelanggannya datang dari beberapa daerah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, bahkan hingga Karawang. Sementara pilihan bahan baku, seperti tanah, rumput, bambu, dan berbagai tanaman, seperti bunga, akan diserahkan kepada konsumen.
“Ozset saya bervariasi, tergantung proyeknya. Kadang dalam satu bulan bisa dapat dua proyek, kadang bisa lebih banyak atau bahkan tidak ada sama sekali. Untuk proyek besar, seperti taman perkantoran, bisa bernilai lebih dari 100 juta,” katanya.
Bantuan KUR BRI
Sejak mulai menjajaki usaha, Anwar merupakan nasabah setia Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pada 2017, saat mendapatkan proyek dengan nilai besar, Anwar kehabisan modal. Saat itu, klien hanya mampu memberikan uang muka 30 persen.
Anwar pun langsung mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 25 juta. Pinjaman tersebut digunakan untuk modal operasional dan berbagai kebutuhan usaha. Setelah 2 tahun lunas, Anwar kembali mengajukan pinjaman Rp 100 juta. Dengan manajemen yang kini lebih baik, dia telah memiliki mobil pikap untuk pengiriman dan operasional.
Anwar menyebut program KUR BRI memiliki bunga pinjaman yang terjangkau bagi UMKM pembuatan taman miliknya. Selain itu, BRI juga memiliki teknologi untuk bertransaksi dengan cara yang lebih mudah dan praktis menggunakan BRI mobile.
“Semua transaksi menggunakan BRImo. Transaksi lebih simpel dan bisa langsung dilihat,” jelasnya.
Dilansir dari akun Instagram resmi BRI, tercatat hingga periode 2024 aset kredit UMKM mencapai Rp 1.110,37 triliun. Konsistensi BRI mendukung UMKM menbuat bank pelat merah ini berhasil mencetak laba Rp 60,64 Triliun.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut UMKM memiliki peran penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen yang menjadi target Presiden Prabowo Subianto. Jumlah UMKM saat ini mencapai 99 persen atau 64 juta unit usaha dan kontribusinya 60 persen terhadap PDB dengan penyerapan tenaga kerja 97 persen.
Tahun ini, pemerintah mengucurkan KUR sampai Rp 300 triliun, terutama KUR sektor perdagangan. UMKM pembuatan taman milik Anwar merupakan salah satu contoh pelaku usaha yang mendapatkan kredit murah dari pemerintah melalui BRI.