Sumbawa: Bantuan akses layanan keuangan mikro yang digagas program Upland Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi kelompok tani. Bantuan ini secara langsung mendukung petani dalam berbagai tahapan, mulai dari penanaman, hingga produksi hasil pertanian.
Salah satu kelompok tani di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ayubeta, mengaku sangat terbantu program keuangan mikro ini. Ketua kelompok tani, Rusbianto, menyampaikan bantuan akses layanan keuangan yang disalurkan melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB memiliki dampak yang signifikan bagi mereka.
“Terima kasih kepada Upland Project yang telah menyalurkan dana melalui Bank BPR NTB. Kami, para petani, merasa bangga dan sangat terbantu oleh program ini,” ujar Rusbianto dalam keterangannya, Jumat, 22 November 2024.
Ia mengatakan proses pencairan dana melalui Bank BPR NTB cepat dan tidak memberatkan petani. Dengan prosedur yang sederhana, bantuan tersebut memberikan kemudahan bagi petani untuk memenuhi kebutuhan pertanian mereka.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat meringankan beban kami. Proses pencairannya juga tidak dipersulit oleh pihak Bank BPR NTB,” ungkapnya.
Anggota Kelompok Tani Ayubeta lainnya, Susi Susanti, juga senada. Ia menyebutkan bantuan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembelian bibit bawang, obat-obatan, hingga pupuk.
“Kami menggunakan bantuan ini untuk modal menanam bawang, membeli obat-obatan, pupuk, bibit, dan kebutuhan lainnya. Terima kasih kepada Upalnd Project. Semoga bantuan ini membuat kami semakin sejahtera,” tutur Susi.
Project Manager Upland Project Muhammad Ikhwan mengungkapkan program keuangan mikro bertujuan memberikan akses permodalan kepada kelompok tani agar mereka dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan.
“Program ini tidak hanya berupa pinjaman modal, tetapi juga pelatihan dan pendampingan dalam pemanfaatan bantuan bagi penerima manfaat,” jelas Ikhwan.
Ia menyebut pendampingan tersebut sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan usaha petani dalam jangka panjang. Program ini merupakan bagian dari dukungan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD), yang bertujuan mempermudah akses keuangan bagi para petani.
Selain bantuan akses keuangan, Upland juga memberikan dukungan lain, mulai dari hulu hingga hilir. Bantuan tersebut meliputi pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), irigasi perpompaan, alat dan mesin pertanian (alsintan), prasarana pengangkut produk pertanian, fasilitas penyimpanan, tempat pengolahan, pasar, hingga dukungan pemasaran.
Upland Project telah membina ribuan petani yang tersebar di 13 kabupaten di Indonesia. Semua upaya ini disebut bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi para petani.
“Program Upland juga ingin membantu mewujudkan program swasembada pangan,” tutur Ikhwan.
Sumbawa: Bantuan akses layanan keuangan mikro yang digagas program Upland Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi kelompok tani. Bantuan ini secara langsung mendukung petani dalam berbagai tahapan, mulai dari penanaman, hingga produksi hasil pertanian.
Salah satu kelompok tani di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ayubeta, mengaku sangat terbantu program keuangan mikro ini. Ketua kelompok tani, Rusbianto, menyampaikan bantuan akses layanan keuangan yang disalurkan melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB memiliki dampak yang signifikan bagi mereka.
“Terima kasih kepada Upland Project yang telah menyalurkan dana melalui Bank BPR NTB. Kami, para petani, merasa bangga dan sangat terbantu oleh program ini,” ujar Rusbianto dalam keterangannya, Jumat, 22 November 2024.
Ia mengatakan proses pencairan dana melalui Bank BPR NTB cepat dan tidak memberatkan petani. Dengan prosedur yang sederhana, bantuan tersebut memberikan kemudahan bagi petani untuk memenuhi kebutuhan pertanian mereka.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat meringankan beban kami. Proses pencairannya juga tidak dipersulit oleh pihak Bank BPR NTB,” ungkapnya.
Anggota Kelompok Tani Ayubeta lainnya, Susi Susanti, juga senada. Ia menyebutkan bantuan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembelian bibit bawang, obat-obatan, hingga pupuk.
“Kami menggunakan bantuan ini untuk modal menanam bawang, membeli obat-obatan, pupuk, bibit, dan kebutuhan lainnya. Terima kasih kepada Upalnd Project. Semoga bantuan ini membuat kami semakin sejahtera,” tutur Susi.
Project Manager Upland Project Muhammad Ikhwan mengungkapkan program keuangan mikro bertujuan memberikan akses permodalan kepada kelompok tani agar mereka dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan.
“Program ini tidak hanya berupa pinjaman modal, tetapi juga pelatihan dan pendampingan dalam pemanfaatan bantuan bagi penerima manfaat,” jelas Ikhwan.
Ia menyebut pendampingan tersebut sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan usaha petani dalam jangka panjang. Program ini merupakan bagian dari dukungan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD), yang bertujuan mempermudah akses keuangan bagi para petani.
Selain bantuan akses keuangan, Upland juga memberikan dukungan lain, mulai dari hulu hingga hilir. Bantuan tersebut meliputi pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), irigasi perpompaan, alat dan mesin pertanian (alsintan), prasarana pengangkut produk pertanian, fasilitas penyimpanan, tempat pengolahan, pasar, hingga dukungan pemasaran.
Upland Project telah membina ribuan petani yang tersebar di 13 kabupaten di Indonesia. Semua upaya ini disebut bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi para petani.
“Program Upland juga ingin membantu mewujudkan program swasembada pangan,” tutur Ikhwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(WHS)