Malang: Program pertanian dataran tinggi atau Upland Project Kementerian Pertanian (Kementan) turut diterapkan pada tiga desa di Malang, Jawa Timur. Program ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan.
Pemerintah menjalankan program ini bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Para perwakilan lembaga internasional itu meninjau langsung pelaksanaan proyek Upland di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Pujon dan Ngantang, Kabupaten Malang.
“Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan. Komoditas seperti padi, bawang merah, dan ternak semuanya berkontribusi dalam meningkatkan nilai tambah. Dan ini merupakan bagian integral dari upaya ketahanan pangan,” kata Country Director South East Asia and The Pacific, Sub Regional Office IFAD, Hani A Elsadani Salem di Malang, Jumat, 22 November 2024.
IFAD berkomitmen mendukung petani miskin di Indonesia. Hani menilai bantuan yang diberikan langsung kepada petani dalam berbagai aspek akan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.
“Kami juga fokus pada peningkatan akses pasar, penyediaan sarana pertanian, dan upaya pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
Ia menyebut program ini difokuskan pada pertanian di dataran tinggi, yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan bantuan. Padahal, pertanian dataran tinggi mempunyai potensi besar untuk dikembangkan.
“Program ini memiliki dua tujuan utama pertama, meningkatkan ketahanan pangan, dan kedua, meningkatkan penghidupan para petani dan pelaku pertanian lainnya,” ujarnya.
Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic, menekankan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sumber daya alamnya. Sejak di bangku sekolah dasar, Amer mengaku sudah mempelajari geografi Indonesia dan terkesan dengan kekayaan alam yang dimiliki.
“Kami ingin berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan dan membantu Indonesia, insyaallah, menjadi semakin makmur,” ujar Amer.
Amer menegaskan Program ini juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dalam pemasaran produk pertanian, baik di tingkat lokal maupun internasional. Lembaganya ingin mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, menyatakan kerja sama ini telah berlangsung sejak 2021. Ia menyebut dampaknya sudah dirasakan petani di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Pujon dan Ngantang.
“Program ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di luar sektor pertanian,” kata Didik.
Dia berharap program Upland dapat berlanjut dan terus dimanfaatkan petani. Dia yakin potensi, fasilitas, dan pelatihan yang diberikan dapat mendukung produktivitas dan pendapatan para petani.
“Program ini fokus pada komoditas bawang merah, khususnya jenis umbul batu hijau. Hasil bawang merah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga kebutuhan nasional,” jelas Didik.
Malang: Program pertanian dataran tinggi atau Upland Project Kementerian Pertanian (Kementan) turut diterapkan pada tiga desa di Malang, Jawa Timur. Program ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan.
Pemerintah menjalankan program ini bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Para perwakilan lembaga internasional itu meninjau langsung pelaksanaan proyek Upland di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Pujon dan Ngantang, Kabupaten Malang.
“Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan. Komoditas seperti padi, bawang merah, dan ternak semuanya berkontribusi dalam meningkatkan nilai tambah. Dan ini merupakan bagian integral dari upaya ketahanan pangan,” kata Country Director South East Asia and The Pacific, Sub Regional Office IFAD, Hani A Elsadani Salem di Malang, Jumat, 22 November 2024.
IFAD berkomitmen mendukung petani miskin di Indonesia. Hani menilai bantuan yang diberikan langsung kepada petani dalam berbagai aspek akan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.
“Kami juga fokus pada peningkatan akses pasar, penyediaan sarana pertanian, dan upaya pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
Ia menyebut program ini difokuskan pada pertanian di dataran tinggi, yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan bantuan. Padahal, pertanian dataran tinggi mempunyai potensi besar untuk dikembangkan.
“Program ini memiliki dua tujuan utama pertama, meningkatkan ketahanan pangan, dan kedua, meningkatkan penghidupan para petani dan pelaku pertanian lainnya,” ujarnya.
Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic, menekankan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sumber daya alamnya. Sejak di bangku sekolah dasar, Amer mengaku sudah mempelajari geografi Indonesia dan terkesan dengan kekayaan alam yang dimiliki.
“Kami ingin berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan dan membantu Indonesia, insyaallah, menjadi semakin makmur,” ujar Amer.
Amer menegaskan Program ini juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dalam pemasaran produk pertanian, baik di tingkat lokal maupun internasional. Lembaganya ingin mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, menyatakan kerja sama ini telah berlangsung sejak 2021. Ia menyebut dampaknya sudah dirasakan petani di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Pujon dan Ngantang.
“Program ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di luar sektor pertanian,” kata Didik.
Dia berharap program Upland dapat berlanjut dan terus dimanfaatkan petani. Dia yakin potensi, fasilitas, dan pelatihan yang diberikan dapat mendukung produktivitas dan pendapatan para petani.
“Program ini fokus pada komoditas bawang merah, khususnya jenis umbul batu hijau. Hasil bawang merah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga kebutuhan nasional,” jelas Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AGA)