Jakarta: Langkah Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mendapatkan dukungan penuh dari Migrant Watch dalam rencananya untuk melatih 1 juta tenaga kerja pada 2025. Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan, optimistis target ini bisa dicapai, terutama dengan strategi inovatif melalui optimalisasi dan perluasan program magang ke luar negeri.
“Saya optimis, bahkan menurut saya, target idealnya seharusnya mencapai 5 juta peserta pelatihan kerja per tahun. Dengan demikian, para pencari kerja baru, baik dari lulusan perguruan tinggi maupun SMK/SMK, dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang,” kata Aznil pada Jumat, 22 November 2024.
Aznil menjelaskan bahwa pelatihan berbasis Balai Latihan Kerja (BLK) saja tidak cukup untuk memenuhi target besar ini. Ia menggarisbawahi pentingnya magang di luar negeri sebagai solusi yang lebih efektif.
Baca juga: Menteri Dikti Saintek: Magang Merdeka Perlu Pembenahan
Pelatihan berbasis BLK, menurut Aznil, memiliki tantangan besar, terutama karena kualitasnya sering kali tidak merata dan kurang relevan dengan kebutuhan industri modern. Ditambah lagi, birokrasi yang kaku sering menghambat kreativitas dan inovasi.
“Magang memberikan pengalaman kerja nyata di pasar global, sekaligus memungkinkan peserta mendapatkan penghasilan. Ini cara praktis yang tidak memerlukan anggaran besar dan perencanaan panjang,” jelas Aznil.
Lebih lanjut, Aznil menambahkan bahwa program ini dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar internasional. Dengan strategi ini, ia percaya target pelatihan kerja dapat diperluas hingga 5 juta peserta per tahun.
Aznil mendorong pemerintah melalui Menaker untuk mengoptimalkan program magang ke luar negeri, yang sangat efektif untuk membentuk keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Program magang ini juga memberikan pengalaman kerja nyata di pasar global.
“Pendekatan magang merupakan strategi praktis, karena tidak memerlukan perencanaan yang panjang dan anggaran yang besar. Magang di luar negeri juga dapat memberikan penghasilan bagi peserta,” tambah Aznil.
Aznil juga menekankan bahwa program magang luar negeri ini adalah investasi besar dalam sumber daya manusia Indonesia. Dengan komitmen Menaker, ia yakin target ini bisa tercapai dan membawa dampak besar bagi perekonomian nasional.
“Dengan strategi ini, pemerintah tidak hanya dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas jaringan internasional. Jangankan target 1 juta, 5 juta per tahun pun bisa tercapai,” pungkas Aznil.
Sebelumnya, Menaker Yassierli mengungkap rencana peningkatan target pelatihan kerja hingga lima kali lipat dari jumlah saat ini yang hanya mencapai 200 ribu orang per tahun. Menaker menilai langkah ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di berbagai sektor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(DHI)